1. WHAT!!!

587 25 0
                                    

Cr pict:red carpet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr pict:red carpet
.
.
.
.
.

.......................................................................

Setelah selesai dengan acara pernikahan mereka, mereka pun pulang kerumah baru yang telah disiapkan oleh Rayhan sebelum hari pernikahannya.

"Sebentar, apa yang terjadi? Ada apa dengan kaki kamu?" Tanya Rayhan dengan sedikit menundukkan kepalanya

"Sakit kak kakinya, kayanya karena kelamaan pake heels deh" jawab amar dengan lirih

Dengan sigap Rayhan langsung mengangkat tubuh amar yang tentu tidak kecil itu ala bridal style, 170 cm memang kategori tinggi untuk wanita untungnya Rayhan memiliki tinggi hampir 179 cm sehingga hal ini tidak terlalu bermasalah bagi Rayhan untuk menggendong amar sampai ke kamarnya ditambah lagi badan Rayhan yang kekar penuh otot karena ia tidak pernah meninggalkan kegiatan workoutnya setiap pagi.

Sesampainya di kamar, Rayhan langsung membantu amar untuk melepas sepatunya serta mulai mengobati kaki amar dengan sangat lembut.

"Tepuk pundak saya, jika saya terlalu keras mengobatinya" ujar Rayhan kepada amar yang masih terus diam karena luka itu dan amar hanya mengangguk untuk hal itu

Rayhan dengan lembut menyeka luka di kaki amar sambil meniup niup lukanya untuk membuat amar merasa nyaman. Namun amar masih belum sadar kalau Rayhan sedang duduk berlutut dihadapannya saat sedang mengobati lukanya itu. Sesaat amar sadar, ia langsung beranjak dan panik karena Rayhan rela melakukan hal itu hanya untuk dirinya.

"Eh kak maaf" sontak amar panik dan memaksa Rayhan berdiri namun permintaan itu ditolak oleh Rayhan

"Sebentar lagi, jika tidak bersih nanti akan infeksi" ujar Rayhan yang tidak memperdulikan suruhan amar untuk berhenti

"Kak jangan gini, ga enak" khawatir amar

"Kenapa?? Saya suami kamu kalau kamu lupa" tanya Rayhan sambil menatap hangat manik coklat milik amar

Amar terdiam selama beberapa detik

"Maaf kak" jawab amar dengan hampir menitihkan air matanya karena ia takut menyakiti hati Rayhan.

"Sssttt, kenapa menangis? Bisa lihat wajah saya sebentar?" pinta Rayhan dengan menangkup pipi amar agar ia mau melihat wajahnya

"Tarik lagi air matanya, saya suami kamu. Kamu ga perlu ngerasa ga enak, saya bakal bantu kamu di situasi apapun dan saya tidak akan membiarkan kamu terluka seperti ini lagi. Lupakan kalau dulu kamu memang wanita yang sangat mandiri bahkan sampai enggan meminta bantuan orang lain, sekarang kamu punya saya. Kamu bisa minta bantuan apapun dan kapanpun pada saya. Kamu tidak sendiri lagi seperti dulu, lupakan kalau dulu kamu pernah punya prinsip tidak akan menikah karena trauma mu dulu. Kamu punya saya, dengan izin Allah kita sudah bersatu sebagai suami istri. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi" kalimat Rayhan mulai meluluhkan hati amar dan membuatnya semakin tenang

My SolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang