21. Ketakutan

2.4K 314 136
                                    

(warning: ini panjang banget)




『ImaushiWakasa』

「Sτสrτ」

▶ ●────────亗






Seseorang pasti mempunyai sesuatu yang ia takuti, tak terkecuali seorang Imaushi Wakasa. Dan ketakutan terbesar Wakasa saat ini adalah (name) yang tak lagi mau menerima kehadirannya. Bayangkan berapa banyak dirinya sudah menyakiti wanita itu, Wakasa berfikir wajar jika (name) tak mau memaafkan nya.

Terlebih (name) sudah memberi nya satu kesempatan tetapi Wakasa menyia-nyiakannya. Walaupun dirinya berfikir wajar jika (name) tak mau memaafkan nya namun, Wakasa tak akan membiarkan hal itu terjadi.

Wakasa rela melakukan apa saja asal (name) memaafkannya dan menerima dirinya lagi di hidup wanita itu.

"(name), kau mau memaafkan ku kan?" Wakasa berbicara sendiri di temani ponselnya yang menampilkan foto (name). Foto yang ia ambil dulu saat wanita itu masih di sisinya.

Wakasa meneguk sekaleng beer. Pikiran nya benar-benar menghancurkan nya. Dari sudut manapun ia berfikir ia sadar bahwa ini salahnya. Ini semua akibat kebodohan nya. Akibat kelabilan nya.

Wakasa terus memandangi wajah damai (name) yang tercetak melalui kamera ponsel nya. Betapa cantiknya wanita itu di gambar yang Wakasa ambil.

Jarinya bergerak menelusuri isi galerinya hingga Wakasa berhenti di sebuah foto. Di sana ada (name) yang sedang menggendong anak mereka. Tampak bahagia. Tanpa dirinya.

Wakasa lalu melempar kaleng beer nya asal. Ia menggeleng pelan. Mengusap wajahnya kasar, Wakasa lalu memukul pelan kepalanya. Tawanya keluar entah karena apa.

"Nggak bisa (name)~, kau milikku dan selamanya begitu~ kau nggak boleh bahagia kalau tanpa aku" Wakasa mengangguk kecil, mengiyakan perkataannya sendiri. Lantas menarik selimut, ia butuh terlelap sekejap.

Wakasa sudah mendapatkan alamat (name), wanitanya itu ada di Chiba dengan anak mereka. Tapi apa-apaan ini. (name) tak mendaftarkan anaknya sebagai Imaushi Tanya, melainkan Miyazawa Tanya. Padahal itu kan anak mereka, apa sebegitu bencinya (name) kepadanya hingga tak ingin menyematkan marganya pada anak mereka.

"(name)~ kau salah, nama anak kita itu Imaushi Tanya, bukan Miyazawa Tanya. Biar ku perbaiki untuk mu nanti" Wakasa kembali mengangguk, dirinya harus istirahat. Karena esok ia sudah siap bertemu dengan (name) dan anaknya.

"Tanya sayang, tunggu Papa ya"

*⑅*❀⑅*❀⑅*❀⑅*❀⑅*❀⑅*⳾

Dan disini lah Wakasa berdiri, menatap sendu wanita yang kini menatapnya tajam. Wakasa lantas menunduk dan menghela nafasnya. Dadanya berdebar sakit. Persis saat seperti dirinya tahu bahwa Yuu sudah menikah dulu. Kini dirinya merasa sakit hanya dengan melihat (name) memberikan tatapan tak mengenakkan kepadanya.

"Mau apa?"

Nada tenang yang tak Wakasa sukai, suara (name) yang tenang justru menyakiti Wakasa. Jika ia ingat dulu (name) tak pernah memasang nada maupun raut wajah seperti ini kepadanya.

"(name), boleh kita berbicara sekali lagi?" (name) mengangkat alisnya, agaknya bimbang apakah ia harus menyuruh Wakasa masuk ke rumah nya atau tidak. Tapi jujur saja, (name) ingin tahu perkembangan dan putusan pengadilan tentang pernikahannya dan Wakasa. Jadi di persilahkan olehnya Wakasa menginjak kan kaki di rumah nya.

Married by Accident [Imaushi Wakasa][✅] Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt