35.

15.8K 2.2K 788
                                    

Enjoying~~~~








"Bale, kau boleh memukul ayah, ataupun lainnya. Tapi jangan mendiamkan ayah nak." Royce memohon pada Bale yang masih diam di tempatnya.

Royce di buat frustasi karenanya. Baleerick,  putranya menghindari dirinya terus-terusan. Entah dimana pun Bale berada jika di sana ada Royce maka Bale akan menghindar.

Bahkan untuk bisa berbicara dengan Bale, Royce mengikat pemuda itu sesaat sebelum putranya bangun dari tidurnya.

Namun reaksi yang di berikan oleh putranya kembali membuatnya sendu. Putranya tetap diam meski sudah terikat. Biasanya sang putra akan marah namun kali ini putranya hanya diam.

"Bale ayah mohon..." lirih Royce. Dirinya sudah sangat frustasi. Sudah 2 bulan sejak semuanya di mulai, putranya tidak pernah membuka suara di hadapannya.

Royce hanya bisa mendengarkan suara Bale saat putra nya itu berbicara pada kedua kakaknya ataupun mengoceh kepada maid dan bodyguard di mansionnya.

"Baiklah untuk saat ini ayah keluar dulu, nanti ayah akan kembali ok. Kamu mandi lalu siap-siap kebawah untuk sarapan pagi." Royce beranjak pergi setelah melepaskan ikatan tali dan memberikan kecupan ringan di kening Bale.

Melihat ayahnya pergi Bale memelet kan lidahnya. "Mam to the push, Mampushh!" ejeknya.

Ia memang sengaja tidak berbicara dengan sang ayah. Anggap saja itu adalah hukuman darinya, entah sampai kapan. Ia pun tak tau yang pasti tunggulah sampai ia bosan dan mulai lelah dengan drama dan hukuman tersebut.

End






































Tapi boong wkkwkwkw....





"Cerita macam apa itu!" seorang pemuda melemparkan buku yang baru saja ia baca.

"Seseorang membuatkannya untukmu." jawab pria di sebelahnya.

"Tapi kak, ceritanya sangat berbanding balik dengan apa yang terjadi pada kehidupanku!"

Pria itu hanya mengangkat bahu acuh. "Yang penting kau terhibur kan dengan cerita itu?"

"Enh sedikit sih."

"Haha, dasar." pria itu menggendong pemuda yang lebih kecil darinya.

"Kau harus belajar menghargai, dia membuatkannya untukmu. Agar kau merasa terhibur. Untuk ceritanya dia terinspirasi oleh cerita yang pernah ia baca, hanya saja cast nya menggunakan nama-nama kita.

"Tapi tetap saja menyebalkan!" Pemuda yang lebih kecil hanya mengembangkan pipinya.

"Lebih baik kita pergi kerumah sakit."

"Tidak!"

"Kau harus. Hari ini jadwalnya kontrol."

"Kapan aku berhenti untuk mengontrol tubuhku!" kesal sang pemuda.

"Siapa yang menyuruh kau bermain-main dengan meloncat dari gedung. Sekarang terima konsekuensi dan terima hukuman kakak dengan hati yang lapang, Bale."

Baleerick hanya mendengus dan mengembungkan pipinya.

"Tapi aku sedikit suka, melihat bagaimana tersiksanya Ayah, dan Kean yang mati." Bale menatap lamat kakaknya.

"Apa kau menginginkannya juga?" Areez membalas tatapan adiknya.

"Yah, ada kesamaan aku dengan Bale yang ada di cerita itu. Aku dan dia sama-sama membenci Kean."

"Jadi kak, bisakah kau melakukannya?"

"As you wish baby."









Enddd benerannn!

Btw terimakasih yang sudah vote dan komen cerita ini. Kalian luar biasa, keantusiasan kalian membuatku semangat.

Sayang kalian banyak-banyak <( ˘ ³˘)/🌹

Eh gimana dengan plot twist nya? Wkwk

Baleerick ✔ TERBITWhere stories live. Discover now