Akhirnya Zara menuju jendela, membuka curtain dan menatap langsung dermaga yang berada dihadapannya lewat jendela.

Angsa-angsa yang berada didanau itu berenang kesana kemari.

Abyan datang, memeluk tubuh Zara dari belakang. Ia mengecup pucuk kepala Zara dan ikut melihat apa yang Zara lihat.

"Hujan kan rahmat, kapan-kapan boleh main hujan gak, By?"

"Boleh, sayang."

"Bener?"

Abyan mengangguk, "iya, kapan-kapan kita main hujan. Jangan sekarang, sekarang waktunya menghangatkan tubuh."

Zara terkekeh, ia berbalik menghadap Abyan, wajahnya tak bisa terlalu dekat dengan wajah Abyan karena terhalang oleh perut buncitnya.

"Aby, terima kasih ya."

"Untuk?"

"Semuanya. Kamu udah menjadi suami terbaik untukku."

Zara menghela napas, "aku gak tahu harus sedih atau senang."

"Kenapa gitu?"

"Karena saat ini aku menikah sama kamu. Kalau aja Fara masih hidup, kamu akan menikah dengan Fara, karena dari awal kamu memilih Fara, bukan aku."

Abyan tersenyum kecil, "kamu salah, sayang."

"Kok?" Bingung Zara.

"Dari awal, aku memilih kamu."

"Hah?"

Abyan terkekeh melihat eskpresi terkejut Zara.

"Biar aku ceritakan ya."

****

Flashback

Setelah pertemuan keluarga Ahmad dan keluarga Zaid, mereka pulang kerumah masing-masing.

Abyan yang tengah membawa mobil hanya fokus menyetir dengan pikiran yang melayang. Kejadian di restoran tadi terus berputar.

"Gak mungkin saya menikahi perempuan yang tidak saya sukai."

"Tapi saya juga gak mungkin menikahi perempuan yang memiliki kekasih."

Abyan menghela napas berat, membuat Zaid yang berada disebelahnya menoleh.

"Madza bik?" Tanya Zaid (ada apa denganmu?)

Abyan menggeleng kecil, "La, Abi." (Tidak, Abi).

Sesampai dirumah, Abyan langsung pamit ke kamar. Ia menghela napas berat, mengeluarkan ponselnya, melihat foto keluarga mereka yang diambil saat makan bersama tadi.

Abyan mengamati kembali wajah Zara dan Fara, mereka kembar tetapi sangat berbeda. Beda wajah dan beda sikap.

Wajah Fara terlihat sangat ramah dan anggun, berbanding balik dengan wajah Zara yang terlihat sangat sinis di foto itu.

"Ya Rabb.." gumam Abyan.

Sejak awal, Abyan tertarik dengan Zara, tetapi melihat sikap Zara tadi, membuat Abyan menjadi bimbang.

Wanita dinikahi karena 4 perkara, kecantikannya, hartanya, keturunannya, dan agamanya.

A dan ZWhere stories live. Discover now