38[martabak]

Mulai dari awal
                                    

Argya tersenyum senang karena tidak ada balasan,tandanya tantenya belum pulang.

"Kalian berdua duduk di sofa dulu,disono." Argya nunjuk ruang tamu lalu Sartika dan Bintang ngangguk.

Argya nutup pintu dan berlari kearah kamar,didalam kamar Argya masuk kedalam kamar mandi dan mengganti bajunya,sehabis itu cowok mungil itu keluar dari kamar sudah mengganti seragam nya dengan kaos hitam dengan celana pendek.

"Ar! Gue mesen makanan ya."

"Eh? Mesen?"

Sartika ngangguk Terus ngeluarin handphone nya,"gue pesen pizza sama haus nya tiga."

"Gue yang nraktir!!" Seru Bintang.

Argya ikut ngangguk aja,dan ketiga murid SMA itu menghabiskan waktu di rumah Argya,menonton film horor di layar televisi sambil memakan pesanan yang Sartika beli,sambil melontarkan candaan dan tawa,membuat Argya ikut tertawa lepas.

Dan tidak terasa kalau langit sudah mulai gelap.

"Ar gue balik ya."

"Loh? Kok cepet banget?"

"Udah jam tujuh,tar gue di gebukin Ama emak.".g

Cowok mungil cuma ngangguk pasrah,"yaudah deh, hati-hati."

"Iya,gue Ama Bintang pamit ya."

"Langsung tidur lu,besok masih kola." Bintang mengusak Surai legam Argya.

Argya ngangguk cepet,"iya!"

"Dadah!!"

Setelah kepergian dua cewe itu Argya membereskan sisa-sisa makanan dan sampah yang ada di ruang tamu,membuangnya di tong sampah,lalu cowok mungil itu berjalan menuju kulkas, membuka kulkas itu tangannya mengambil sebatang coklat Silverqueen lalu melahapnya.

"Mau martabak." Gumam Argya,tangannya mengeluarkan handphone memesan satu martabak manis.

"Mas Aksa lama banget, katanya sebentar." Gumamannya.

"Argya! Kakak pulang!" Seru kak Stella yang baru saja masuk kedalam rumah.

Argya senyum tipis lalu cowok mungil itu berlari kecil menghampiri Stella,"kakak!"

Kak Stella menoleh lalu tersenyum lembut tangannya mengelus kepala Argya,"lagi apa?"

"Tadi temen Argya main."

"Terus mana?"

"Udah pada pulang,kan udah malem."

Kak Stella ngangguk,"udah makan?"

"Tadi makan pizza."

"Kok pizza? Udah makan nasi belum?"

Argya geleng,"gak mau,aku lagi mesen martabak!"

"Heh,makan nasi dulu."

"Tap--"

Ting

Tong

"Itu kak! Udah Dateng!" Argya berlari menuju pintu lalu membuka pintunya,dan tertampang satu kurir pengantar makanan.

"Dengan nak Argya?" Argya ngangguk.

"Iya kak."

"Ini ya,semuanya jadi ****"

Argya membayar pesanannya lalu mengucapkan terima kasih,dan Abang kurirnya kembali pergi dari karangan rumahnya.

Argya berjalan masuk sambil menenteng plastik kresek,yang berisi satu kotak martabak.

"Kak stell mau gak?"

"Gak deh,mau diet."

"Kak stell ngapain diet? Emang kenapa sama badan kakak? Perasaan gak kenapa-napa.''

"Ssst! Udah kamu makan aja,kakak masih ada kerjaan."

Argya mengerucutkan bibirnya kesal,"kak!! Gak usah diet lah!"

"Nih aaaa." Argya menyuapkan satu potong martabak ke tantenya yang lagi duduk disampingnya.

Kak Stella noleh lalu senyum lembut dan melahap martabak itu,"udah."

Argya senyum manis lalu ngangguk,"kak."

"hM."

"Kak,em... Aku."

"Kenapa dek."

"Gak jadi deh." Argya mengambil satu potong martabak dan memakannya.

Stella mengerutkan keningnya bingung,"kenapa hm? Mau apa?"

Argya geleng dengan mulut yang penuh oleh martabak.

"Yaudah,abisin martabaknya,abis itu tidur."

"Kakak?"

"Nanti."

"Kok nanti? Ini udah jam... Masih jam delapan kak! Nanti aja."

"Heh,besok kamu sekolah loh."

"Tapi belum ngantuk kak."

"Kak aku kangen bunda."

Kak Stella berhenti mengotak Atik laptop nya menatap ponakannya itu,"udah malem,besok ya ke makam bundanya."

Argya ngangguk semangat,"iya!"

U^ェ^U


Cklek

Argya tiduran diatas ranjang sambil menatap langit langit kamar,tangannya mengambil boneka pemberian Aksa.

Argya memandangi boneka itu dengan sinis,"kata kamu mas Aksa lagi ngapain? Apa? Belajar? Mas Aksa mah gak mungkin belajar,mungkin lagi... Ngedate?"

"Kamu kok sombong si,aku jual kamu ya,eh enggak deh." Argya memeluk boneka lebah itu dengan erat lalu tertidur.


































TBC.

Babay~

[BOYS LOVE] MAS AKSA✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang