[18] Politic of Conspiracy; The Guidestone

793 222 92
                                    

KATA AUTHOR:

Apa kabar? Hayuk jejaknya terimakasih sama-sama.

[] [] []

"Dalam imajinasiku, cerita Disney berakhir bad ending. Cinderella karya Grimm Brothers atau putri duyung karya Hans Christian Andersen yang berakhir menjadi buih lautan." Kata Khaled dengan kekehan kecil. "Beginikah rasanya menjadi bangsawan? Bagaimanapun juga kau terasa seperti fictional character."

Vinder berputar oleh tuntunan Khaled yang menggendong angkatnya menggapai udara kosong untuk sekilas. Meski hanya latihan Dance Wals demi menghadiri upacara umur legal kakak keduanya, ia mengundang lelaki ini menjadi pasangan dansanya.

Pinggang Vinder ditahan oleh Khaled sambil menjatuhkan kepala ke belakang setara dengan pinggangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pinggang Vinder ditahan oleh Khaled sambil menjatuhkan kepala ke belakang setara dengan pinggangnya. Keduanya tertawa berbarengan begitu Khaled menariknya berdekatan kembali, Vinder mengalungkan lengannya ke leher lelaki itu.

Setelahnya, keduanya berlari keluar halaman istana. Vinder menuntun ke pohon terdekat namun jauh penjagaan. Duduk dibawahnya menarik Khaled.

Dan selalu seperti itu, dimana peraduan jingga dihabiskan berdua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan selalu seperti itu, dimana peraduan jingga dihabiskan berdua.

[] [] []

"Ku kira kau tidak mengenali Ellish ELITE-3." Ujar Khaled berbisik pelan di telinganya, pura-pura menerjemahkan lawan bicara Vinder yang berdiri tersenyum menunggu balasan. "Tapi anehnya, dia ada disini ikut dalam acara sebagai tamu penting."

Kini mereka di puncak acara ilegal umur kakak kedua Vinder, istana sesak dengan tamu penting juga dinner mewah yang sudah terlewati. Membiarkan acara berjalan lancar dan indah sedemikian rupa, menerapkan dansa di aula yang kesannya sangat tradisional. Itu ide kakak Vinder sendiri, dimana ke modernisasi tak boleh luput dari vibe aslinya.

Dentingan sendok beradu nampan kaca. Sorak suara simpang siur para tamu. Pakaian bertema elegan, dengan dress cantik menghias aula. Paling menggoda Khaled, aroma uang yang kuat. Sungguh mengerikan. Ajang pengenalan Kakak kedua Vinder pada dunia luar, namun dibaliknya pula demi kepentingan pribadi istana dalam memperkuat relasinya.

ELITE KLASS [END]Where stories live. Discover now