chasing you ─sunghoon.

prolog

Kalau bukan karena makrab angkatan yang diadakan oleh OSIS sekolah, mungkin Anin akan terus-terusan menjabat sebagai pengagum rahasia dari salah satu teman satu angkatannya. Dia juga gatau dapat keberanian darimana bilang itu di depan lebih dari 60 orang yang datang ke makrab. Disaat dimana dia menjadi salah satu yang mendapat tantangan truth or dare dan dia memilih dare.

“Lo ada suka sama seseorang, ga? Kalau ada, teriakin dia dan jujur sama perasaan lo!”

Semuanya bersorak dengar pertanyaan dari kak Karina—salah satu panitia dari OSIS memberikan pertanyaan tersebut ke Anin. Anin awalnya ragu, apakah dia harus nerima dare atau milih minum jamu kencur yang jadi hukuman kalau memilih ga melakukan yang diminta.

“Iya, ada.” adalah jawab Anin yang kemudian disambut sorakan dari semua yang ada disana.

“Siapa WOIIIII.” semuanya bersaut-sautan, Winna yang duduk disamping cewek itu terus menyikut bahunya, meminta Anin untuk mempertimbangkan lagi tapi Anin dengan mantap mengangguk kalau dia akan tetap mengungkapkannya.

Microphone diberikan pada Anin oleh kak Heesa selaku MC malam itu, sambil megang mic, Anin melihat ke sekelilingnya, memastikan kalau orang yang dia maksud tersebut tidak ada disana.

“Lo serius?” Winna memastikan lagi.

Anin mengangguk mantap, “Serius. Kita udah dua hari disini dan gue ga ada liat dia, tuh? Jadi gapapa selagi ga ada orangnya.”

Winna menggeleng lalu mengangkat tangannya, mengambil atensi dari Anin sesaat.

“Kenapa, Win?”

“Bakal di cepuin ke orangnya ga, kak?”

Karina tersenyum, “Aman sama kita, mah. Tapi 60 orang ini kakak ga jamin, sih.”

“Gimana, Nin?”

“Masalah dicepuin urusan belakangan, udah gue mau terobos aja kali aja abis ini lega, kan?” Winna yang denger itu akhirnya menyetujui dan nyemangatin temennya itu.

“Anin gimana?”

“Oke, Kak.”

Heesa memandu untuk hitungan mundur, semuanya serempak menghitung dari angka 3.

“TIGA...... DUA......SATU, REVEAL SEKARANG!!”

“Sekala, 11 IPA 3, gue suka sama lo!” suara lantang Anin langsung disambut teriakan heboh dari semua yang hadir, ada yang tepuk tangan, ada yang saling nepuk temennya karena gemas sama keberanian Anin.

Suasana mendadak heboh, semuanya nyorakin cewek itu karena udah hebat banget ngungkapin perasaan di depan satu angkatan, sementara Anin ikut heboh merasa kalau beban yang selama ini ia simpan keluar begitu saja.

“Anjir, naksirnya ama Sekala, woii!!! Parah Anin. Gebet lahhh gas!” ucap Heesa makin memperparah euforia disana.

“Nin, gue temen sekelasnya Sekala, anaknya kosong tuh belum punya pawang, gebet lah anjirrr!!” heboh Jake makin bikin semuanya bersiul men-ciekan cewek yang sekarang mukanya udah semerah tomat.

Heesa mengambil kembali mic dari Anin lalu memandu acara agar kondusif kembali, “Wihh pada heboh semua ya, ini kalau sampe jadian bakal jadi pasangan yang direstui seangkatan plus OSIS. Mantep banget Anin! Sayangnya Sekala ga ada ya, kalau ada pasti bakalan lebih seru lagi.”

Ya, kalau ada Anin mungkin bakal mikir dua kali buat ngelakuin tantangan ini.

“Nin, ngerasa atau ngga, abis ini hidup lo bakal berubah.”

Anin mengernyit, “Berubah gimana, Win?”

Winna mengedikkan bahu, “Kita liat aja kedepannya. Apapun itu, gue harap lo terus maju, karena kayanya ini awal yang baik buat lo. Selamat, udah sukses keluar dari zona pengagum rahasia, karena sekarang rahasia lo udah diketahui satu angkatan plus OSIS. Gue tunggu ya kabar jadiannya!”

“Win, lo yang bener aja?! Gue jadi makin semangat! Sekalaaa ayo pacaran!!!”

---

Aninna Nindya Rengganis (17)

Anin udah dua periode tergabung dalam tim padus sekolah dan tahun ini cewek itu ditunjuk jadi Ketuanya. Alasannya dua; suara dan kepribadian cewek itu yang bikin semua orang jatuh cinta dan nyaman berada disekitar dia.

Kalau kata Jake si buaya, one of lovely girl di sekolah tuh dia.

Sekala Anugrah Samudra (17)

Selain kesayangan Anin, Sekala itu kesayangan guru juga, karena dia merupakan andalan sekolah tiap ada turnamen catur dan olimpiade biologi.

---