Amerta [Taegi]

KAMA

"Aku adalah sinar silau panas mu dan bayang-bayang hangat mentari mu, bumi pasrah langit mu.
Aku juga adalah sosok yang bersedia jatuh berulang kali dalam lautan cinta mu."

.........

Min Yoongi akan selalu memasang raut datar nya meski rona merah yang tampak di wajah akan selalu menghiasi dengan amat manis di kala Kekasih nya Kim Taehyung bersikap tak terduga.

Sifat kedua nya bertolak belakang, namun entah mengapa saat lima bulan lalu di saat pemuda tan itu mengunjungi kantor nya untuk mengajukan sebuah proposal atas kegiatan sosial yang di lakukan oleh Fakultas pemuda tan tersebut, menjadi awal dari kisah kedua nya.

Taehyung yang pada saat itu menjelaskan dengan lugas seluruh detail proposal yang ia ajukan di hadapan Yoongi membuat sosok pucat itu sedikitnya merasa kagum akan kecakapan pemuda tan itu dalam berbicara dan tiga hari setelah nya, ia meminta sekertaris nya untuk mengirim email tanda persetujuan nya dalam rencana proposal itu.

Hingga dalam beberapa waktu kedua nya seringkali bertemu, Yoongi melihat sisi lain dari sosok Taehyung.

Banyak bicara.

Idiot.

Terlalu percaya diri.

Tukang merayu.

Dan deretan sikap menyebalkan lain yang di tunjukkan oleh pemuda tan tersebut kepada nya. Membuat Yoongi sempat mengira jika Taehyung adalah seseorang yang mengidap kepribadian ganda atau memiliki masalah kejiwaan.

Apalagi pada saat Pemuda Tan itu untuk pertama kali mengungkapkan perasaan. Bukan tempat romantis seperti orang kebanyakan, Taehyung memilih mengutarakan perasaan nya di sebuah tempat penaggulangan bencana alam yang ia datangi karna sebelum nya di paksa oleh sosok tan tersebut.

"Aku suka pada mu Hyung. Mau jadi Kekasih ku tidak?"

Dan Yoongi yang pada saat itu tengah sibuk mengangkat kardus berisi bahan bantuan untuk para korban sontak menendang kaki Taehyung hingga pemuda tan itu terjerambab ke dalam genangan banjir. Lalu tanpa peduli seluruh tatapan yang tertuju pada nya, Yoongi kembali berjalan acuh sambil mencibir sinis.

"Dasar payah, tak romantis."

.

.

Usaha kedua yang di lakukan Taehyung dalam mengungkapkan perasaan nya adalah saat pemuda tan itu mulai rutin mengunjungi kantor nya seusai dari kampus. Entah menghadang nya di depan pintu ruangan, atau sekedar mengganggu nya lewat telfon agar ia bersedia mengizinkan pemuda tan itu masuk menemui nya sambil membawa beberapa bungkus permen.