15. TAMU TAK DIUNDANG

5.1K 83 2
                                    

_{}_

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_{}_


Aku duduk termenung di sebuah cafe sembari mengaduk-aduk minuman, yang sedari tadi sedang menunggu kehadiran Davidz.

Rasanya sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya, bahkan juga sudah hampir 2 Minggu Davidz tidak menelfonku dan aku tidak melayaninya.

Davidz memerintahkan aku untuk bertemu di salah satu cafe miliknya, di daerah Jakarta barat. Cafe yang terbilang cukup besar dan luas, terlihat jelas para pengunjung yang berdatangan adalah orang-orang kaya.

Selama hampir dua jam, Davidz belum juga terlihat, 10x lebih panggilan dariku tidak di jawab,

" Aduh lama banget sih "

" Awas aja kalau sampai tidak datang "

" Ditelfon gak di angkat, ih dimana sih om ini " kicauku kesal. Aku kembali menelfon Davidz,

" Coba sekali lagi deh, siapa tahu diangkat "

Namun tetap saja ia tidak mengangkat telfon dariku, dengan perasaan kecewa aku berniat untuk meninggalkan tempat tersebut. Setelah aku memasukkan ponsel ke dalam tas, tak lama ponselku berdering, satu panggilan masuk dari Davidz. Hemm-

" Halo baby, maaf saya selesai meeting "
" Saya segera kesana ya "
" Tunggu sebentar lagi "
" 5 menit sampai " ujarnya, namun tidak lama telfonnya ia matikan tanpa membiarkan aku berbicara sepatah katapun.

" Lah ini disuruh nunggu lagi ya "
" Ah sial, dasar om-om gak tau diri " kicauku,

aku kembali memesan minuman untuk yang kedua kalinya sembari menunggunya yang katanya hanya 5 menit.

" Arabella ya " aku seketika menengok ke arah suara tersebut berasal.

" Siapa ya " tanyaku balik,

" Lama tidak berjumpa ya bel "

" Aku erdana, bel " ujarnya, sembari menyodorkan tangannya

" Erdan.. " sapaku,

" Kenapa ketemu disini " batinku,

" Bella sendiri disini ? "

" Ah enggak lagi ada janji " ucapku, setelah pesanan selesai aku kembali duduk ke tempatku semula.

Tidak lama, erdan juga menyusulku

" Boleh duduk sini bel ? "

" Ah iya silahkan "

" Janji sama pacar ? "

" Ah bukan "

Erdana, adalah mantan pacarku semasa SMA, kami sempat menjalin hubungan selama 4 tahun, dan dirinya lah yang membuat aku kehilangan keperawananku.

Bertemu dengannya kembali adalah suatu malapetaka bagiku, bagaimana tidak, Setiap kali teringat aku selalu merasa berdosa dan merasa tidak pantas untuk menjadi seorang ibu.

ARABELLAWhere stories live. Discover now