~♥~Demam

16.2K 784 1
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Esoknya

Kia tengah menyiapkan sarapan untuk Ridwan, sebelum Ridwan pergi bekerja keluar kota. Ridwan sudah keluar dari kamarnya dengan pakaian rapih, ia berjalan menuju Kia berada.

"Selamat pagi Kia," sapa Ridwan.

"Pagi juga Om," balas Kia.

Ridwan duduk di kursi dan mulai menyantap sarapannya, sementara Kia melanjutkan pekerjaannya yang lain yaitu mencuci piring. Tidak butuh waktu lama Ridwan sudah selesai sarapan ia bergegas untuk pergi.

"Kia Om pergi dulu ya, tolong jaga Eggi." ucap Ridwan yang dibalas anggukan dari Kia

Setelah mengatakan itu Ridwan melangkah menuju pintu, tak lama suara deruman mobil pun terdengar menjauh. Setelah kepergian Ridwan rumah terasa sepi suara Eggi pun tak terdengar dari tadi. Namun Kia tidak terlalu menghiraukannya, ia lebih memilih melanjutkan pekerjaannya.

Pukul sepuluh pagi pekerjaan Kia sudah selesai dan Eggi masih belum terlihat, kali ini Kia mulai khawatir apalagi Eggi belum sarapan. Kia memutuskan untuk pergi ke kamar Eggi seraya membawakannya sarapan.

Tok... Tok... Tok....

Kia mengetuk pintu kamar Eggi saat ia sudah berada di lantai atas. "Eggi! kamu ada di dalam kan? ayo keluar, aku bawain kamu sarapan nih," kata Kia namun tidak ada kunjung jawab dari dalam.

Kia terus mengetuk pintu kamar Eggi, tapi tetap tidak ada jawaban dari dalam.

Kia mulai kesal. "Yaudahlah terserah kamu mau sarapan atau nggak!" kekal Kia seraya membalikkan badanya untuk melangkah pergi, tapi langkahnya terhenti saat terdengar suara Eggi memanggil namanya dengan lemas.

"Eggi itu kamu?" tanya Kia lalu membuka pintu kamar Eggi yang tidak dikunci.

"Ki-kia," panggil Eggi dengan suara lemas.

"Yaampun, Eggi kamu kenapa?" tanya Kia sambil menghampiri Eggi yang terbaring di kasurnya dengan selimut tebal menyelimuti tubuhnya.

Kia meletakkan sarapan yang dibawanya di atas meja, kemudian ia mengecek suhu tubuh Eggi dengan tangannya. "Yaampun Eggi kamu demam! kamu tunggu di sini ya aku mau telepon Om Ridwan dulu," kata Kia yang panik.

"Jangan Kia, Ayah kan lagi kerja. Eggi nggak mau ganggu Ayah." Eggi menarik tangan Kia untuk menghentikan aksinya.

Kia menghela nafasnya, memiliki mengalah. "Yaudah, kalo gitu aku keluar sebentar buat beli obat."

"Eggi gak mau ditinggal sendiri."

Kia menempelkan tangannya di pipi Eggi. "Aku cuma sebentar kok, tar aku balik lagi, oke."

Setelah meyakinkan Eggi, Kia melangkah menuruni tangga dan berlari keluar rumah menuju apotik. Sesampainya di apotik Kia langsung memesan obat yang dibutuhkannya dengan napas terengah-engah.

"Tenang dulu Ka, atur napasnya dulu," ucap sang penjaga apotik.

Kia menarik napasnya lalu menghembuskannya melalui mulut. "Beli obat pereda demam Ka," kata Kia yang sudah sedikit tenang. Sang penjaga apotik pun langsung mencari obat yang dipesan Kia.

"Kiara!" panggil seseorang, Kia langsung menoleh ke arah orang di sampingnya, terlihat pria tampan menggunakan topi dan badan yang terlihat gagah.

Kia mengerutkan keningnya. "Maaf siapa ya?" tanya Kia pada pria itu karena Kia tidak mengenalinya.

