DELAPANBELAS

324K 39.4K 3.5K
                                    

"Fara, jangan lari. Tunggu aku!"

Dengan sekuat tenaga, Zara berlari mengejar Fara yang berada dihadapannya. Ia berusaha untuk mendekat pada Fara, tetapi Fara justru semakin berlari menjauh.

"Fara tunggu.."

Fara berbalik badan, ia berhenti di tempat dan tersenyum pada Zara, membuat Zara semakin dekat dengan Fara.

Bruk!

Zara memeluk erat tubuh Fara, ia menangis karena terlalu merindukan Fara.

Tangan Fara terangkat mengusap punggung Zara, menenangkan Kakaknya yang tengah terisak dipelukannya.

"Jangan nangis, Kak. Fara baik-baik aja."

"Kak, jangan pernah membantah suami Kakak. Karena ridho Allah pada seorang istri ada di suaminya."

"Jadi istri yang baik ya Kak."

Fara melepaskan pelukan mereka, ia menghapus air mata Zara dan memberikan senyuman hangatnya.

"Fara pergi ya Kak, jangan sedih lagi."

Perlahan Fara mulai menjauh, anehnya Zara tak bisa mengejarnya lagi.

"Fara jangan pergi!"

"Fara tunggu aku!"

"Zara.. bangun Zara."

"Fara, jangan tinggalin aku, Fara!"

"Zara bangun."

"FARA!"

Mata Zara terbuka sempurna, napasnya tersenggal, keringat dingin membasahi dahinya. Ia menatap Abyan yang berada dihadapannya, terlihat jelas jika Abyan sangat khawatir.

"Tenang, Zara."

Zara tak bisa menahan air matanya, jantungnya berdegup sangat kencang. Ia memeluk tubuh Abyan dengan erat.

Zara menangis dipelukan Abyan, sedangkan Abyan berusaha untuk menenangkan Zara dengan mengusap kepala Zara.

"Byan, Fara.."

"Sstt.. nanti pagi kita ke makam Fara ya."

Abyan tahu bahwa Zara sangat merindukan Fara, yang akhirnya membuat Zara sampai memimpikan Fara.

****

"Hai, Far."

"Kenapa semalem cuma sebentar aja mampir ke mimpiku? Aku masih kangen."

Abyan hanya diam, mendengarkan Zara yang berbicara pada makam Fara.

"Maaf ya Far, selama kita bareng, aku belum bisa menjadi Kakak yang baik untuk kamu."

Zara menghela napas, tangannya tetap mengusap nisan Fara, "aku akan berusaha melakukan yang terbaik, seperti kata kamu."

"Tenang disana ya, Far."

Abyan mulai berdoa untuk Fara, diikuti dengan Zara. Setelah itu keduanya menabur bunga dan meninggalkan area pemakaman.

Zara menatap punggung Abyan yang berada di hadapannya, pria yang sejak awal tidak ia sukai karena kedua orang tuanya menjodohkan dirinya dengan pria ini.

A dan ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang