035

7.5K 631 15
                                    

sebagian di chapter ini khusus Dinda ya.

Dinda yang kalian kenal adalah sosok gadis yang periang,ramah,dan terlihat sangat bahagia kan?tapi sebenarnya Dinda adalah gadis yang sangat rapuh.

"Ma makan dulu yuk,"bujuk Dinda kepada mama nya yang hanya duduk diatas kasur dengan pandangan kosong.

"Ma ayo makan dulu Dinda sedih kalau liat nama begini,"lanjut Dinda dengan sekuat tenaga menahan air matanya.

Mama Dinda menoleh menatap anak gadisnya yang kini sudah beranjak dewasa.

Mama Dinda mengalami depresi berat akibat masa lalu nya dengan sang mantan suami sekaligus papa Dinda. Mama Dinda sering melukai dirinya sendiri, menatap dengan pandangan kosong,dan terkadang menangis tiba tiba.

"Maaf nak,"lirih mama Dinda.

Dinda menyuapi dengan sangat lembut karena memang mama Dinda yang makan dengan sangat pelan dan juga dengan pandangan kosong.

Setelah selesai menyuapi makan untuk mamanya, Dinda memberikan obat dan segelas air setelah itu mengelap sekitar bibir mama nya yang sedikit kotor.

"Mama istirahat ya Dinda mau ke kamar,"ucap Dinda membantu membaringkan tubuh sang mama lalu mengecup keningnya.

Sesampainya di kamar Dinda mengeluarkan air mata nya yang sedari tadi ditahan. Rasanya dia ingin menyerah tetapi dia ingat masih ada mama nya yang sangat membutuhkan dirinya.

Dinda adalah anak broken home,papa dan mamanya bercerai saat umur Dinda masih 10 tahun. Dulu Dinda selalu melihat orang tuanya bertengkar bahkan dia melihat langsung papa nya dengan tega bermain tangan kepada mama nya.

Papa nya juga seorang yang sangat tempramen dan juga sangat kasar, papa nya juga tipe orang yang mudah sekali bosan bahkan papa nya sering membawa berbagai wanita ke dalam rumahnya karena itu mama Dinda sangat frustasi.

flashback

"Mas kamu bawa perempuan baru lagi?!"ujar mama Dinda dengan emosi.

"terserah saya karena saya sangat muak dengan mu bahkan tubuh mu itu sudah sangat tidak menggairahkan,"ucap papa Dinda dengan santai.

"TEGA KAMU MAS!!!"teriak mama Dinda dengan air mata yang terus keluar.

PLAK

tamparan itu bukan lah yang pertama untuk mama Dinda bahkan yang lebih parah mama Dinda pernah di cambuk dengan ikat pinggang hingga membuat mama Dinda kritis di rumah sakit.

sedangkan di lain tempat ada Dinda kecil yang mengintip di belakang pintu kamarnya,dia hanya melihat hal itu dengan datar tidak ada air mata yang keluar dari mata indahnya.

"KAMU?!!! WANITA GA TAU DIRI SEHARUSNYA KAMU BERSYUKUR KARENA TIDAK SAYA CERAIKAN DAN MEMBUAT HIDUP MU SEPERTI GELANDANG,"ucap papa Dinda dengan menjambak rambut mama Dinda.

"AKU MAU KITA CERAI!!!"pekik mama Dinda.

"Oh bagus deh dan bawa anak tidak berguna itu dengan mu,"ucap papa Dinda lalu berlalu bersama wanita simpanan nya.

flashback off

Dinda menangis dengan mengigit bibirnya agar tidak mengeluarkan suara, dia juga terkadang iri dengan keluarga sahabat nya yang sangat harmonis tetapi dia selalu ingat akan ada pelangi setelah badai.

Disaat anak perempuan lain menganggap papa adalah cinta pertama bagi anak perempuan tapi bagi Dinda papa nya adalah cinta pertama sekaligus membuat nya trauma dengan cinta.

BEBYNIEL (END)Where stories live. Discover now