"Hah, serius lo lupa ama gue? mentang-mentang udah lama nggak ketemu," ucap pria tersebut dengan wajah cemberut, sementara Kia masih kebingungan ia benar-benar tidak mengenali pria yang ada di hadapannya sekarang.

"Kita kenal?" Kia mengatakan seraya mengerutkan dahinya. Ketika pria tersebut ingin menjawab pertanyaan Kia, pesanan obat Kia sudah datang alhasil Kia langsung mengambil dan membayarnya, setelah itu ia melangkahkan kakinya keluar apotik.

"Tunggu!" kata pria itu sambil menarik tangan Kia, "Gue belum selesai ngomong."

Kia menepis tangan pria tersebut. "Nanti aja, aku lagi buru-buru."

Kia berlari sekuat tenaga untuk sampai di rumah. Kia yakin kalau Eggi pasti menunggunya.

♡♡♡♡

Di rumah

Eggi duduk di kasurnya ia mulai cemas karena kia tak kunjung datang. Eggi berusaha berjalan keluar kamar meskipun badanya lemas.

"Kia!" panggil Eggi dilantai atas.

Karena tak ada kunjung jawaban, Eggi berjalan menuruni tangga untuk mengecek keberadaan Kia di bawah. Eggi berhasil berada di bawah namun kakinya tidak mampu lagi berjalan alhasil ia terduduk di tangga.

Kia sudah sampai di rumah ia masuk ke dalam. "Eggi!" teriak Kia saat melihat Eggi duduk di tangga dengan wajah pucat.

"Kamu kenapa turun, harusnya kamu tunggu di kamar."

Eggi tidak menjawab perkataan Kia ia terlalu lemas untuk berbicara. "Yaudah-yaudah ayo duduk dulu di sofa," kata Kia sambil membantu Eggi berjalan ke arah sofa.

"Tadi aku sempat beli bubur dulu, jadi kamu makan dulu ya sebelum minum obat," ucap Kia yang dijawab anggukan dari Eggi.

"Yaudah ayo makan."

"E-eggi mau disuapin," pinta Eggi.

Kia menyendok bubur itu lalu memberikannya kepada Eggi, setelah selesai makan Eggi meminum obat yang tadi dibeli Kia.

"Nah kalo udah minum obat kamu harus istirahat, jadi ayo balik ke kamar," ajak Kia.

"Eggi nggak mau, Eggi gak kuat menaiki tangga itu." Eggi menunjukkan tangga dengan dagunya.

"Terus kamu mau tidur di sofa aja?"

Eggi menganguk menjawab pertanyaan Kia sembari membaringkan tubuhnya di sofa.

"Yaudah kalo gitu, aku ambilin bantal sama selimut di kamarku."

Eggi menyalakan TV menggunakan remot yang ada di sampingnya, tak lama kemudian Kia datang dengan satu bantal dan selimut di pelukannya.

"Dia udah tidur ya, cepat banget," batin kia saat melihat Eggi yang sudah memejamkan matanya.

Ketika Kia menaruh selimut dan bantal di samping Eggi, tiba-tiba Eggi membuka matanya. "Ehh, kirain kamu udah tidur," kata Kia sedikit terkejut.

"Kia ... nggak bakal pergi kan kalo Eggi tidur?" tanya Eggi yang sedikit malu-malu.

Kia terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Eggi, karena ia bingung kenapa Eggi menanyakan hal itu.

"Mm iya nggak, lagian kalo aku pergi juga gak tau bakal ke mana. Jadi kamu tidur dengan tenang aja, oke," ucap Kia dengan yakin.

"Baiklah, Eggi tidur sekarang." Eggi mengatakannya sembari menarik selimut yang dibawakan oleh Kia.

Kia hanya tersenyum melihat tingkah Eggi.


♥♥♥♥♥












Jangan lupa dukung Author dengan cara follow akun ini dan bagikan ceritanya ke teman-teman kalian😉.
Atau kalian juga bisa follow akun
Ig: @sheninur202
Tiktok: @shen_wp05

Don't forget to support.
Thanks for reading.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Where stories live. Discover now