5. Feeling

11 0 0
                                    

(please, listen to this song for the best experience)



Ketikan suara dari layar ponsel  terdengar di ruangan itu. Kata demi kata tersusun menjadi suatu kalimat tertulis dan terkirim kepada penerima pesan tersebut. Pesan itu tertuju atas nama Xiaojun.


Me

Xiaojun 

Lo masih hidup kan?


Xiaojun si emosian

Lo kira gue mati apa?


Me

Enggak gitu maksud gue


Xiaojun si emosian

Terserah. Gak usah peduliin gue


Me

Lo ga nanya apa gitu ke gue?


Xiaojun si emosian

Gak ada


Me

Gue mau ketemu. Gue ke kamar lo ya?



Jea hanya menatap ponselnya tanpa mendapat balasan. Setidak peduli itukah Xiaojun kepadanya atau memang Jea semenyebalkan itu baginya.

"Udah paling bener gak punya temen", gumam Jea kesal


Ting!


Xiaojun si emosian

Eh lo kan baru pulih? ngapain kesini?

Me

Gue udah gapapa. Kan gue yang mau kesana


Xiaojun si emosian

Gue aja yang kesana

Me

Gue aja

Xiaojun si emosian

Udah diem jangan kemana-mana



Benar. Akhirnya Xiaojun menepati janjinya kali ini dan ia benar datang menemuiku. Ntah kenapa saat dia hadir dihadapanku dengan wajah yang sedikit merasa bersalah dengan kejadian kemarin membuatku tertawa kecil sembari memberikan senyum kepadanya.

"Mba Anne, ini cowoknya ya?" kata suster yang sedang membuka selang infus di tanganku.

Sontak aku dan Xiaojun langsung menjawab pertanyaan suster tersebut

"Bukan sus".

"Hmmm kalau bukan. Saya doakan saja kalian berdua beneran jadian", kata suster dan kemudian meninggalkan kami berdua.

PANSY | XiaojunWhere stories live. Discover now