Ekhem...
Holla vren!
Akhirnya fik update, ada yang kangen gak?
Siapa aja yang seneng dapat notif dari fik?
Komen disini vren.
Kalian semua apa kabar?
Yang masih jomblo juga, gimana masih aman?
Follow akun fik sebelum/sesudah baca yan vren.
Jangan lupa vote and coment, gratis kok.
Sayang kalian banyak-banyak deh💜💜
Ok, gak usah banyak bacot kita langsung aja.
Typo bertebaran, tolong tandain ya vren.
Happy Reading Vren
Via menyusun beberapa makanan ringan dan juga minuman diatas alas tikar disamping amel. Ya, sepulang dari pameran tadi via tidak langsung pulang.
Dan disinilah saat ini ia berada, dihalaman panti dengan menggelar tikar sebagai alas duduk.
Via memperhatikan amel yang saat ini tengah mendongak. Menatap langit cerah sambil senyum-senyum sendiri.
Semoga aja amel gak kesambet ya vren:v
"Ekhem... " dehem via, namun tak dihiraukan amel.
Via menggernyit kala tak ada respon sama sekali dari amel.
"Lah ni anak kenapa dah? Senyum-senyum sendiri lagi!!"
Via menyenggol pelan tubuh ringkih amel. "Lo napa si mel, tumben amat senyum-senyum sendiri"
"Via ih, ngagetin tau gak?!"
Via menaikan sebelah alis nya. "Napa si lo?"
"Siapa?! Aku?"
"Bukan, dasha taran. Ya, lo lah munaroh"
"Lah emang aku kenapa? Orang aku gak papa!"
"Dih gak papa tapi senyum-senyum sendiri, kesambet lo neng?!"
"Emang nya aku gak boleh senyum gitu?!" cicit amel seraya mengusap bulu lembut kelinci milik nya.
Inget kelinci yang ada di taman? Nah itu kelinci, via bawa terus dikasih deh ke amel vren.
"Ya boleh lah, harus mala"
"Eh mel, jangan bilang lo lagi tu anak. Lo suka sama dia mel?" Tuding via dengan senyum jahil nya.
"Ha?" usapan amel pada sang kelinci seketika terhenti kala ia mendengar penuturan via.
"Lo mau no WhatsApp nya gak? Gue ada nih!!" goda via terkikik geli.
"Ih, apaan si vi!!" ucap amel dengan pipi yang memerah.
Aish... kayak tomat aja merah. Wkwkwk.
"Serius gue"
"Eh tadi kamu bilang mau aku lukis wajah kamu kan? Sini aku lukis" ujar amel seraya mengambil kuas dan juga beberapa cat air.
Jiakh... si amel, berusaha ngalihin topik tu vren.
"Eh tapi ni ya mel, gue kaget loh kalau ternyata dia juga minat sama seni lukis"
"Sama kayak lo mel, jangan-jangan kalian jodoh lagi" goda via sekali lagi
YOU ARE READING
Kisah dari Via
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA TEMAN, HARGAI PENULIS. Ibaratkan nasi sudah menjadi bubur, kaca yang sudah pecah tak akan pernah bisa utuh lagi, penyesalan hanya akan datang diakhir. sudah cukup luka yang kurasa, aku lelah, sungguh. aku ing...
