"Aaaa... Ratiiih.. Lovyyy... gue lagi seneng banget ini.." ucap Raya sambil memeluk kedua sahabatnya.

"Seneng si seneng. Tapi nggak gini juga kali.." sindir Ratih.

"Udah ah.. gue mau kerja lagi.." ucap Raya sambil berjalan kembali kekubikelnya. Meninggalkan dua sahabatnya yang berhasil melongo dibuatnya.

Jam 16.00 wib

Mas Dafi
Saya sudah di bawah..

Raya membuka chatnya setelah tadi suara notiv terdengar di HP nya.

Raya
Ok.. wait... five minutes... 😊😊😊

Raya melangkah semangat menuju lift. Ia langsung masuk lift saat lift itu kosong. Tiba tiba saja Galang menghalangi pintu lift itu dan dia masuk. Hanya ada Raya dan Galang didalam lift.

"Pulang pakai apa..??" Tanya Galang setelah mereka saling diam. Mengingat Raya kesini bersama dia. Jadi Raya tidak membawa kendaraannya.

"Dijemput." Jawab Raya jujur. Ia memang dijemput oleh Dafi.

"Dijemput siapa..??" Tanya Galang lagi.

Ting...

Belum sempat Raya menjawab, pintu lift sudah terbuka "saya duluan pak.." ucap Raya kemudian berlalu meninggalkan Galang yang masih memandangi Raya.

"Mas.. maaf nunggu lama jadinya.." ucap Raya saat ia sampai dibelakang Dafi. Dafi menengok kebelakangnya dan tersenyum kearah Raya.

"Kita naik motor nggak apa apa kan..?" Tanya Dafi pada Raya sambil memberikan 1 helm untuk Raya.

"no problem... asyik banget malah" jawab Raya sambil menerima helm dari Dafi.

"Siap..??" Tanya Dafi saat Raya sudah naik ke atas motornya.

"Siap...!!" Jawab Raya.

Raya melotot kaget saat tiba tiba Dafi menarik kedua tangannya untuk memeluk perut Dafi. Posisi mereka benar benar menempel tak berjarak. Namun Raya merasa nyaman dengan posisi ini. Tak mereka sadari sepasang mata memperhatikan mereka sedari tadi.

"Mas Dafi pulang jam berapa..??" Tanya Raya saat ditengah perjalanan pulangnya.

"Jam 9 pagi." Jawab Dafi

"Makasih mas. Udah nganterin aku pulang ke rumah.." ucap Raya tulus saat mereka sampai dirumah Raya.

"Aku...??" Raya mengangguk, seketika Dafi tersenyum manis kearah Raya.

"Nggak sopan kalau pake kata gue..." kata Raya lirih seolah mengerti maksud eksperesi Dafi. Dafi mengacak rambut Raya setelah mendengar alasan Raya tadi.

"Rumah kamu sepi..??" Tanya Dafi saat ia melihat sekeliling rumah Raya.

"Iya. Mama lagi nginep di rumah tante Mila soalnya besok malam Wulan mau di lamar. Trus papa lagi tugas keluar kota sedangkan bi Minah sama bi Lastri izin pulang kampung. Pak Todi juga ikut ikutan pulang kampung. Jadinya rumah sepi nggak ada yang jagain. Ini aja aku mau ngambil baju mama trus nganterin ke rumah tante Mila..." cerita Raya panjang lebar.

"Lalu kamu mau nginep juga dirumah tante Mila..??"

"Nggak ah... males banget nginep disana. Bisa jadi bahan bullian nanti gara gara Wulan lebih muda dari aku tapi udah dilamar duluan dari pada aku." Cerita Raya saat ia masuk kedalam rumahnya.

"Masuk mas. Duduk dulu. Aku ambilin minum ya.." ujar Raya sambil berlalu ke dapur untuk mengambil minuman dan membawa makanan keruang tamu.

"Lalu kamu mau tidur disini sendirian..?" Tanya Dafi saat Raya sudah kembali dari dapur.

"Iya. Lebih baik disini dari pada disana rame tapi makan ati mulu akunya." Jawab Raya "minum dulu mas teh nya." Ucap Raya mempersilahkan Dafi. Dafi mengangguk dan meminum tehnya.

"Aku masuk dulu ya mas. Mau ngambil baju baju mama. Oh iya. Boleh sekalian minta tolong dianterin kerumah tante Mila nggak mas..?" Pinta Raya.

"Buat kamu apa sih yang nggak bisa.." goda Dafi pada Raya sambil mengedipkan 1 matanya pada Raya. Otomatis membuat Raya jadi salah tingkah. Raya merasakan pipinya memanas dan jantungnya kembali maraton.

"Mas Dafi ih..!! Genit benget pake kedip mata segala..." kata Raya salah tingkah sambil memukul lengan Dafi.

"Sama calon istri sendiri kan nggak apa apa.." jawab Dafi kemudian meminum kembali tehnya.

Raya sendiri sudah menutup wajahnya karna malu. Ia tidak tahu kenapa jadi salah tingkah seperti ini. Baper juga lagi hatinya.

"Udah ah. Aku kekamar mama dulu. Dimakan mas kuenya. Aku bikin sendiri loh itu..." kata Raya sebelum ia berlalu menuju kamar Rita.

"Papa kamu pulang kapan memangnya..??" Tanya Dafi saat Raya sudah duduk kembali disampingnya.

"Harusnya sih hari ini udah pulang. Tapi nggak tahu. Papa belum ngabarin lagi. Coba deh aku tanyain lagi." Jawab Raya sambil mengambil HP nya dan mengetikkan sesuatu di HP nya.

Raya
Pa.. papa pulangnya kapan..??

Setelah memastikan pesannya terkirim. Raya dan Dafi memutuskan untuk mengantarkan baju Rita.

"Jadi ngrepotin mas Dafi terus. Maaf ya mas.." ucap Raya saat ia hendak naik ke motor Dafi.

"Nggak ada kata ngrepotin kalau buat kamu. Baby Girl..." seketika Raya merasakan pipinya kembali memanas. Dafi tersenyum melihat tingkah Raya lewat kaca spion motornya. Sepertinya tidak lama lagi ia akan berhasil membuat Raya jatuh cinta kepadanya.

Pria Misterius (Tamat)Where stories live. Discover now