❼ / Jalan pintas berujung petaka

837 88 2
                                    

Sekarang adalah hari Jumat, sekolahan Jay menjadwalkan semua murid agar ikut dalam jalan santai pagi ini.

Seperti jalan santai pada umumnya, semua siswa akan berjalan sesuai dengan kelas masing-masing dari kelas 10 sampai 12.

"Kelas 10 silahkan berjalan terlebih dahulu," guru olah raga memberi arahan dari tengah lapangan dengan menggunakan mic.

Siswa kelas 10 pun dengan semangat mulai berjalan menuju gerbang, mereka berjalan dengan teratur sesuai barisan masing-masing.

Semua siswa berbaris menjadi dua anak agar memudahkan perjalanan dan tak memenuhi jalan. Awalnya barisan jalan santai itu tertib dan teratur, tapi lama kelamaan siswa laki-laki mulai menyalip dan memotong barisan.

Siswa laki-laki itu termasuk Jay dkk yang merasa barisan mereka berjalan dengan lamban, jadi mereka memotong jalan untuk sampai di tujuan pertama kali.

Mereka melewati gang kecil dan rumah-rumah warga untuk menemukan yang namanya jalan pintas, karena kata patrick, jalan pintas itu selalu ada.

"Jay, emang lo tau jalannya?" tanya Jake pada Jay yang berjalam di depannya, karena sebenarnya dia agak ragu dengan jalan yang mereka lalui.

"Tau, udah lo ikutin gue aja."

"Lo pernah lewat sini emang?" tanya Doyoung yang terus melihat sekelilingnya karena dia tak pernah lewat jalan ini.

"Pernah lah."

"Kapan?"

"Kepo."

Doyoung menatap datar punggung Jay, dia itu bertanya baik-baik. Malah Jay menjawab seperti itu, dia kan jadi kesal.

"Ini bener jalannya bukan sih?" Jisung itu takut tersesat.

"Jangan banyak tanya deh, ini kalau gue lupa jalan... kita bisa nyasar."

"Jangan lupa dong!" ucap mereka bersamaan membuat Jay dengan cepat menutup telinganya.

"Yaudah mangkannya diem!"

Semua orang lantas diam dan terus berjalan dalam keheningan, mereka mau tak mau harus mengikuti Jay agar tak tersesat. Mau kembali ke barisan juga tak mungkin karena mereka sudah berjalan cukup jauh.

"Nyamuknya banyak banget sih? Kalian emang gak di gigitin nyamuk?" gerutu Sunoo yang kulitnya sudah di penuhi bintik merah karena darahnya di hisap nyamuk.

Tak ada yang menjawab pertanyaan Sunoo karena mereka sedang malas menjawab, ada juga yang sedang sibuk melihat-lihat rumah di sekitar sini.

Tiba-tiba Jay yang ada di depan sana bergenti berjalan, mereka yang ada di belakangnya pun ikut berhenti walau kebingungan.

"Kenapㅡ"

"Ssttt...." Jay menempelkan jari telunjuknya di depan bibir, menyuruh semua temannya untuk diam termasuk Taehyun yang ingin bertanya tadi.

"Ada apa sih?" bisik Yedam.

"Di rumah itu ada anjing yang suka ngejar orang kalau lewat sini," Jay menunjuk rumah bercat biru yang tak jauh dari tempat mereka berhenti.

Semua orang lantas menatap rumah itu horor.

Di depan rumah itu terlihat sebuah rumah anjing kecil yang ada di belakang gerbang, sepertinya anjing itu sedang tidur di dalamnya.

"Terus gimana?" tanya Doyoung resah, dia itu pecinta anjing, tapi kalau anjingnya seram begitu ya dia tidak suka.

"Kita jalan pelan-pelan, jangan berisik."

Jay mulai melangkah dengan memindik-mindik seperti seorang pencuri, teman-temannya pun ikut berjalan dengan pelan.

Tak!

My name Jay? Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu