9

4.6K 921 67
                                    

Johnny menepikan mobil putihnya pada tempat parkir sebuah TK swasta. Pria itu mengintip dari kaca jendela dan pandangannya menyapu sekitar.

"Sudah ya.. aku masuk ke sekolah dulu. Terimakasih tumpangannya..".

Lisa sudah akan turun sebelum akhirnya dia menoleh pada Johnny yang tidak membalas ucapannya.

"Tuan Suh.. jangan bilang kau kesurupan hantu sekolah".

"Sembarangan!", pria itu menoleh,"Aku hanya masih tidak percaya saja..".

"Tidak percaya apa?".

Johnny menoleh sepenuhnya pada Lisa,"Apa kau benar benar bekerja sebagai guru TK?".

Lisa menghirup nafas panjang lalu menghembuskan perlahan.
"Tolong ya.. Tetangga Suh, ini masih pagi untuk mengajakku berdebat".

"Tidak tidak.. maksudku ini benar benar tidak masuk akal", Johnny mulai dengan gumaman anehnya.

"Aku tidak bisa membayangkan dengan temperamen dan gaya bicaramu yang seperti ini lalu ada sekumpulan bocah bocah imut lucu di depanmu.. menatap mu dengan tatapan polos...",

"Bukankah itu sulit di masukkan nalar...?", alisnya bahkan ikut mengkerut seolah berfikir keras.

"Memangkenapadengansikapku?".

O..ow... Lisa mulai berasap.

"Ha?", Johnny tak menangkap nada cepat Lisa.

"Apa... ada... yang... salah.. dengan.. ku?", setiap penekanan kata diperjelas oleh Lisa.

Dan alarm merah berbunyi di atas kepala Johnny.

Stop dude..!! STOP!!

"Tidak..! Everything.. is great! Yeah.. ha.ha.. aku.. harus ke kantor?", pria itu bahkan bertanya.

Lisa masih menatap nya datar,"selamat.. bekerja".

BRAK

"Ouh!! Hampir saja... jaga mulutmu, Johnny...", pria itu menepuk mulutnya sendiri mengingatkan.

.

"Johnny... ada Tuan Lee dari Mokpo yang sejak seminggu lalu menghubungi".

Wendy menyerahkan berkas data klien pada Johnny yang baru datang.
"Tuan Lee bilang pabrik nya sudah siap layak, dan jika tak keberatan kita bisa mereview keadaan sebenarnya disana".

"Aku harus ke Mokpo?", tanya nya ragu.

Wanita itu mengendikkan bahu,"Mau tak mau kan... jadwal mu minggu depan lumayan kosong. Kau bisa sekalian jalan jalan..".

"Kalau begitu kau saja yang mengecek-".

"Aku ada tugas dari divisi utama mengurus karyawan magang..", Wendy menyahut.

Johnny menghela nafas,"Aku malas bepergian jauh untuk saat ini...".

.

"Aku ikut!!!".

Mark langsung mengacungkan tangan,"Aku sudah lama tidak jalan jalan..".

"Aku tidak tamasya, bocah..".

"Kau ke Mokpo naik mobil?", Lisa yang sedang mengoreksi tugas Mark ikut tanya.

"Tak ada cara lain.. karena aku bukan hanya ke satu tempat, jika menggunakan transportasi umum akan makan waktu dan repot".

"Apa tidak apa berkendara sejauh itu?".

Johnny tersenyum,"Tidak apa.. resiko pekerjaan".

"…………kalau begitu aku bisa ikut menggantikan posisi sopir jika kau lelah...".

Love ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang