Dan lagi-lagi gerakannya yang keras dan cepat membuatku akan merasakan titik terang untuk kesekian kalinya malam ini

Oh shit, iya aku merasakan gelombang itu, gelombang yang selalu aku ingin rasakan gelombang yang begitu memabukan meski harus membuat seisi ruangan penuh dengan desahan panjangku

"like it bitch?"

Pertanyaan bodoh yang selalu keluar dari mulut lelaki kala melihat seseorang mendesah karenanya

"of course, hit me harder- akh"

Kini tanpa aba-aba ia membalikan tubuhku membuatku menungging, memasukannya kembali dengan kasar, bahkan aku tak dapat menghitung berapa kali ia menampar bokongku hingga terasa sangat panas, menarik tubuhku keatas tanpa melepas penyatuan itu, membuat dadaku kembali membusung,

dengan cepat ia menggerakan pinggulnya, meremas dadaku dengan sekuat tenaganya, dan menjelajahi leherku dari belakang, menggigitnya seperti vampir berkali-kali, membuat seluruh tubuhku merasakan nyeri dan nikmat dalam waktu yang bersamaan.

Percintaan yang menakjubkan bukan?

mendengar erangannya yang begitu menakjubkan saat berkali-kali ia menyemburkan cairannya dalamku hingga tubuh kita terkulai dengan sendirinya terlelap dengan tubuh penuh luka dan sperma, hingga pagi menjelang, sungguh hal yang sangat menyenangkan.

























Aku sudah membersihkan tubuhku dan mengenakan bathrobe dengan rambut yang masih basah, duduk di sofa dekat jendela kamar hotel yang berada di lantai yang cukup tinggi,

Menikmati whisky dan mencecap rokok yang terasa sangat nikmat di pagi yang sepertinya sudah lewat.

Kulihat ia membuka matanya, dan menatapku masih dengan tatapan dinginnya, aku hanya tersenyum diujung bibirku dan kembali menyemburkan asap rokok dari bibirku

Kudengar ia menelfon seseorang sepertinya ia meminta jemputan, namun tidak begitu aku pedulikan.

Seseorang mengetuk pintu saat dirinya sedang berada dikamar mandi

Aku membuka pintu dengan senyum manisku, lelaki didepanku justru membuang wajahnya kaget, ayolah mana mungkin laki-laki dewasa akan berada sendirian dikamar hotel, tidak perlu sekaget itu.

"apa ini kamar tuan jung?"

Ah ternyata namanya jung, aku bahkan tidak tau

"em mungkin tuanmu masih didalam kamar mandi masuklah"

Ia masih berdiri kaku di depan tempatku duduk, ia terus memalingkan wajahnya dariku,

"minumlah, mungkin kau butuh merileks kan otot mu agar tidak setegang ini" ucapku dengan senyuman saat menyodorkan satu gelas whisky

"trimakasih" jawabnya tanpa menyentuh minuman itu.

Tak lama yang ia panggil tuan jung pun keluar dengan bathrobenya, dan memakai baju yang telah dibawakan seseorang yang sepertinya bawahannya

Ia meliriku dan menatapku, aku hanya mengangkat gelasku pelan dan tersenyum,

Asisten itu nampak menyodorkan selembar cek di mejaku, membuatku sedikit tersenyum melihat nominalnya

Ia akan segera keluar diikuti asistennya itu dari belakang,

"tunggu dulu" ujarku menginterupsinya, yang berhasil membuat mereka menghentikan langkahnya, ia memalingkan wajahnya kearahku dan mengangkat satu alisnya

Aku berjalan kearahnya, merapikan dasinya basa basi namun ia tak menampik tanganku seperti semalam

"sayang sekali aku tidak jadi mati ditangamu semalam tuan jung, have a good day" bisiku sebelum mengecup ujung bibirnya dan meremas dadanya, kemudian aku menjauhkan tubuhku yang masih hanya mengenakan bathrobe, melirik dan tersenyum kepada sang asisten yang sedari tadi mencuri pandang kearahku, sebelum mereka benar-benar meninggalkanku sendiri.









Didalam mobil

"tuan"

"hm"

"anda menidurinya? Dan anda juga yang membuat semua luka ditubuhnya?" tanya sang asisten gugup, mengingat luka yang ia lihat tadi di seluruh tubuh wanita itu bahkan di sudut bibirnya masih ada luka yang belum mengering

"kenapa?"

"tidak apa-apa"

"dia menantangku," ujarnya dingin

"dan dari wajahnya ia tidak terlihat kalah" ujar asisten itu sebelum jaehyun menatapnya dengan dalam dengan ekspresi tidak suka atas pernyataan asistennya itu yang terdengar menyebalkan.

"dia cukup terkenal, tidak semua orang bisa membawanya, bahkan tak ada yang tau apa yang menjadikan standar untuknya"

"uang tentu saja"

"tidak tuan, tuan park chanyeol berkali-kali mengejarnya, memintanya menjadi simpanannya bahkan ia pernah akan memberikan rumah mewah, namun semuanya ia tolak, berkali-lali beberapa kolega kita hendak mendekatinya, tapi dengan cara halus, elegan dan menyakitkan dalam waktu bersamaan ia menolaknya"

"siapa namanya?" tanya jaehyun yang entah sejak kapan peduli dengan wanita lain saat pikirannya kalut dengan masalah istrinya.











"Evelyn Kim"

End

Kalah nih bapak jung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalah nih bapak jung

One Night Series x NCTWhere stories live. Discover now