2. Pacar

7.2K 369 2
                                    

Selamat membaca ✨

Malam pun semakin larut, Andra dan teman-temannya kini sudah siap untuk mengikuti balap liar. Ya, namanya juga brandalan, tidak akan lepas dari yang namanya kenakalan dan ulah yang selalu diperbuat. Andra menyalakan motornya, memasang helm-nya dan bersiap untuk melaju kencang .

1 2 3 Brum...

Motor Andra melaju kencang, dia melaju di posisi terakhir. Namun, bukan Andra namanya jika tidak bisa memenangkan balap tersebut. Karena dari sekian banyak Andra mengikuti balap liar tidak ada sejarahnya Andra kalah.

Dan benar saja, Andra yang memenangkan balap liar tersebut, dia membuka helm dan mengalami rivalnya lalu tersenyum dengan sinis. Teman-temannya menghampiri nya.

"Widih hebat lo bos, " ucap Gilang

"Bisa nih traktir kita bos, " sambung Rafka.

"Gue mau pulang, kalian aja. Makan aja sepuasnya nanti gue yang bayar!" ucap Andra lalu meninggalkan ketiga temannya tersebut.

"Makasih ya bos, makin sayang deh!" teriak Rafka.

"Geli gue, harus hati-hati sama si Rafka! " ucap Gilang sambil bergidik.

"Enak aja lo! "

________

Andra memasuki rumahnya yang megah, sangat megah namun sepi, seperti tidak bernyawa. Jika di katakan Andra berasal dari keluarga berada, memang benar. Tapi, jika di katakan Andra bahagia, jelas itu salah. Andra tidak bahagia, dia kekurangan kasih sayang, mungkin ini juga yang menyebabkan kenapa Andra bisa se-nakal sekarang.

Andra merebahkan tubuhnya, dia menatap langit-langit kamarnya, lalu berusaha menutup matanya. Tapi, seperti nya ada sesuatu hal yang mengganggunya.

"Besok lo harus jadi pacar gue!"

"Gue salah, gue kira lo akan mengganggu pikiran gue saat malam ini aja, ternyata lo ganggu pikiran gue di setiap kegiatan gue, Michelle Diora! " ucap Andra lalu memejamkan matanya, lelah dan langsung tertidur.

Pagi hari pun menyapa, Andra sudah siap dengan seragam sekolahnya, seragam yang acak-acakan. Namanya juga brandalan, tidak peduli akan penampilan nya sendiri, mau itu rapi ataupun tidak.

"Bos hari ini lo jadi mau nembak ibu negara?" tanya Rafka.

"Gak gue tembak pun, dia udah jadi milik gue! "

"Wih enak ya lo bos, bisa nge-klaim cewek yang baru lo temuin. Gue harap lo gak mainin hati tuh cewek!" jelas Gilang yang langsung di tatap tajam oleh Andra.

"Lo gak usah ngajarin gue! Gue suka sama tuh cewek, untuk sekarang. Dan mungkin gue akan belajar mencintainya!"

"Kenapa lo suka sama tuh cewek bos? Cewek cantik yang ngejar lo banyak tuh! " tanya Novan.

"Karena gue tertarik sama dia! "

"Apa yang buat lo tertarik bos? "

"Rahasia! " ucap Andra dengan senyum penuh arti dan membuat teman-temannya bergidik melihat senyuman Andra.

---------

Michelle dengan serius memperhatikan pelajaran Fisika yang sedang di jelaskan oleh guru. Michelle yang pintar dengan mudah bisa memahaminya dan bisa mengerjakan tugas nya dengan cepat.

Tok tok tok

Pandangan semua siswa mengedar menatap pintu yang baru saja di ketuk oleh seseorang.

"Ada apa? " tanya guru Fisika.

Orang tersebut berbisik kepada guru dan dua orang lagi masuk kedalam kelas lalu menghampiri Michelle yang tengah menatap mereka dengan bingung, mereka adalah orang yang kemarin Michelle temui bersama dengan si brandalan, siapa lagi kalo bukan Rafka, Novan dan Gilang.


Tanpa banyak bicara Novan langsung menggendong Michelle dan membawanya keluar, Michelle pun terkejut dan dia berteriak-teriak. Namun, tidak ada yang menolong nya, semua menatap nya dengan bingung dan tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka tau bahwa ini adalah perbuatan dari si brandalan, Andra. Dan sudah jelas Andra adalah anak dari pemilik sekolah tersebut.

Di halaman sekolah Andra sudah tampak berdiri dan menunggu teman-temannya datang bersama Michelle. Tak lama mereka pun datang dan menurunkan Michelle berdiri tepat di depan Andra.

"LO, LO GILA. NGAPAIN LO NYURUH TEMAN-TEMAN LO BUAT NYULIK GUE DARI KELAS. GUE LAGI BELAJAR, APA LO GAK DI AJARIN SOPAN SANTUN SAMA ORANG TUA LO! " Michelle sudah benar-benar tersulut emosi. Do'anya kemarin sama sekali tidak terkabul.

"Gue emang gak pernah di ajarin sopan santun sama orang tua gue. Jangan kan sopan santun, orang tua gue aja gak pernah ada buat gue! "

Ucapan Andra mampu membuat Michelle bungkam. Dia akui dia salah, dia tidak mengenal Andra dan tidak seharusnya dia mengatakan hal yang buruk tentang seseorang yang belum dia kenali.

"So-sorry."

"It's okey. "

Andra mengambil sesuatu, bunga atau coklat untuk menyatakan perasaan? Jelas jawabannya bukan, karena Andra mengambil sebuah kertas lalu membacakan nya dengan keras di hadapan Michelle dan ketiga teman nya.

SIM (Surat izin memiliki)

Dengan adanya surat ini, Michelle Diora dinyatakan resmi menjadi pacar dari Alandra Sebastian.
Hari ini : Selasa
Pukul: 9.00 WIB
Di : Taman sekolah
Telah di sah-kan dengan sejelas-jelasnya

Note: Tidak terima penolakan!

Setelah membacakan surat tersebut dengan kencang, Teman-teman Andra bertepuk tangan dan bersorak. Sedangkan Michelle sudah siap meledak kan emosi nya.

"Lo orang yang baru gue temui dua hari mana bisa lo jadi pacar gue hah! "

"Sekarang bisa! "

"Gue gak cinta sama lo! "

"Nanti juga cinta! "

"LO! " Michelle sudah geram dengan tingkah Andra, dia ingin melayangkan satu tonjokan di muka Andra, tapi dia urungkan. Akan semakin panjang urusan nya.

"Kamu sekarang udah jadi pacar aku, jangan deket-deket sama cowok lain. Kalo tidak kamu akan tau konsekuensi nya! " Andra mengusap rambut Michelle dengan lembut.

"Dasar buaya, tukang modus. Gak usah pegang-pegang gue gue jijik! "

Bukan nya marah Andra malah terkekeh dengan tingkah Michelle yang menurutnya sangat lucu.

"Nanti pulang bareng aku sayang! " Setelah mengucapkan itu Andra berjalan meninggalkan Michelle.

"Selamat ibu negara, semoga langgeng bersama bapak negara! " ucap Rafka, Novan dan Gilang sambil membungkuk lalu mereka pergi mengikuti Andra.

"SIAL*N !! "

TO BE CONTINUED
-
-
-
-
-

Pacar BerandalanUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum