48 : he knows

Mulai dari awal
                                    

"Apa?"

"Gue... bego banget ya?"

"Karena apa? Karena lo suka sama orang tapi gak pernah disukai balik? Kalau karena itu sih enggak, soalnya kalau kasusnya si Minkyu emang dianya aja bangsat, kalau soal kakak gue, yah... gue no comment sih itu."

Beomgyu menggelengkan kepalanya di atas perut Jeongin. "Kalau soal mereka berdua, gue gak bisa ngelak apa pun lagi, apalagi soal kak Hyunjin, lagian cuman cinta pertama. Tapi yang sekarang..."

Lantaran Beomgyu gak menuntaskan perkataannya, Jeongin jadi beranjak bangun membuat Beomgyu mau gak mau turut ikut duduk.

"Jadi..." Jeongin menatap lekat Beomgyu. "Lo beneran suka... sama kak Soobin?"

Beomgyu mengangguk pelan.

Jeongin gak merespon, Beomgyu juga enggan menatap balik sahabatnya itu dan pilih menunduk memainkan jemarinya di atas pangkuannya.

"AARGH!" Jeongin tiba-tiba mengerang membuat Beomgyu tersentak kaget.

"IYA, MAAP, GUE TAHU GUE BEGO BANGET, TAPI GIMANA YA, NAMANYA JUGA SUKA GUE JUGA MANA—"

"KENAPA LO GAK BILANG SIH?" Jeongin menatap jengkel. "YAH, TAPI SALAH GUE JUGA SIH, GUE PIKIR LO EMANG CUMAN KAGUM AJA SAMA TETANGGA LO ITU TERNYATA—"

"Jadi, lo sadar kalau gue naksir kak Soobin?!"

"Kelihatan banget, sompral!"

"SUMPAH?"

"IYAH!"

"AAAARRGHHHH!" gantian Beomgyu yang mengerang. "TERUS KENAPA LO DIEM AJA, BABI?"

"Ya kan gue bilang, gue kira lo cuman sekadar kagum aja sama tetangga kamar lo itu, kek perasaan takjub aja, ngerti gak sih lo?!"

"ENGGAK, GUE NAKSIR BERAT SAMA DIA, ANJRIT."

Jeongin membuang napas berat. "Oke, maaf, gue ralat. Gue beberapa kali sadar cara lo merhatiin kak Soobin itu sama kayak lo merhatiin Minkyu, cuman karena lo gak bilang apa-apa makanya gue sama Jiheon gak—"

"JIHEON JUGA SADAR?!"

"IYA, TAPI DENGERIN DULU!" Jeongin ngegas maksimal sampai hujan lokal sampai Beomgyu merem dan mengelap mukanya. "Oke, kita sadar lo kelihatan beda gitu kalau ada kak Soobin. Cuman karena lo gak pernah bilang apa pun, makanya kita kira lo cuman sekadar kagum aja gitu. Makanya kita juga gak berani bilang apa-apa, takut jadinya malah kompor terus lo jadi berharap, kan gak lucu.

"Meski kata Jiheon, kayaknya justru kak Soobin yang suka sama lo."

Hening. Suasana di kamar itu mendadak ceming setelah pernyataan terakhir Jeongin yang membuat Beomgyu cuman menatap temannya sambil berkedip.

"Jeong... lo ngehalu ya? Jangan bikin gue ngarep dong. Gue habis nangis karena frustasi nih cinta gue kagak nyampai."

"Gue gak tahu, Beomgyu." Jeongin menyahut cepat. "Gue gak merhatiin tingkah kak Soobin gimana, gue cuman merhatiin elo doang karena sikap lo tuh sama kak Soobin bener-bener persis kayak lo pada Minkyu."

"...."

"Tapi, yah... waktu sama Minkyu lo kayaknya gak sememuja itu, kayak ada sesuatu yang menahan. Tapi kalau sama kak Soobin, lo tuh kayak nyaman banget kayak pas lo sama kakak gue. Jadi seolah kayak, lo cinta sama kak Soobin tapi di saat yang sama lo juga sayang dia sama kayak ke kakak gue—aduh, gimana ya gue bilangnya?

"Kayak... lo tuh sejelas itu ingin bareng sama kak Soobin terus. Lo udah terikat sama dia. Itu sih menurut sepenglihatan gue."

"Mungkin lo ada benarnya." timpal Beomgyu, lantas dia membuang napas pelan seraya mengangkat kakinya dan memeluknya.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang