Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Muka mu ku tandain Tanizaki-kun"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
'p-perasaan ku gak enak...'
Dazai, kunikida, dan Atsushi diam-diam merunduk dibelakang tanaman, entah apa yang mereka rencanakan ketika 2 pekerja dari ADA ditawan oleh remaja yang mengaku punya dendam pada ketua agensi.
Seorang lelaki dengan rambut bersurai oranye terlihat seumuran dengan Atsushi duduk di atas meja, terlihat sedang menahan dua orang gadis yang duduk dibawah. Kaki juga tangan mereka diikat dan mulutnya disumpal dengan kain.
Dan satu gadis diantara keduanya adalah (Name), bocah yang dengan suka rela membantu karyawan agensi untuk ujian Atsushi.
"Dimana pimpinan kalian? Bawa kemari pimpinan kalian! Kalau tidak.. Akan kuledakkan semua orang" teriaknya sambil mengangkat badan (Name) yang ringan seperti anak kucing.
'Ahaha lucu sekali, kau berakting atau kau punya dendam dengan ku tanizaki-kun?!' pikir si bocah sambil menangis pahit dalam hati.
Sedangkan adegan tadi membuat mata Dazai dan kunikida menggelap.
'ini berlebihan! Tau gini aku gak ikut membantu! AAAAAAAA!!!'
"Sepertinya orang didepan kita ini memiliki dendam pribadi ya.." Komentar Dazai dengan dinginnya, disetujui oleh rekannya yang lain.
Kunikida memperbaiki kacamatanya dengan jari tengah. "Aku setuju."
"Kenapa aku ada disini?" Tanya Atsushi pada dirinya sendiri.
"Pengebom itu sepertinya marah pada agensi" Dazai langsung angkat bicara, sehingga perasaan Atsushi terasa makin tak enak
"Kupikir, aku tak ada gunanya. Aku mohon pamit dulu ya?"
"Kita memang punya banyak musuh"
"Kalian mengabaikanku?"
Dazai lanjut bicara tak memedulikan Atsushi. "Dan juga, itu bom yang kuat kalau si pengeboman beraksi dan meledakkannya. seluruh gedung ini bisa lenyap dibuatnya"
