"Gue tau sayang,ya meskipun gue taunya kemaren,dari Sartika."

Argya mengerutkan keningnya,"lo ketemu sama Sartika? Dan lo udah balik kesini dari kemaren?!"

"Sayang-sayang dengerin dulu ceritanya."

Flashback on*

Di satu bandara yang terlihat sangat ramai oleh pengunjung terdapat satu wanita cantik yang sedang menunggu seseorang sambil duduk di salah satu kursi besi sambil meminum kopi capuccino nya.

Dia Sartika.

"SAR!"

Sartika menoleh ke sumber suara dimana ada kakak kelasnya yang baru saja turun dari pesawat sambil menyeret koper hitam dan mengenakan setelan jas hitam.

Terlihat sangat berbeda, jauh lebih tampan.

Dia Aksara satria Pratama.

Dahi Sartika mengkerut saat melihat ada satu perempuan berparas bule juga yang berjalan dibelakang Aksa sambil menggendong anak kecil perempuan, penampilan perempuan itu juga sama mengenakan pakaian kemeja.

"Apa kabar." Aksa tersenyum dia merangkul pundak Sartika.

"Baik kak." Sartika tersenyum kikuk.

"Kamu boleh pergi, bawa koper saya dan Carikan saya satu apartemen untuk saya menginap nanti malam." Ucap Aksa kepada perempuan yang sedang menggendong anak kecil.

Perempuan itu mengangguk lalu membungkuk sopan,"Baik pak, saya permisi."

Lalu perempuan itu pergi sambil menyeret koper hitam milik Aksa, dan menggendong bocah perempuan yang Sartika gak kenal.

"Kak gua mau ngomong sama lu."

.

"Kabar lo baik kan kak."

Aksa mengangguk dia meminum segelas minuman soda dan sedikit melonggarkan dasinya lalu menatap Sartika,"Argya-"

"Tadi itu siapa kak." Sartika menatap Aksa yang sekarang sudah menjadi pengusaha muda yang sukses itu.

Mereka berdua sedang berada disalah satu cafe.

"Yang mana?"

"Ya yang tadilah, cewe yang bawa anak, jangan bilang lu udah nikah terus ngehamilin anak orang."

"Ya gak lah, gua kan masih cinta sama Argya-"

"Terus tadi apa? Siapa?"

"Sekertaris gua, sekertaris pribadi, ya.. itung-itung buat pesuruh lah." Aksa terkekeh kecil dia kembali meminum minuman soda itu.

"Gak usah bercanda kak, lu udah hilang tanpa kabar, dateng-dateng bawa cewe sama ank pula, terus gimana sama Argya kak?"

"Itu sekretaris gua, lagian dia juga udah punya suami, kesini juga paling cuma ngurus kerjaan, terus ntar juga dia gua suruh pulang."

Sartika menatap Aksa intens,"lo gak bohong kan kak, lu itu udah punya anak kak."

"Ck udah gua bilang tadi itu bukan ana-"

"Anak lo sama Argya."

Aksa hampir saja tersedak minumannya sendiri akibat mendengar ucapan dari Sartika, dia melebarkan matanya dan untung saja dia gak menggebrak meja.

Aksa mengucek matanya,"lu gak bohong kan Sar."

"Enggak, waktu lu pergi ke Belanda besoknya Argya hamil."

[BOYS LOVE] MAS AKSA✓ [END]Where stories live. Discover now