𝐌𝐈𝐒𝐒 𝐘𝐎𝐔

1.7K 232 29
                                    

🍑

Adhara tahu caranya salah, ia tak seharusnya memutuskan James tiba-tiba. Ia dan James belum berbicara lagi setelah insiden memukul Albus.

"Adhara" (Y/n) memasuki kamar putrinya itu.

"Mother"

"James kenapa tak kesini? Biasanya kalau libur dia berkunjung" (Y/n) hanya merasa ada yang kurang karena James tak berkunjung.

"Ah, James bilang sibuk" Adhara tersenyum kikuk.

"Kalian baik-baik saja kan?" (Y/n) memandang kamar putrinya, sederhana namun berkelas tak ada banyak barang seperti kamar Draco dulu.

"Kami baik-baik saja"

(Y/n) mengangguk, ia beranjak dari kamar Adhara lalu berjalan keluar.

Tak ada yang tahu masalahnya selain Scorpius dan Archer bahkan Albus pun tak tahu.

Adhara menggigit jarinya hingga sebuah gulungan kertas mengenai kepalanya, Adhara menoleh kearah pintu. Archer.

"Kau bodoh atau bagaimana?" Archer masuk dan duduk di meja belajar Adhara.

"Kau tak mengadu pada Father kan?" Tanya Adhara.

"Itu urusanmu, aku tak mau ikut campur" Archer  memandang jendela kamar kakaknya.

Adhara diam, kedua saudaranya sangatlah menjaganya.

Adhara memandang wajah Archer yang jauh lebih pucat dari biasanya, Archer memang dibilang sangat mirip dengan ayah mereka.

"Ada masalah?" Tanya Adhara pada Archer.

"Urusanku"

"Kau selalu saja menyimpannya sendiri" Adhara hanya tersenyum miris, Archer yang sejak kecil bisa dibilang jauh lebih mandiri dibanding ia dan Scorpius.

"Kenapa selalu menyimpannya sendiri? Tak mau cerita pada Mother sekalipun?" Adhara hanya ingin Archer lebih terbuka.

"Archer"

Archer tetap diam sedari tadi, memandang jendela kamar.

"Kau sama bodohnya dengan James" Archer melangkah keluar kamar kakaknya.

.....

December 2021

Selamat Natal, Aku mencintaimu.

January 2022

Aku minta maaf, Aku mencintaimu

February 2022

Kita masih bertunangan, Can't stop loving you.

March 2022

Aku sedang bersiap untuk NEWT, dan lebih dewasa untukmu.

April 2022

Aku masih banyak kekurangan untukmu, aku akan melengkapinya secepat mungkin. I love you so.

May 2022

Bukan aku tak ingin bertemu denganmu, Aku ingin memelukmu.

J.S.P

Ia menatap surat-surat yang dikirim James untuknya, ia merindukannya. 

Adhara menghela napas pelan ia menaruh kepalanya di atas tumpukkan buku, ia menatap kearah jendela perpustakaan. Kelulusan James beberapa bulan lagi namun mereka belum bicara sama sekali.

James benar-benar tak muncul ketika Albus memeluknya ketika Slytherin berhasil mengalahkan Ravenclaw pada pertandingan Quidditch minggu lalu, dan ketika murid laki-laki Slytherin ada yang menyatakan perasaan padanya James tak muncul sama sekali.

Adhara mengusap air mata yang ada di sudut matanya dan segera beranjak membereskan buku-bukunya lalu segera keluar dari perpustakaan.

"Menangis?" Rigel yang sudah berada didepan Adhara tersenyum tipis.

Adhara menggeleng, ia menjatuhkan tasnya dan menangis dihadapan Rigel. Rigel yang melihatnya terkekeh dan segera membawa Adhara ke pelukannya.

"Lain kali jangan minta putus tiba-tiba" Rigel menepuk punggung Adhara.

"Aku kesal" Lirih Adhara, ia membenamkan wajahnya pada dada bidang Rigel.

"Kalian sama-sama bodoh" Rigel mengusap air mata Adhara dengan hati-hati.

"Kau tahu dimana James?" Tanya Adhara.

"Dia hampir tak keluar dari menara Gryffindor"

"Dia membenciku" Adhara kembali menangis.

"Dia tak membencimu" Rigel menarik Adhara duduk di salah satu jendela tanpa kaca yang ada di koridor.

"Lalu kenapa tak menemuiku?" 

"Menghukum dirinya sendiri, Kemana Adhara Malfoy?" Rigel ingin tertawa rasanya, Adhara menangis adalah momen yang begitu langka.

Adhara menerima sapu tangan Rigel kemudian mengusap air matanya, ia menunduk dan sebuah pesawat kertas jatuh di pangkuannya.

Perlahan Adhara membuka lipatan pesawat kertas tersebut.

Aku tak membencimu, Matamu terlalu cantik untuk menangis.

......

Pertandingan Quidditch antara Slytherin dan Gryffindor membuat Adhara bisa melihat James, ia sudah lama tak melihat pemuda itu.

Ia melihat Scorpius dan James yang terbang mencari snitch, Archer dan Rigel benar ia bodoh meminta putus tanpa berpikir matang-matang.

"Sudah jangan sedih lagi" bisik Irene yang berdiri disamping Adhara, mereka berdua berada di tribun Slytherin.

"Aku tak sedih" Adhara mengusap air mata yang ada sudut matanya.

Irene memutar malas bola matanya "Para Malfoy terkenal pintar, kenapa kau jadi bodoh seketika?" Irene tertawa pelan lalu merangkul bahu Adhara erat.

"Mereka akan bodoh jika tentang orang yang disayang" Rigel yang berada di sisi Irene bertepuk tangan ketika tim Slytherin berhasil memasukkan Quaffle pada gawang Gryffindor.

"James Potter has caught the Snitch!... Gryffindor wins!"

Rigel kecewa, ia berharap Scorpius yang mendapatkan snitch. Sedangkan Irene dan Adhara melompat senang.

"Wait, apa yang dilakukan Archer?" Perkataan Rigel sontak membuat Adhara dan Irene melihat kearah Archer.

Mata Adhara melebar ketika lengan kiri James terkena Bludger, James melindunginya.

James yang duduk di ranjang hospital wings hanya menatap ngeri pada Adhara yang memukul punggung Archer.

"Kenapa kau melempar Bludger padaku?"

"Memberi pelajaran" Kata Archer pelan.

Scorpius memijat keningnya, ia lelah dengan dua adiknya.

"Our Father will hear about this" lirih Scorpius.

🍑

I am so sorry gais baru Up sekarang, sibuk terus jadi malas karena sibuk😭🙏.

Malfoy Fiance 2 : 𝐉.𝐒.𝐏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang