[NEDERL-INDIË] CINTA TAK CINTA

356 30 0
                                    

A/N :  Saya adalah akun kedua dari Demonslytherinz , cerita ini pernah saya publish di sana dengan tema BL namun disini mungkin lebih kompleks dan beberapa bagian ada yang saya ubah (hampir saya ubah semua). CERITA INI STRAIGHT!

***

Aku bisa melihat sebuah tawa keluar dari seseorang yang kucintai. Dia tertawa karena mendengar ceritaku yang lari karena aku tidak mau bekerja lagi, aku sudah lelah sekali apalagi lond-londo itu memberiku upah yang cukup sedikit.

"Mister ganteng banget kalau ketawa" ujarku spontan membuatnya berhenti tertawa.

Ia mengacak-acak rambut cokelat ku, "lainkali jangan lari lagi, saya sudah lelah menghukum kamu" ucapnya.

Tinggi kami yang terlampau jauh membuatku harus mendongak menatapnya. Wajahnya sangat tampan, kulitnya putih, rambutnya berwarna pirang dan ada bekas luka sayatan kecil di keningnya, jangan lupakan tinggi badannya yang hampir seperti memakai enggrang.

"Mister, saya merasa sedikit gulana (lelah). Apakah saya tidak bisa libur?" Tanyaku padanya.

Dia terdiam sesaat lalu menggeleng.

"Mencari uang itu butuh sedikit kerjakeras kalau kau tidak mau bekerja lantas bagaimana kau akan menghidupi keluargamu? Hidup ini butuh banyak uang" Jawabnya. Dia memang seseorang yang penggila uang.

Selain itu, dia juga seseorang yang sangat tegas, berwibawa, dan bertanggung jawab jadi tidak heran mengapa pemerintah Hindia Belanda sangat mempercayainya bahkan orang-orang Jawa di sekitar ku memanggilnya "Abdi Satya dari Belanda".

Aku hanya mengangguk lesu lalu kami dikagetkan oleh seseorang yang merupakan anak buahnya datang dengan tergesa-gesa.

" Jepang sudah memasuki Hindia Belanda, apa yang harus kita lakukan?!" Lapor nya.

Aku mengerutkan alisku, siapa yang datang? Jepang? Apa itu Jepang?

Sebelum aku sempat bertanya, dia memberikanku syal nya yang berwarna biru-putih-biru kemudian meninggalkanku dengan banyak pertanyaan.

Beberapa bulan kemudian, terjadi kerusuhan antara penjajah baru dengan Belanda di sini, para penjajah baru itu membantai seluruh pasukan tentara Belanda dengan membabi buta, aku yang mendengar itu segera berlari mencarinya.

Mencari seseorang yang membuatku gundah (gelisah) setiap saat memikirkan kejadian-kejadian yang tidak kuharapkan.

Aku membawa syal yang diberikan olehnya berharap bahwa itu adalah benda keberuntungan ku untuk menemukannya.

Aku berhasil!

Sorakku dalam hati namun kegembiraanku ketika menemukannya sirna begitu saja ketika melihat seseorang yang berada di hadapannya memegang katana.

"MISTER ABEL!!" Seru ku kepadanya. Air mataku tidak dapat ku tahankan.

Seseorang yang memegang katana itu menatap kearahku, pandangannya tajam, rambut hitam legam yang terasa lembut itu sedikit berwarna merah oleh darah, ia memakai seragam putih di tubuhnya dengan garis bisban emas membentang sebagai hiasan. Siapa sangka jika wajah manis itu adalah topeng untuk menutupi keganasan nya dan darah Samurai yang mengalir dalam denyut nadinya?

"KAU?! PERGI DARI SINI! SEDANG APA KAU?! CARI MATI!?" Bentak nya walau sudah berada diambang batas antara hidup dan mati tetapi dengan sekuat tenaga ia mengeluarkan suaranya hanya untukku.

Laki-laki yang memegang katana itu berlari kearahku, melepaskan pedangnya lalu bersiap seakan ingin membelah tubuhku.

Aku menutup mataku, aku tidak merasakan apapun. Aku membuka mataku sedikit demi sedikit dan melihat ia berada di hadapanku sambil tersenyum, aku histeris melihat nya dan segera memeluknya, dapat kurasakan darah mengalir dari punggungnya.

NEDERL-INDIËDonde viven las historias. Descúbrelo ahora