𝐀𝐕𝐎𝐈𝐃

1.7K 272 62
                                    

🍑

Tangan Adhara bergetar, gadis itu menatap pantulan dirinya di cermin. Hari ini ia akan bertemu dengan keluarga James, semua kekhawatirannya ada pada dirinya.

"Khawatir?" Archer bersandar pada dinding dekat pintu kamar Adhara.

"Sedikit"

Archer melangkah keluar dari kamar, Pemuda itu tak ada niatan khusus untuk menghibur kakaknya atau kata-kata penyemangat misalnya.

Adhara tak ada niatan sama sekali untuk memberitahu perihal hubungannya dengan James pada siapapun, Scorpius dan Archer sama-sama diam.

Adhara hanya takut jika masalahnya akan terdengar sampai ke telinga Ayah dan ibunya, itu akan berakhir sangat panjang.

Dan ia tak mau dicap Lemah.

"James ada dibawah" Scorpius tiba-tiba menyembul dari balik pintu.

"Iyah"

Adhara buru-buru menuruni anak tangga rumahnya, ia sudah berpamitan dengan ibunya.

"James" Panggil Adhara pada pemudanya yang menyambutnya dengan senyum.

"Bagaimana tidurmu?" James mengusap surai platina Adhara.

"Tak nyenyak" Adhara tersenyum miris.

James membawa gadisnya kedalaman pelukannya "Haruskah aku menyelinap dan memelukmu setiap malam?" Tanya James.

"Jangan bercanda" Adhara tersenyum senang mendengarnya.

"Kita berangkat?" James khawatir jika sesuatu yang ia tidak ingin dengar dari mulut ayahnya akan benar-benar sampai pada telinganya dan gadisnya.

"Aku takut"

James menghela nafas "Aku juga".

James menangkup kedua pipi Adhara dan menyatukan kening mereka.

"Kita berjuang bersama oke" James mengecup kening Adhara dan mereka ber-apparate.

......

The burrow, Adhara tak mengerti kenapa James harus membawanya kesini. Adhara menatap James yang tengah menggengam tangannya, tatapannya seakan meminta penjelasan dari pemudanya.

"Ku pikir kau seorang Gryffindor sejati James" Adhara terkekeh mengusap rahang James pelan.

"Aku takut, takut tak bisa memelukmu lagi" James Potter tersenyum miris.

"Kita berkunjung kesini?" Adhara bersyukur karena ia membawa bingkisan lebih.

"Bertemu The Weasley" James berjalan sambil memeluk pinggang Adhara.

"Aku tak yakin mereka akan menyukaiku"

"Mereka akan suka"

James perlahan membuka pintu rumah Kakek dan Neneknya, Rumah yang sedikit berubah namun masih terasa kehangatannya.

"James" Sosok wanita paruh baya dengan pakaian formalnya menatap James dengan senyum yang mengembang, Hermione Weasley.

"Aunty, apa kabar?" James memeluk istri pamannya itu.

Hermione melihat gadis yang datang bersama James, rasa canggung meliputinya.

"Adhara" James menepuk bahu gadisnya.

Adhara benar-benar canggung dengan Hermione, walau ibunya sering menceritakan masa sekolahnya dengan sosok Hermione Granger. Adhara tetap merasa kikuk.

"Adhara Malfoy Mrs. Weasley" Adhara tersenyum tipis.

Hermione tersenyum lebar, benar apa yang dikatakan Ron. Adhara sedikit berbeda dari ayahnya.

"Bagaimana kabar Ibumu?" Tanya Hermione.

"Mother baik-baik saja Mrs. Weasley"

"Tumben Aunty ada disini" James memakan cemilan yang ada di meja.

"Melihat Nenek dan kakekmu" Hermione terkekeh.

Adhara melihat sekeliling rumah keluarga Weasley, sederhana dan tak terlalu luas tapi hangat.

"Rumah kami tak sebesar rumahmu Ms. Malfoy" Bariton Arthur Weasley mencuri perhatian terutama Adhara.

"Selamat siang Mr. Weasley" Adhara sebisa mungkin memberi senyuman, walau hatinya ingin cepat-cepat pergi karena kecanggungan yang ia rasakan.

"Ibumu, kudengar di melahirkan lagi?" Arthur tersenyum hangat.

"Iyah, anak perempuan"

James rasanya ingin tertawa, ia tak pernah melihat Adhara sekaku ini.

"James!" Molly Weasley datang dan menangkup pipi cucunya itu, mengecup kedua pipi James dengan senang.

"Selalu mirip ayahmu" Molly tertawa senang.

Adhara ingin tertawa melihat James yang diperlakukan seperti anak kecil, ia juga merasa keluarga Weasley dan keluarganya berbeda jauh.

"Adhara?" Molly menatap gadis yang berdiri disamping suaminya.

"Ini calon istri James Mom" Hermione tertawa kecil, begitupun dengan Arthur dan Molly.

"Sudah makan?" Tanya Molly sambil merangkul Adhara dan mendudukkannya di kursi makan.

"Grandma" James menghampiri Molly, James merasa neneknya terlalu senang bertemu dengan Adhara hingga gadisnya merasa kikuk.

"Biarkan, biarkan gadis cantik ini makan" Molly memukul tangan James.

"Mau kue? Buah?atau-" Molly terus menawarkan makanan pada Adhara hingga gadis itu hanya tersenyum canggung.

"Saya sudah makan" Adhara tersenyum tipis.

"Ibumu suka kue ini, kau tahu dia sering main kesini" Molly mengusap surai platina Adhara pelan.

Adhara menatap kue yang ditunjukkan nenek tunangannya itu, kue Muffin. Adhara baru tahu kalau ibunya suka kue ini.

"Mom sering kesini?" Adhara menatap Molly bingung.

"Yah hanya sampai tahun ke berapa?" Tanya Molly pada Hermione yang didepan James.

"Tahun ke-3 setelah itu dia tak kesini lagi" Jelas Hermione.

James menarik kursi dan duduk disebelah Adhara.

"Kenapa duduk disini?" Tanya Molly.

"Memang tak boleh" James menaruh lengannya di bahu Adhara.

"Biarkan dia makan" Molly melepaskan lengan James dari bahu Adhara, James mendengus.

"Terimakasih" Adhara sedikit memakan Kue Muffin yang ditawarkan Molly.

"Harry" Sapa Hermione pada Harry yang baru saja datang sendirian.

"Kenapa kalian ada disini?" Tanya Harry pada James dan Adhara.

James tersenyum kikuk "Hai Dad".

🍑

Yang udah sekolah tatap muka selamat🥰, yang belom bersabar saja, sama kek author 😭.

Good night and good luck 🥰👋.



Malfoy Fiance 2 : 𝐉.𝐒.𝐏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang