22

3K 367 9
                                    


" NA RENJUN !!!!!"

Renjun yang tadinya tengah berjalan santai dengan sebuah ice cream coklat ditangannya menoleh, matanya memicing menatap seorang pemuda tampan yang berlari mendekat kearahnya dengan tergesa.

" Ck, ada apa?" Tanya Renjun ketus, pemuda yang tak lain dan tak bukan adalah Hyunjin itu hanya tertawa kaku dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.

" Bisakah kita bicara?"

" Kita sudah bicara." Jawab Renjun masih terus menerus ketus.

" Bicara, empat mata." Pinta Hyunjin dengan sangat, dengan kesal Renjun mengangguk dan berjalan terlebih dulu dengan langkah kaki yang di hentakkan kesal. Dengan senyum merekah Hyunjin langsung mengikuti Renjun agar pemuda mungil itu tak lepas dari pandangannya.




" Jadi apa yang mau kau bicarakan? Cepat! Aku orang sibuk."

Dua pemuda dengan paras tampan dan menggemaskan itu kini saling duduk berdampingan di salah satu taman yang tak jauh dari tempat mereka bertemu tadi, Renjun memilih kursi yang berada agak jauh dari keramaian untuk mendengarkan apa yang akan di katakan Hyunjin dengan jelas.

" Dulu, aku pergi meninggalkanmu bukan karena aku berselingkuh Renjun, tapi karena aku mendapat panggilan pekerjaan yang dari dulu aku inginkan, masalah kau memergokiku dengan Seungmin di depan hotel adalah karena aku harus memberikan sesuatu atas nama BangChan, lagipula BangChan adalah sepupuku tidak mungkin aku akan mengkhianatinya." Jelas Hyunjin panjang lebar.

Renjun masih bungkam dan Hyunjin memberinya waktu untuk mencerna semuanya.

" Lalu, sekarang kau mau apa? Apa tujuanmu mengatakan hal ini baru saja? Kenapa tidak dari dulu saja, kenapa Hyunjin?" Desak Renjun dengan mata berkaca-kaca, mengingat kejadian beberapa tahun lalu yang membuatnya begitu terpuruk dan menyebabkan kedua adiknya meradang marah.

Hyunjin menghela nafas sesaat sebelum akhirnya kembali membuka suara, " Kau tau Renjun, aku dan rekanku mendapat tugas untuk menjadi pengawalmu dan kedua saudaramu, mana ku tau bila sekarang kedua adikmu sangat mengerikan terlebih Jaemin? Orang yang menyelamatkan adikmu saat di bangunan tua tengah hutan karena keteledoranmu adalah aku dan rekanku beruntung kami datang tepat waktu, jika tidak mungkin kau akan kehilangan salah satu adikmu." Renjun agak tersindir, namun ia tetap memilih bungkam untuk mendengar kelanjutan penjelasan Hyunjin.

" Aku mengatakan hal ini bukan untuk maksut apapun, terutama untuk memintamu kembali padaku, tidak, aku mengatakan ini karena aku sangat merasa bersalah tentang kepergianku yang tiba-tiba dan begitu membuatmu terluka, aku benar-benar minta maaf Renjun, bogeman dari Jaemin kemarin membuatku sadar bahwa disini aku harus benar-benar mendapat ampunmu." Benar, jika Renjun perhatikan lebih dekat wajah tampan pria disampingnya terdapat beberapa memar yang menghiasinya.

" Aku benar-benar minta maaf Renjun." Ujar Hyunjin penuh sesal, dapat Renjun lihat dimata pemuda itu bahwa ia benar-benar sangat menyesal.

Renjun menghela nafas, tangan mungilnya mengelus pundak Hyunjin.
" Aku....memaafkanmu, tak apa yang lalu biarlah berlalu Hyunjin." Tutur Renjun tulus.

Hyunjin mengangguk semangat, "Terimakasih, sekarang boleh kita berteman?" Tanya Hyunjin dan Renjun mengangguk sebagai jawabannya, kedua pemuda itu akhirnya tertawa bersama.

" Oh ya Renjun, kudengar kau menjalin hubungan dengan seorang gadis, apa benar?" Tanya Hyunjin penasaran, Renjun yang tadi bahagia setelah beban dimasalalunya selesai kini kembali murung.
" Benar, aku berkencan dengannya belum lama ini, dan aku melakukan sesuatu yang bodoh karena itu hingga adikku terluka, saat ini dia juga menghilanh entah kemana." Jawab Renjun sedih, Hyunjin balik menepuk punggung pemuda mungil itu dengan lembut.

☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang