AS25 - Back

1.1K 123 28
                                    


“Oh won't you please take me home.”

⭐⭐⭐

      Arka selaku anggota 'Bachelorett' yang dipercayakan menjadi tangan kanan sementara Xaquille kini tengah menjalankan tugasnya.

Remaja tersebut sibuk berkutat dengan tulisan acak kehijauan yang muncul di monitor layar komputernya.

Disamping kirinya, Xaquille tengah menghubungkan sesuatu ke laptopnya melalui flashdisk. Sementara Chayra juga mencari dokumen penting disetiap laci di ruang rahasia markas kubu hitam tersebut.

“I got it!” Arka berseru senang ketika ia mendapatkan yang sedari tadi mereka cari.

Sebuah data penting berisi rekaman berdurasi 54 detik tersebut langsung disalinnya ke berbagai media untuk jaga-jaga jika ada yang berniat menghilangkan data itu.

Chayra menyeringai sesaat, ia mengeluarkan sesuatu dalam tas pouch putihnya.

Xaquille yang sedari tadi memperhatikannya sedikit tersentak ketika gadis itu mengeluarkan satu revolver yang dilapisi kantong plastik klip.

“Senjata milik siapa itu, kak?” tanya Arka.

Chayra meletakkan senjata api tersebut ke atas meja. Ia kembali menyeringai, “Kurasa dari bukti ini kalian bisa menemukan pelaku yang sebenarnya.”

“Saat aku tertembak beberapa minggu lalu, aku melihat pria itu. Ini adalah senjata yang digunakannya untuk menembak diriku.”

Arka menaikkan satu alisnya, “Tapi bagaimana kakak bisa mendapatkannya?”

“Finch sempat mengejar pria itu, namun terlepas dan meninggalkan revolver ini.” balas Chayra.

Raut wajah gadis itu benar-benar tanpa ekspresi sekarang. Seakan ia diciptakan menjadi manusia yang tanpa emosi, dan jujur itu sebenarnya membuat Arka maupun Xaquille sedikit bergidik ngeri.

Xaquille berdeham pelan, “Lalu bagaimana tentang Elmeir dan Falcon? Bukankah kita harus mencari mereka terlebih dulu?”

Chayra menggeleng. Ia kini memfokuskan pendengarannya pada sesuatu.

Merasa ada yang aneh dengan perilaku gadis tersebut, Arka dan Xaquille memilih diam. Menunggu apa yang sebenarnya dipikirkan Chayra.

Hingga semuanya terjadi tiba-tiba, saat Chayra dengan sigap melempar pisau ke benda kecil yang masuk dari sela pintu ruangan.

Benda kecil serupa capung itu terjatuh. Segera Chayra mengambilnya, sedikit memperhatikan benda itu sebelum menginjaknya.

Arka yang kebingungan sontak menatap bergantian antara capung dan gadis itu.

Quasimode telah mengajarkan ku banyak hal, termasuk ini...” Chayra menatap nyalang benda yang telah hancur tersebut.

“Ini bukanlah capung biasa, ini merupakan sebuah robot yang dirancang dengan kamera pengintai. Dan kurasa orang itu salah menggunakan alat yang menjadi rahasia umum ini untuk mengintai seseorang.” ucap Chayra dengan nada sinis.

Xaquille mendadak menatap penuh tanda tanya pada gadis itu. Seakan mengerti, Chayra terkekeh pelan sebelum kembali menampilkan seringaiannya. “Ya...dia memanipulasi kita semua. Dan pelaku sebenarnya...bukanlah Praja.”

“Tapi seseorang yang kita lupakan sebelumnya...”

⭐⭐⭐

Hawa panas dari sinar matahari sore ini cukup menyengat kulit. Namun juga sedikit menyegarkan sebab udara sejuk yang mulai bertiup pelan.

ANGELASTRAY Where stories live. Discover now