10

4.3K 871 58
                                    

Johnny melihat kertas undangan di meja kerja nya dengan senyum kecut.
"Bisa bisanya teman sekolahku sudah menikah tiga kali dan tetap mengundangku..".

"Jadi temanmu tadi ke sini hanya untuk memberikan undangan?", Wendy yang baru masuk ruangan langsung kepo.

"Lihat saja sendiri", pria itu melempar kembali keatas meja,"Saat disekolah dulu, playboy.. sampai menikah pun sama..".

"Tck..!", Wendy menggeleng prihatin sambil melihat undangan itu,"orang ini benar benar pemberani".

"Apanya?".

"Ya dia pemberani karena mengejekmu dengan gamblang.. dia saja sudah tiga kali tapi kau dari dulu belum dapat...", setelah mengatakan itu Wendy langsung berbalik cepat dan keluar.

"MAU KUPECAT HAH?!!"".

.

"Wah..! Acara pernikahannya di pesiar?!!".

Mark yang melihat undangan nya langsung antusias.

"Kenapa senang sekali.. aku tidak berniat mengajakmu".

Jawaban Johnny membuat Mark cemberut,"kenapa aku tidak boleh diajak? Hyung.. Kau ingat sebelum ada Noona kau selalu mengajakku!!".

Lisa yang baru dari dapur menyahut,"ajak saja Mark.. aku juga tidak bisa ikut hari itu".

"Kenapa?", Johnny langsung menoleh,"akan memalukan jika tiga kali aku tetap membawa bocah ini kan…".

"Aku ada rapat yayasan sekolah dan mungkin sampai sore. Dan setelah itu sudah pasti pekerjaan ku semakin banyak, aku tidak punya waktu untuk berdandan".

"Tapi kau tetap yang tercantik sayang~…".

"Hih..!! Hyung...! Aku merinding!!", Mark bergidik.

Lisa duduk disamping Johnny,"maklumi saja Mark.. kakakmu ini lahir di jaman prasejarah".

Johnny menepuk dahi Lisa dengan undangan tadi,"hey..nona jaman modern.. apa kau tidak bisa mengusahakan ikut?".

"Sudah kubilang terlalu mepet..".

"Akan ku beri imbalan... bagaimana? Bisa diusahakan?", rayu nya lagi.

"Bisa".

Johnny langsung menoleh,"cepat sekali berubah pikirannya?!".

.
.

.
.

"Johnny...! Kau datang?".

Dan sesuai apa yang disepakati beberapa hari lalu, akhirnya Lisa ikut. Dan Mark dibiarkan bebas tanpa perlu takut dengan aturan Johnny.

"Kau datang dengan......", teman nya itu mengalihkan pandangannya pada Lisa yang berdiri disamping Johnny.

"My mate.. Lalisa", Johnny menoleh pada wanita nya,"Lis.. dia pemilik acara ini..".

"Selamat atas pernikahannya...", untuk kesopanan, Lisa membungkuk sekilas pada mereka.

Pengantin pria itu menepuk lengan Johnny,"waah.. bro.. sepertinya kau akan segera menyusul ku. Hahaha".

"Oh.. aku tidak..", Johnny langsung menjawab tegas. Lisa sedikit melirik namun kemudian acuh.

Jawaban Johnny membuat pengantin pria tadi tertawa canggung,"ah.. kalau begitu.. nikmati pestanya..".

"Mau menikmati udara luar?".

Lisa menoleh lagi begitu Johnny bertanya,"boleh.. disini terlalu ramai".

Johnny mengangguk,"benar. Ayo..".

Lisa memandang tangannya yang sudah digandeng erat oleh pria itu. Sedikit ada mengganjal, tapi sudahlah. Dia tak mau banyak tanya.

Love ThemWhere stories live. Discover now