Rumah Pojok #18

768 168 55
                                    

.
.
.
.
.

Di pagi minggu yang cerah secerah pikiran nya Ten..

Taeil menggunakan waktu nya untuk bersantai di kursi teras rumah nya di temani oleh secangkir kopi sianida, eh ralat maksud nya secangkir kopi susu dan sebuah laptop yang ia letakkan di meja tepat di hadapan nya.

Ia sedang memantau pekerjaan para karyawan yang menjadi tanggung jawab nya.

Melihat dan mengecek kembali pekerjaan para karyawan apakah ada kesalahan atau tidak dalam pekerjaan mereka.

Hingga, sang ibu negara pun datang menghampiri bapak negara.

"Kak" panggil Doyoung.

"Hm?" sahut Taeil dengan tatapan yang masih menuju layar laptop dan tangan kanan nya yang mengangkat secangkir kopi untuk ia minum.

"Kak, aku pengen makan timun"

Ppffttt!!!

Taeil tersedak dan sedikit menyemburkan kopi nya pada laptop sebelum ia memandang Doyoung dengan tatapan bingung.

Doyoung pun yang terkejut memandang Taeil dengan tatapan bingung.

"K-k-kamu? P-pengen makan timun?" Doyoung mengangguk manis menjawab pertanyaan Taeil.

Sebentar, ini kenapa seorang Doyoung jadi pengen makan timun??

Melihat timun di radius 50 meter pun Doyoung langsung ngamuk karena saking tak suka nya dengan timun.

"Ayo dong beliin.. Aku lagi pengen makan timun sekarang" ucap Doyoung sambil menggoyangkan lengan kiri Taeil dengan manja.

"I-iya, saya otw beli" Taeil segera masuk rumah untuk mengambil kunci mobil.. Ia tak akan membeli timun di tukang sayur komplek, namun ia akan membeli nya di supermarket atau tempat lain yang lebih bersih dan higienis.

.
.
.
.
.
.
.
.

Kini, ia sudah berada di supermarket yang tersedia banyak buah dan sayuran. Tak hanya timun, Taeil pun membeli cemilan dan minuman sehat seperti yoghurt, susu, dan jus dalam kemasan bermerk.

Jujur, ini bukan pertama kali nya Taeil belanja sendiri seperti ini, karena jika Doyoung sedang malas keluar rumah, ia akan selalu menyuruh Taeil untuk berbelanja.

Hingga ia bertemu dengan karyawan wanita yang bekerja di bidang yang ia pegang bersama mungkin teman teman nya? Ntah lah Taeil tidak tahu.

"Selamat pagi Pak" sapa nya yang memulai pembicaraan.

"Pagi" jawab Taeil.

"Sendiri aja? Istri bapak kemana?" tanya nya pada Taeil.

"Seperti yang kamu liat, dan istri saya istirahat di rumah" ucap Taeil sebelum berjalan pergi dari sekumpulan wanita tersebut.

Biarkan dia di cap sebagai pria yang tak sopan karena pergi begitu saja karena Taeil sama sekali tak ada urusan dengan nya.

"Eh, ra.. Itu atasan kamu?" bisik salah satu teman wanita itu.

"Iya, dingin banget kan?.. Kalo sama istrinya yang rendahan itu malah jadi soft banget, gue aja kaget kalo dia bisa se soft itu" ucap wanita itu.

"Temen kita suka nya sama cowok yang punya istri ternyata"

"Meskipun mereka udah nikah? Belum tentu jodoh kan??"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jadi? Kamu sekarang gak mau makan timun nya??" tanya Taeil setelah datang dari supermarket.

"Kakak kelamaan sih, jadi aku udah gak mau" ucap Doyoung.

"Lagian kakak kemana dulu sih lama banget?? Kakak beli nya sambil ngesot? Kan pake mobil, harus nya cepet" lanjut Doyoung.

Anda pikir jarak dari rumah sampe supermarket tuh cuman 5 langkah doang doy?? Kan jauhhh, mana rumah mu ada di komplek pojok lagi.

"Dek.."

"Atau jangan jangan? Kakak ketemuan sama cewek dulu ya?? Aku kan cenayang.. Hayohh ngaku??" ucap Doyoung menginstrogasi suami nya.

Iya bener sih cuman gak gtu konsep nya Doy..

Taeil menghela nafas nya sebelum mengatakan "sekarang kamu mau makan apa dek?" tanya Taeil dengan tenang dan tak emosi.

"Aku mau makan eskrim vanilla"

"Oke kakak beli---"

"Tapi pake nasi"

"Ok-- APA?? D-dek, gimana konsep nya eskrim pake nasi??" tanya Taeil yang terkejut mendengar permintaan Doyoung.

"Ya kan biar kenyang, lagian enak kokk!! Aku jamin deh.. Ayo kak aku pengen!!" bujuk Doyoung dengan manja.

"Iya sayang ku Doyoung saya otw ke warung" ucap Taeil dengan lesu berjalan keluar rumah menuju warung yang dekat dengan rumah nya.

Sedangkan Doyoung sedang memisuh misuh sambil melihat satu kantong kresek berisi timun yang di simpan di meja dapur.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Enak dek?" tanya Taeil saat melihat Doyoung yang sedang memakan pesanan nya.

Eskrim campur nasi??

Iya sih kenyang, t-tapi konsep nya??

"Enak, kakak cobain deh" ucap Doyoung sambil menyodorkan satu sendok nasi dengan eskrim di hadapan Taeil.

"S-saya harus coba?" Doyoung mengangguk manis menjawab pertanyaan Taeil.

Dengan ragu, Taeil menerima suapan yang Doyoung berikan dan mulai merasakan keanehan dari rasa eskrim yang di campur dengan nasi.

Memang rasanya tidak buruk sih,manis nya eskrim dicampur dengan nasi putih terasa cukup enak. t-tapi tetap saja konsep nya seperti apa?

"Enak gak?" tanya Doyoung pada Taeil.

"E-enak kok" ucap Taeil yang baru saja menelan nya.

Seketika mata doyoung berbinar senang dan akhirnya menyodorkan kembali satu suapan pada Taeil.

"Nihh makan lagi, kan kata aku juga enak" ucap Doyoung.

""E-engg" Taeil ingin menolak namun Ia tak tega melihat wajah Doyoung yang terlihat senang saat ini.

Mau tak mau Taeil harus memakan nya lagi. Ia rela melakukan ini daripada melihat wajah kesayangan nya sedih.

Hingga makanan nya habis tak tersisa oleh Taeil karena Doyoung hanya memakan 3 suapan saja.

"Nanti sore mau lagi??" tanya Doyoung.

"K-kita makan nasi goreng aja ya" ucap Taeil.

"Oke deh" ucap Doyoung sebelum pergi menyimpan piring ke tempat cuci piring di dapur.

Sedangkan Taeil merasa jika lidah nya terasa sangat aneh..

.
.
.
.
.
.
.

Tbc

Kalian tau, karena di sekolah ku jamkos, jadi aku milih buat nulis wp aja😭

Jadi mohon maap kalo chapter ini agak ngaco.

Baru pertama kali nulis wp di sekolah😭😭

Mianhe😭

See you the next chapter

Rumah Pojok (ilyoung)[on Going]Where stories live. Discover now