00. Prolog

955 63 0
                                    

Happy Reading!








Seorang anak perempuan berusia 5 tahun terlihat sedang duduk disamping ranjang rumah sakit sembari mengelus tangan seorang wanita yang terbaring lemas disana.

"Tante kok tiduran terus? Biasanya kan Tante yang jagain orang tiduran?" Tanyanya penasaran.

"Haha iya sekarang gantian Tante yang dijagain sama Nasya," Jawab wanita didepannya.


"Tante tau nggak kak Jun sama kak Iyan nangis terus tau dari kemaren," Celoteh gadis cilik itu.

"Oh ya kenapa?" Tanya sang wanita.

"Karena ditinggal mamanya. Mereka nggak suka dirumah aku katanya mau pulang aja sama Mama. Tapi kan Tante masih disini ya, Tante kapan sih pulangnya?"

"Kalo Tante udah sembuh Tante pulang, tolong bilangin sama kak Jun sama kak Iyan ya jangan nangis nanti Tante sembuhnya lama. Nasya mau kan?" Jawabnya.

Gadis itu mengangguk kukuh mengiyakan. "Mau Tante!" Katanya semangat membuat sang wanita tersenyum.

Wanita itu lalu menggenggam tangan mungil sang gadis lembut. "Tante titip kak Jun sama kak Iyan ya sayang, kamu temenin mereka, marahin aja kalo mereka nakal okey?"

"Siyap Tante!"


Tiba-tiba sang wanita mengalami kejang-kejang dan terdengar bunyi berisik di alat samping ranjang.

"Tante, tante kenapa?! Tante!!" Seru Nasya bingung sembari menggoyangkan tangan tantenya itu tetapi tidak ada respon. Sang Tante justru mulai menutup mata indahnya.

Nasya beranjak dari kursi lalu berlari keluar kamar inap.

"Tolong! Tolong! Tolong Tante Nasya!" Serunya panik.

Para dokter dan perawat berlarian masuk ke kamar inap tersebut. Saat Nasya hendak mengikuti seorang perawat melarang dan menyuruhnya duduk menunggu di kursi depan kamar.

Air Mata Nasya merembes keluar dia mulai terisak. Sungguh dia sangat takut melihat tantenya tiba-tiba seperti itu.

"Kamu kenapa?" Tanya seorang pria kecil seusianya. Dia yang tadi sedang bersama sang ayah di ruangan tak jauh dari sana tiba-tiba mendengar teriakan Nasya. Sang ayah berlari kesini membuatnya mengikuti lalu ikut duduk disamping Nasya.



"Tanteku tadi- tadi dia- dia kesakitan huhuhu..." Jawabnya terbata sembari menangis membuat pria kecil disampingnya mengelus pundaknya pelan.

"Jangan Nangis. Kamu tenang aja, Ayahku dokter hebat pasti dia bisa sembuhin Tante kamu!" Ujarnya menenangkan.

"Beneran?"

"Iya dong." Jawabnya.

Nasya lalu bergerak mengusap air matanya. "Kalo besar nanti aku mau jadi dokter aja biar bisa bantu sembuhin Tante."

"Ih sama, Aku juga mau jadi dokter kaya ayah sama bunda!" Sahut sang pria kecil.

"Nanti kita jadi dokter bareng-bareng ya!" Ujar Nasya semangat.



























Ini tentang Nasya, impian, dan pengorbanan.
















Nasya Naladhipa Atmadja adalah master Fansite salah satu member boyband terkenal asal Korea Selatan NCT Dream.

Cita-cita Nasya menjadi seorang dokter anak. Namun, Impiannya ditentang keras oleh sang ayah.

Meskipun demikian Nasya tetap kekeh pada impiannya. Dia bahkan rela melakukan sebuah kesepakatan demi mimpinya itu.



Nasya layaknya sinar matahari yang menyinari bumi, mencairkan hati yang mati.

Kalo kata Cello, Nasya itu 3C. Cantik, Ceria, Cerewet.

Dia bisa bikin orang nyaman sekaligus sawan disaat bersamaan.

Walau golongan sultan, Nasya orang yang sangat dermawan. Yang juga hobi minta traktiran.

Kelas 12 niatnya Nasya ingin fokus belajar. Nggak pernah minat sama cinta-cintaan. Toh sejak lahir dia nggak pernah pacaran.

Masa SMA nya datar. Kelas 10 dan 11 Nasya lewati hanya dengan menjadi figuran.





Tapi namanya hidup pasti berputar.


Tak ada yang tau kalau akhirnya Nasya bisa melelehkan Ice Prince Kwangya High School hanya dengan satu senyuman.



Bertemu di kelas 12, siapa sangka ternyata mereka memiliki impian yang sama.

Menjadi dekat layaknya lem perekat yang seolah tanpa sekat.

Nasya bahagia, banyak hal baru ia temukan bersama nya.



































Namun apalah daya, pada akhirnya Nasya harus kembali ke semestanya...








Starting

Nasya Naladhipa Atmadja

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Nasya Naladhipa Atmadja

Naladhipa || NingningOù les histoires vivent. Découvrez maintenant