05. Kembali Kerumah

72.2K 6.2K 141
                                    

HAPPY READING GUYS

Terlihat satu buah rumah yang bisa dibilang cukup besar dengan dua lantai.

Reina dan mbak Sari sudah sampai didepan rumah milik Reina. setelah mengeluarkan koper dari dalam bagasi taksi, mereka langsung menyeret koper hingga kedepan gerbang.

"pak Doni!" teriak Reina memanggil orang yang ada didalam rumah. lebih tepatnya penjaga rumah ini.

Sedangkan dipos satpam, pak Doni tengah tertidur dengan korang menutupi wajahnya. mendengar suara teriakan yang melengking membuat pak Doni buru-buru membuka pintu gerbang.

"iya mbak, ada keperluan apa?" tanya pak Doni sambil melihat kedua perempuan yang membawa koper dan tas. apakah mereka akan mengungsi disini?.

"ih, pak Doni ini Fani. Fani anaknya papi Ibrano" ucap Reina yang nampak kesal.

Pak Doni yang mendengar itu langsung menyemburkan tawanya.

"hahaha, mbaknya nggak usah ngawur. orang neng Fani udah nggak ada kok" ucap pak Doni diakhiri lirihan.

Mengingat bagaimana dekatnya dulu dia dengan anak majikannya itu. Panjat pohon kelapa, ngopi bareng dipos satpam, kalau pagi sarapan bubur ayam mang jajang.

"pak Doni ini beneran Fani" ucap Reina lagi.

Sedangkan mbak Sari yang ada disamping Reina hanya terdiam tanpa tau apa-apa dan juga siapa Fani yang disebut oleh nonanya.

"Kalau pak Doni nggak percaya, apa perlu Fani sebutin satu per satu Rahasia milik pak Doni?" tanya Reina

"Oh silakan, pasti kamu nggal tau kan? yailah, orang cuma neng Fani yang tau" ucap pak Doni songong.

"Oke. pertama, pak Doni sukakan sama mbak Sarah? itu loh art dirumah bu Endang. yang kedua, pak Doni kan yang kirimin surat cinta kerumah bu tresno? bukannya mbak Nani yang baca malah bu tresno nya sendiri, sampai bu tresno baper sendiri. Ketiga, pak doni kan yang selalu ngirimin martabak buat mbak Lala? dan jug-"

"iya-iya, pak Doni percaya kok kalau mbaknya neng Fani" ucap pak Doni pasrah.

"tapi neng, waktu bapak tau kalau neng Fani udah nggak ada, bapak sampek nangis satu hari satu malam loh" ucap pak Doni memeluk tubuh Reina dan dibalas oleh Reina.

Bagi Reina Doni itu adalah kakaknya. bagaimana tidak, umur pak Doni baru 27. sebenarnya dulu ayah pak Doni yang jadi supir pribadi keluarganya. lagi pula pak Doni waktu itu nggak lagi kerja, makanya ditawari buat jadi satpam dirumah yang satu ini. Ya bisa dibilang gajinya lebih besar dari pada satpam yang lain.

Dan karena umur yang masih muda. pak Doni dijuluki sebagai satpam termuda di kompleks ini, bagaimana tidak biasanya satpam dirumah tetangga Fani sudah berusia diatas 30 tahun.

"Non ayok masuk, sini bapak bantuin bawa kopernya" ucap pak Doni mengambil alih koper milik Reina.

Mereka bertiga langsung masuk kedalam rumah itu.

*****

"surat apaan re?" tanya Bondan- Bondana Maheswara, melihat surat yang tadi diberikan oleh Reina sebelum dia pergi.

"nggak tau gue" ucap Adreas langsung mengambil surat yang tadi dan membukanya.

betapa terkejutnya dia mengetahui isi dari surat itu adalah pemberitahuan kalau Reina tengah mengandung. namun Adreas tidak dapat membohongi diri jika dia sedikit merasa senang akan kabar kehamilan Reina. Ingat hanya sedikit, yang lainnya adalah rasa benci dan jijik.

"Isinya apaan?" tanya Arkan- Arkana Anandar.

"dia hamil" ucap Adreas. bahkan dia jijik menyebut nama Reina.

Cosplay Jadi BumilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang