×Chaerya pt.2×

206 29 12
                                    

Uyong diam dirumah seharian penuh,mama nya sudah dikurung dikamar.

"Chaerya,dateng dong.."

Tak lama setelah itu,pintu diketuk oleh seseorang.

Tok tok tok!

Krieet

"Tan- eh Uyong.."

Yang disapa tersenyum ramah dan membungkuk sopan.

"Ada tante?"

"Lagi tidur,semalem dia ga bisa tidur."

Chaerya hanya mengangguk paham,dia langsung saja duduk diseberang Uyong sembari mengipas ngipas mukanya yang berkeringat.

"Cuaca diluar panas banget buset.."

"Biasanya mama ngelakuin apa aja pas lo datang?" tanya Uyong.

"Biasanya sih... Bikinin aku minum.." bohongnya.

Tanpa babibu lagi,Uyong pergi ke dapur dan membawakan Chaerya minuman dingin.

"Lah,dia percaya? Yaudahlah bagus,tenggorokan gue juga udah keriiiing banget."

Uyong kembali dengan segelas minuman dingin yang sangat menggugah selera.

"Nah diminum."

Chaerya mengangguk,meminumnya dengan sangat cepat. Tapi dia merasa aneh,matanya terasa sangat berat.

"Hoam! Aku tidur bentar,boleh?" polosnya.

"Ya boleh aja,gue juga mau ke warung sebelah."

Mata Chaerya tertutup rapat,dengkuran halus pun terdengar jelas ditelinga Uyong.

"Siiip,berhasil."

×××

"Nalendra,Wuyongga..."

"San! Mama jahat tau!"

"Jahat kenapa? Dia kan cuma pengen kamu makan?"

"Aku udah kenyang! Lagian juga aku ga mau liat papa dirumah!"

"Kenapa?"

"Papa juga jahat,dia maksa aku buat pake pakaian perempuan.."

"Aaaa Uyongie,jangan menangis!"

"Hiks... Mereka jahat,San.."

"Iya udah iya,jangan nangis dong? Katanya Uyong kuat kaya Ironman?"

"Ih bukan Ironman! Tapi kaya Hulk!"

"Ah iya lupa,ya makanya jangan nangis dong! San kan jadinya lupa.."

"Mana liat dong muka nya,ganteng?"

"Hum!"

"Iiiiii kaya monyet-"

"HUEEEEEEE SAN BAONG!"

"Eh eh eh bercandaaa!"

"Uyong marah sama San! Hus hus hus menjauh dari Uyong!"

"Iih aku kan cuma bercanda?"

"Ga lucu! San nakal!"

"Hahaha,dasar bocil..."

Puk

"Yang,lagi mikirin apa?"

San menoleh,menemuka calon istrinya yang tengah memakan potongan buah naga.

"Nggak,cuma mikirin temen aja." jawabnya.

Perempuan yang bernama Mia itu mengangguk paham,lantas dia menyuapi buah naga pada San.

"Serius banget mukanya,ada masalah?"

"Nggak juga,cuma kangen.."

"Bukan nya tadi ketemuan?"

"Bukan mereka,tapi yang lain.."

"Ooh,"

"temen nya cewek atau cowok?"

"Cowok,sayang.."

"Beneran? Awas ya kalau bohong,nanti aku laporin ke papa."

"Iya sayang,iyaa." lembut San.

"Ngomong ngomong,kapan kita bakalan nikah?"

"Sekitar 1 minggu lagi,sabar ya?"

"Ay ay capten!"

×××

Yeovan dan Hoho menatap rumah Uyong dengan seksama. Sejak pertemuan kemarin,Uyong tidak terlihat sama sekali.

"Udahlah Ho,paling dia lagi pergi?"

"Bentar yaelah,gue curiga banget!"

"Ya gusti... Berlagak aja kaya detektif,tapi yang aslinya mah tukang kebo. Rebahan aja terus setiap saat,kaya kucing aja lo." sindir Yeovan.

"Hush,nanti kedengeran sama ibu ibu!"

"Ya biarin,kan fakta?"

Karena lelah mendengar sindiran Yeovan,Hoho pergi menyembrang dan membuka gerbang rumah Uyong.

Sepi.

"Punten,paket?" tes Hoho.

"Uyong? Ada dirumah?" tesnya lagi.

Bulu kuduknya berdiri,tengkuk nya terasa dingin.

"Yeo! Sini!"

"Ogah!"

"Sini!"

Brak!

Reflek,Hoho melompat kaget seperti kucing.

"Eii!"

Tangan Hoho berpegangan pada ujung pagar,untung saja sempat. Dirinya hampir saja terjatuh kedalam selokan.

"Ye- OI KAGET!"

Yeovan terkekeh tanpa dosa,tangan nya menahan bobot badan Hoho yang benar benar hampir terjatuh.

"Ih,kagak bilang bilang ye?" kesal Hoho.

"Yaudah maap.."

Hoho mendecak kesal,dia langsung berdiri tegak lalu masuk ke dalam dengan pelan.

"Duar!"

"Eh monyet nari reog!"

"Serius amat sih pak,napa dah?"

"Ssstt! Ada suara rintihan perempuan tuh!"

"Ah... Sakit.."
































Tbc.

⚠I Miss Him⚠ || Sanwoo•Woosan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang