34

3.4K 370 2
                                    

Irene dan Suho sama-sama diam saat dua orang bodyguard mengambil barang-barang berharga Jaemin yang ada di Mansion Na, sudah dua hari namun Jaemin masih dalam kondisi yang sama membuat Sehun dan Luhan mempercepat perpindahan putra mereka.

Melihat dua bodyguard yang menenteng satu koper berisi barang Jaemin mendadak Irene tak bisa menahan tangisnya, kesedihan benar-benar mencekiknya dengan pasti.

Kedua putra kandungnya juga dari kemarin belum pulang, makin sedih lah dia.

" A-anu... Kalau boleh tau.. kapan Jaemin akan berangkat?" Tanya Suho menghentikan langkah kaki kedua bodyguard itu.

" Nanti malam, jam delapan. Kami permisi tuan.










Sehun di bantu beberapa dokter dan perawat membawa Jaemin ke atap rumahsakit dimana helikopter pribadinya sudah bertengger di sana.

Luhan sendiri sekarang sudah berdiri tegak di samping helikopter sang suami dengan di temani oleh Baekhyun dan Chanyeol. Jangan lupakan para bocah yang juga ikut mengantarkan kepergian Jaemin.

" Ini, Jaemin sebenarnya hendak menitipkan ini pada Jeno, tapi karena barang ini tertinggal di rumah kami jadi aku yang menyampaikan pesannya pada kalian." Luhan memberikan sebuah kotak hitam yang pernah Jeno lihat di kamar Jaemin pada Renjun dan Haechan.

Haechan yang bisa berjalan mendekati Luhan dan menerima kotak berukuran sedang itu.

" Apa kami boleh bertemu dengannya lagi?" Luhan mendekati Renjun yang masih duduk di kursi roda dengan senyum lembut yang mirip Jaemin, " Tentu, kalian tetaplah saudaranya yang begitu berharga lebih dari nyawanya." Ujar Luhan lembut, Renjun menatap Luhan dan dibalas usapan lembut pada pucuk kepalanya.

" Nak, sebagaimanapun kedua ayah dan ibumu mereka tetap kedua orangtuamu, kalian tidak akan ada di dunia tanpa mereka berdua. Bayangkan seberapa keras perjuangan mereka untuk membesarkan kalian hingga sehebat ini." Luhan mengenggam erat tangan Renjun dan Haechan.

" Maafkan mereka, coba dengarkan apa alasan mereka hingga melakukan ini. Jangan membuat adik kalian juga ikut sedih mengetahui kedua kakaknya tidak dalam kondisi baik-baik saja."

" Sayang, ayo!" Seru Sehun yang sudah berdiri di dekat pintu masuk helikopter, Jaemin sudah berada di dalam dengan dokter khusus yang di siapkan Sehun.

" Jika kalian merindukan Jaemin, datanglah ke Jepang, seluruh keluarga Chanyeol tahu alamat kami." Pesan Luhan kepada mereka semua.

" Ah, untuk seluruh keluarga Na, aku mengucapkan terima kasih karena sudah mau merawat putra kami. Sampai jumpa lagi."

Irene, Yoona, Renjun, Haechan dan Taeyong tidak bisa menahan tangis mereka saat helikopter yang terdapat Jaemin telah melambung tinggi lalu melaju pergi begitu saja.

Chanyeol menepuk pundak putra bungsunya kemudian tersenyum dan pergi begitu saja dengan Baekhyun, meninggalkan keluarga Na yang masih di liputi kesedihan juga putra bungsunya yang melamun menatap kepergian helikopter yang makin lama makin tak terlihat.







.

.

.

.



Sudah dua minggu sejak kepergian Jaemin dan suasana juga kembali pulih sejak saat itu. Kedua putra Na itu juga sudah kembali kekediaman orangtua mereka.

Kini mereka semua termasuk keluarga Park tengah berkumpul di Mansion utama Na untuk membahas pernikahan Mark dan Haechan yang akan segera di selenggarakan.

☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα