LIMAPULUH

294K 33.7K 8.7K
                                    

Sudah chapter 50, sudah 200K votes. Timakacii banyak cayankku cemua!😡❤️

*
*

"Anaknya perempuan."

Senyum Abyan dan Zara semakin mengembang ketika mendengar Dokter yang tengah memeriksa kandungan Zara mengatakan jenis kelamin bayi mereka.

"Dedek bayi perempuan, nanti kalau udah besar girl time sama Umma ya, Sayang," ucap Zara pada perutnya.

Abyan terkekeh mendengar penuturan Zara, ia mengusap kepala Zara dengan lembut.

"Anak saya sehat kan, Dok?"

"Alhamdulillah, sehat, Pak. Usia kandungan sudah memasuki 22 minggu, beratnya sudah 500gram dan panjangnya 25cm. Mau dengar detak jantungnya?"

Zara mengangguk semangat, "mau, Dok!"

Suara detak jantung janin yang berada didalam kandungan Zara terdengar jelas, membuat Zara terkejut dan merasa sangat senang.

"Detak jantungnya normal, baby nya sangat aktif. Ada keluhan gak, Bu?"

"Engga sih, Dok. Tapi kadang suka sakit pinggang, pegel-pegel, udah gitu pengen manja terus sama suami. Normal kan, Dok?"

Dokter wanita itu terkekeh, "itu sangat normal, Bu. Memang saat usia kandungan 22 minggu, Ibu sangat sensitif, karena rasa sakit itulah yang menyebabkan sang Ibu ingin selalu di sayang."

Zara mengulum senyumnya, tangannya menggenggam erat tangan Abyan, begitupun dengan Abyan yang ikut tersenyum melihat wajah bahagia Zara.

"Kalau wajahnya, apa sudah bisa terlihat, Dok?" Tanya Abyan.

Dokter mengangguk, "sebentar ya, saya cari wajahnya.."

"Nah ini dia.."

Zara dan Abyan terkejut melihat layar monitor yang menampilkan wajah bayi mereka.

Zara dan Abyan terkejut melihat layar monitor yang menampilkan wajah bayi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAHAHA ABY, ANAK KITA UDAH BISA MELET-MELET."

Zara tak bisa menahan tawanya melihat layar monitor tersebut, "Dokter, cepet di screenshot, eh maksudnya di print ya, Dok."

Dokter tersebut terkekeh dan mengangguk, lalu menyimpan foto hasil USG Zara.

Sedangkan Abyan masih melongo. Ia tak habis pikir, baru dalam kandungan saja anaknya sudah bisa seperti itu, bagaimana ketika sudah lahir? Perempuan, pasti akan persis seperti Zara.

A dan ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang