Rumah Pojok #8

942 190 61
                                    

"Makasih dek udah bantu masuk-masukin baju ke dalem koper" ucap Taeil

"Kan udah tugas istri buat bantu suami nya.. Inget loh nanti di jogja nya jangan genit2 ke cewek atau ke uke, harus makan tepat waktu, aku gak mau kakak sakit" ucap Doyoung sambil menutup resleting koper suami nya.

Iya, besok Taeil akan mengurus pekerjaan di jogja selama 1 minggu.

Mau gak mau doyoung harus ngizinin suami nya berangkat, lagian urusan pekerjaan toh, ntar kalo Taeil gak kerja doyoung makan apa?? Makan batu??..

Kan gak lucu kalo taeil gak kerja trus ayah bunda nya nyuruh dia buat cerai sama Taeil.

"Jangan sedih dong, saya jadi gak tega ninggalin kamu" ucap Taeil melihat raut wajah sedih doyoung.

"Nanti kalo udah nyampe di jogja jangan lupa kabarin aku, tiap hari harus kabarin aku" ucap Doyoung

"Pasti dek, yaudah kita makan dulu, kamu pasti laper kan abis bantuin saya, biar saya masakin kamu mie" ucap Taeil

Ini yang doyoung tunggu.

Menikmati mie ala chef Taeil.

Entah bumbu rahasia apa yang membuat mie buatannya terasa sangat enak. Sepertinya Taeil sudah memiliki jiwa pendagang mie tek² keliling, yang suka keliling di komplek.

.
.
.

15 menit berlalu, Taeil berjalan menuju meja makan dengan membawa dua porsi mie untuk nya dan doyoung.

"Keliatan nya enak banget" ucap doyoung antusias.

"Nih, dimakan.. Nanti keburu dingin"

Pasangan itu pun menikmati makanan mereka dengan niqmat..

"Kak, besok berangkat ke jogja nya jam berapa?" tanya Doyoung.

"Jam delapan pagi.."

"Kok pagi sih kenapa enggak siang atau sore heumm.. Malem ini nonton di netflix berdua ya" ucap Doyoung berharap mendapatkan jawaban iya.

"Err- maaf dek, malem ini saya ada acara kantor sebelum besok pergi ke jogja" ucap Taeil sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Ia tak tega mengatakan itu pada Doyoung yang terlihat sangat berharap.

Badan doyoung makin lemas. Sepertinya ia akan menyantet orang yang telah memberi jadwal kerja sebanyak itu pada Taeil.

"Jangan kaget kalau nanti anda muntah paku, itu dukun yang beraksi" batin Doyoung.

"Saya janji, nanti kalo saya udah pulang dari jogja.. Kita jalan jalan ke tempat yang kamu mau" ucap Taeil.

Ke tempat yang doyoung mau?? Banyak sih, dia pengen ke gunung Everest, ke benua antartika, ke korea utara, atau ke hutan amazon dia pengen ngunjungin.

"Oke, janji yah?" tanya Doyoung.

"Janji"

"Oke deh, tapi kakak yang cuci piring ya, aku pengen tidur, ngantuk" ucap Doyoung sebelum pergi meninggalkan Taeil yang masih berada di ruang makan.

Istri biadab emang.

Baru makan malah tidur,, sehat sekali hidupnya.. Patut dicontoh.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

Pukul 20.30

"Kak taeil pulang nya kapan ya? Tadi aku gak sempet nanya pulang nya jam berapa" ucap Doyoung yang kini sedang duduk di kursi ruang makan menunggu kepulangan suami nya.

Ia terus saja melirik ke arah ponsel nya berharap mendapat sebuah panggilan telfon atau pesan dari Taeil.

Taeil pergi ke acara kantor nya pada jam setengah lima sore.

Sudah beberapa kali doyoung mencoba menelfon Taeil namun panggilan nya tak ada yang di angkat.

Puluhan sms dan chattingan pun sudah doyoung kirimkan pada Taeil, namun tak ada satu pun yang dibaca.

"Kak Taeil dimana sih!!! Seenggak nya bales chattingan aku meski satu kata aja!! Awas aja kalo pulang, kak Taeil minta tidur diluar kayak nya" meskipun Doyoung mengatakan hal itu, namun percayalah jika doyoung tak akan tega melakukan nya pada Taeil.

Iya tau, bucin akut mah beda.

Pukul 20.50

Doyoung belum mendapatkan kabar satupun dari Taeil.

Mata nya sudah sangat lelah dan mengantuk, ia ingin cepat tidur. Namun ia juga ingin menunggu kepulangan Taeil.

Untuk mengusir rasa kantuk nya, ia pun membuat segelas kopi hitam yang tak terlalu ia suka.

Setelah membuatnya, doyoung meminumnya dengan terpaksa. Kopi item tuh enak diminum di pagi hari, bukan malem hari kalau kata doyoung.

Pukul 21.30

Doyoung melihat jam di ponsel nya, sudah setengah sepuluh saja namun Taeil tak kunjung pulang.

Katanya ia akan berangkat ke jogja besok pagi, tapi kenapa malam-malam begini belum juga pulang?

"Kok firasat ku gak enak ya.. Aku takut kak Taeil kenapa napa" gumam Doyoung.

Doyoung tak akan tidur sebelum Taeil pulang.

"Semoga kak Taeil gak kenapa napa.. Aku mohon kakak pulang" ucap Doyoung.

Pukul 22.00

Doyoung masih terjaga dengan kopi nya yang sudah mendingin, ia hanya meminum kopi nya seteguk saja.

Hanya seteguk tak akan membuat rasa kantuk doyoung hilang.  Sesekali dia hampir tertidur di ruang makan.

Pukul 22.30

"Kak taeil mana hiks. Kak, pulang" doyoung mulai terisak menangis. Taeil tak pernah pulang semalam ini.

Doyoung terus saja menggumam kan kata "pulang" sambil menenggelamkan wajah nya di tumpukan kedua tangan nya.

Apakah acaranya sampai semalam ini???? Lalu bagaimana besok???? Ingat Taeil HARUS PERGI KE JOGJA!!!

PEKERJAAN MACAM APA INI!!!

ingin rasanya Doyoung membakar gedung tempat bekerja nya Taeil dan menjambak bos nya.

Tapi doyoung ingat.. Jika bos nya adalah teman nya sendiri.

Tau siapa??

Iya..

Bapak jepri.

Ingin doyoung membakar sang tersangka bapak jepri. Namun iya tak mau melihat Taeyong menjadi janda meski iya tau jika Taeyong dengan gampang akan mencari pasangan baru lagi.

Memangnya siapa yang tak Mau dengan Taeyong? Author saja mau.

Pukul 22.50

Doyoung terlelap tidur hingga suara ketukan pintu dan bunyi bel membangunkan nya.

"Hah? Siapa?" Doyoung terbangun dari tidurnya yang hanya beberapa menit.

Tok! Tok! Tok!

"Itu kak Taeil?? Akhirnya pulang, Sebentar!!!!"

Doyoung berlari cepat menuju ke pintu rumah nya untuk menyambut kedatangan Taeil, mungkin Taeil sudah sangat kelelahan.

















Ceklek!

"K-kak Taeil??"

Yang datang memang lah Taeil, dengan kondisi yang berantakan dan Jaehyun yang memapah nya.

"Doyoung, Taeil mabuk berat"

.
.
.
.
.
.
.

Tbc.

Maap chapter ini pendek, dan maap update nya lama ahihihi..

Sekian terima gaji, see you(づ ̄ ³ ̄)づ

Rumah Pojok (ilyoung)[on Going]Where stories live. Discover now