16.The Carcase

42 7 0
                                    


Pagi hari telah tiba,sang mentari dengan malu malu menampakkan diri nya.
Sekarang,mereka semua sudah bersiap dengan baju bebasnya,mereka di suruh memakai pakaian se nyaman mungkin.

"Nah sekarang,mumpung kita lagi di hutan-hutan,gimana kalau kita joging sebentar,setuju?"tanya Hyunjin yang berada di depan sambil mengenakan kaos berwarna putih dan celana hitam jeans nya.

"Setuju!"

"Nah sekarang,pemanasan dulu deh" Hyunjin pun menjadi pemandu untuk pemanasan.
Para adik kelas hanya mengikuti instruksi nya dengan polos,sementara di paling pojok,ada ketiga sahabatnya yang tertawa terbahak-bahak melihat temannya yang satu itu. Lihat lah wajah Hyunjin yang sangat tertekan,dan seperti pasrah. Ini semua adalah ulah ketiganya.

Menyadari bahwa ada tiga orang yang sedari tadi tertawa kepada dirinya,ia pun membalik badannya untuk menutupi raut wajahnya yang tak terkontrol. Dan bukannya berhenti,mereka malah semakin di buat tertawa oleh kelakuan temannya yang satu ini,sampai akhirnya pemanasan selesai.

"Nah,udah beres. Sekarang buat tiga barisan,yang perempuan di depan, jalan paginya di pimpin sama guru ya"

"Iya!"

"Kenapa gak di pandu sama yang pimpin pemanasan aja?!"Seru Seungmin,sangat keras.
Hyunjin menengok ke arah Seungmin yang memasang wajah jahil.

"Hah? Seungmin Hyung katanya mau jadi pemandunya? Boleh"Hyunjin memasang senyum yang menyebalkan.

"Hush hush,udah nanti aja ngobrol Lagi nya jangan di sini" kata pak Lee.
"Hehe,mian" ia pun membungkuk singkat lalu langsung berjalan cepat menuju ketiga sahabatnya itu.

"Hello,Pemandu senam Hyunjin!"sapa Seungmin dengan nada girangnya.
"Sialan lu"Umpat nya sambil menunjukan smirk nya.
"Muehehehe"

Mereka pun memulai perjalanan.








•     •     •









Semua anak berjalan dengan mematuhi peraturan,sampai akhirnya terbesit lah di pikiran satu anak laki-laki yang berniat 'uji adrenalin' ..

"Chen,ke cagar alam yuk"ajak Park Jisung kepada temannya, Zhong Chenle.
Bukannya menolak atau apa,Chenle malah tersenyum jahil.
"Ayok"
Mereka pun keluar dari barisan.





Kedua si 'Penguji nyali' itu sudah berada di gerbang berjaring dengan jaring jaring besi dan kaca yang berlapis tebal,bertuliskan;
'Seoraksan  jayeonbohoguyeok'

"Eh,tapi ini gimana cara masuknya?" Tanya Chenle.
"Hm,sebentar" Jisung memperhatikan  kunci gembok cagar alam itu,dengan pola yang entah bagaimana bentuknya.

"Ya elah ini bentukannya begimana coba,gak faham ah gua"seru Jisung.
"Yah,gimana sih lo"

Chenle hanya melihat dari arah kaca, siapa tahu ada hewan yang berada di daerah gerbang Cagar alam, mengacuhkan Jisung yang masih kebingungan dengan pola untuk membukanya itu.

Tiba tiba,ia menangkap sesuatu yang aneh di dalam cagar alam itu.
"Eh,Sung liat deh"
"Apa?"
"Itu bukannya harimau ya?" Tanya Chenle,Jisung yang penasaran pun berjalan ke arah Chenle,untuk melihat apa yang Chenle maksud.

"Eh buset,gue kira masih hidup!"seru Jisung kaget.
Meskipun agak jauh,tapi mereka masih bisa tahu kalau itu adalah bangkai harimau dengan empat kaki yang sepertinya sudah di lumpuhkan, dan dengan isi perut yang sudah kemana mana.

FAM(zone) - [Hwangsiblings]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang