"Hiks lepaskan akuu. Mommy, Appa. Daniel ingin pulaang. Hiks, aduh lapar.."

"Lapar ya? Ck ck ck, calon anak tiri ku lapar? Bagaimana jika Kau meminta sedikit makanan pada singa ku, Leo?"
Baby M menarik dagu Daniel

"Hiks, paman, Aku mohon lepaskan akuu. Apa salahku Paman??"

"Diam! Aku bukan pamanmu!"

Plakk

"Aduh! Hiks hwaaa sakitt hiks"
Tangis Daniel semakin kencang

"Dengar ya! Aku tidak suka dengamu! Karena kau, Aku tidak bisa mendekati Anggi lagi! Aku benci kau karena kau anak dari Taeyong!"
Baby M menjambak rambut Daniel

"Hiks maaf, Aku tidak mengerti. Hiks, lepaskan akuu"

"Dasar! Kau sama seperti Ayahmu! Omega lemah!"

Brakk

Baby M menutup pintu kamar Daniel dengan keras sehingga membuat Daniel semakin ketakutan.












Pyarr

Suara cangkir yang jatuh dari atas meja

"Ada apa sayang?"
Anggi mendekati Taeyong

"A-aku.. Aku merasa tidak baik baik saja. Sayang, D-Daniel, anak Kita dia pasti tersiksa disana. Daniel.. anak Kita, d-dia.."

"Shhtt, jangan berpikir seperti itu. Anak Kita pasti bisa bertahan, Ia anak yang baik, Tuhan akan selalu bersama nya. Percayalah padaku. Kita akan mendapatkannya lagi"

"Jika Kita akan mendapatkannya lagi, mengapa Kita masih duduk santai disini!!??"

"Sayang, dengarkan Aku--"

"Apa?! Apa yang akan kau katakan?? Kita harus segera mencari Daniel, Ia pasti tidak diberi makan oleh penjahat itu!! Hiks, anak Kita dalam bahayaa. Tega nya kalian hanya duduk bersantai disini dan tidak membiarkanku mencari anakku!"

"Sayang! Dengarkan Aku! Kita disini tidak sedang duduk dan bersantai. Sayang, Aku juga orangtua nya, tentu saja Aku khawatir dengannya. Dengar, Kita saat ini sedang menyelidiki keberadaan penculik itu. Tentu dengan bantuan polisi dan beberapa ahli lainnya. Kita akan segera menemukannya. Kita tidak boleh termakan jebakan nya. Mengerti??"

"Hiks tapi kapan?? Sudah tiga hari Kita mencarinya.. sebenarnya apa yang di inginkan penculik itu?"

"Aku juga tidak tahu--"

Drtt drrt

"Siapa?"
Tanya Taeyong

"Entah, nomor tidak dikenal"
Anggi mengangkat panggilan

In Call

"Hello?"

"Good evening, Mrs. Zavier"

"Sorry, who?"

"Haha, Aku rasa, Aku tidak pandai berbahasa Inggris. Yahh, Aku adalah seseorang yang menyukai mu. Itu saja"

"Kau orang Korea. Siapa kau?"

"Kkkk, penculik anakmu. Daniel Zavier"

"Apa?! Siapa kau?? Dimana anakku?"

"Ahahaha, kau pikir semudah itu mengetahui keberadaan Kami?"

"Jika begitu, maka apa yang kau inginkan??"

"Aku ingin kau, menikahiku"

"Apa..?"

"Aku terobsesi dengamu. Tidakkah kau ingat? Dengan orang yang terobsesi dengamu??"

"K-kau.. Baby M! Kembalikan anakku!"

"Ck ck ck, kau bahkan tidak peduli dengan syarat nya. Bukankah kau menyayangi anakmu?"

"Tentu saja!"

"Maka, nikahilah Aku!"

"T-tidak mungkin, Aku.."

"Jika kau masih menginginkan anakmu hidup, maka nikahi Aku secepatnya! Ahahaha"

Tuutt tutt

End Call

"Hei! T-tunggu! Ah, sial!"










"Bagaimana?"

"Sudah ditemukan, Nyonya! Lokasi orang yang menculik Tuan muda Daniel"

"Bagus, Kita harus segera kesana!"

Setelah Anggi menerima telfon dari Baby M. Mereka melacak nomor handphone yang dipakai Baby M dan menemukan keberadaan mereka

"Akhirnya.. anak Kita akan ditemukan. Tapi, apakah kau sungguhan akan menikahi nya?"
Tanya Taeyong menatap Anggi

"Entahlah, bagaimana menurutmu? Apakah kau akan merelakanku dan kembali mendapatkan Daniel, atau tidak merelakanku dan menerima Daniel yang sudah tidak bernyawa?"

"I-ini.. terlalu mustahil untukku"

"Sayang, ini juga sangatlah mustahil untukku. Tetapi, tidak ada jalan lain. Daniel harus selamat. Kau juga menginginkan itu, bukan?"

"Aku tahu. Tapi, merelakanmu juga hal yang sangat berat bagiku. Aku pikir, Kita akan selalu bersama sampai anak anak Kita menjadi orang sukses sepertimu, sampai Kita mati. Tidak mungkin semuanya berhenti disini! Ini tidak benar!"

"Shhtt, sayang. Tenanglah, bagaimanapun juga, hati Kita akan selalu bersama.
Sekarang, Kita harus istirahat. Besok Kita akan memulai perjalanan, selama itu juga, Kita akan mengenang masa masa Kita bersama"

"Hiks, Aku mencintaimu"

"I love you too. More than you know"

Cup


















"Benarkah?"

"Iya Tuan, Nyonya Anggi berencana untuk menikahi anda demi menyelamatkan anaknya. Saya melihat dan mendengarnya sendiri. Ucapan perpisahan Nyonya Anggi dan Tuan Taeyong. Esok hari, Kami akan memulai perjalanan menuju lokasi Tuan M saat ini"

"Hahaha, Aku senang mendengar kabar darimu, Tuan Kim.
Sampai jumpa besok"

"Baik, Tuan M"

End Call












....________*________....





Wuuhuu

Next?

VOMENT❣️😉

STRANGERWhere stories live. Discover now