3. Patah

2.3K 385 59
                                    












『ImaushiWakasa』

「Sτสrτ」

▶ ●────────亗

Wakasa berlalu keluar dari kamar rawat (name), bibirnya mengalunkan senandung kecil. Wajahnya terlihat senang, ia mendapatkan nomor Yuu~, si cantiknya.

Melenggang dengan santainya seolah tak berdosa, sama sekali tak terpikirkan olehnya seharusnya sekarang ia merasa berdosa karena hampir membunuh seseorang.

Atau bertanggung jawab atas dosanya dengan menikahi wanita yang ia setubuhi. Wakasa malah mengetik pesan mengajak Yuu untuk bertemu. Dan tak menunggu lama pesannya di balas dengan jawaban yang membuat Wakasa puas.

"Yuu-chan~ akan menjadi milikku" Wakasa mengendarai mobilnya keluar dari parkiran rumah sakit. Mengabaikan kerumunan orang-orang yang kini berkumpul di sana. Melaju kan kendaraannya dengan diiringi musik yang mengalun merdu.

Wakasa bahkan tak melirik sedikit pun apa yang membuat orang-orang heboh di sana.

Cintanya terhadap Yuu menulikan pendengarannya, tak ingin mengetahui apa-pun dan hanya berfokus pada obsesinya yang tak pasti. Dari pada cinta, perasaan Wakasa kepada Yuu ini bisa di sebut sebagai obsesi kan?

Tetapi Wakasa selalu menentangnya, berkelahi di dalam pikirannya. Menentang keras-keras bahwa ia terobsesi pada Yuu. Ini namanya Cinta, katanya. Tapi tidak, ini namanya memang cinta. Tapi Cinta Buta. Yang diisi obsesi dan di hiasi khayalan yang tak pasti.

⋆┈┈. ゚ ❃ ུ ❀ ུ ❁ ུ ❃ ུ ❀ ུ
*⑅*❀⑅*❀⑅*❀⑅*❀⑅*❀⑅*⳾

Di sini Wakasa menanti. menunggu sang pujaan hati. Dengan memakai kemeja yang di selimuti wewangian mahal. Sebuah kotak berisi cincin yang dihiasi berlian indah ada di kantungnya. Sudah siap sedia atas jawaban memuaskan yang akan di berikan gadisnya.

Tak lama, Yuu datang menebar senyum pada Wakasa. Kesenangan Wakasa lantas lenyap kala melihat perut Yuu yang membesar. Dia hamil? Apa Yuu sudah menikah? Tidak mungkin, itu pasti anak di luar nikah! Tak masalah, sungguh. Wakasa yang akan bertanggung jawab atas anak itu. Begitulah pikiran gilanya.

Baik hati maupun pikiran Wakasa menolak memikirkan bahwa gadis pujaannya telah menikah. Ini tidak bisa seperti ini, Yuu harusnya menjadi milik Wakasa.

"Imaushi-kun, sudah menunggu lama?" suara merdu itu kembali menarik Wakasa pada realita. Memandangi wajah ayu milik Yuu yang kini menebarkan kupu-kupu manis di perutnya. Sekejap perasaan senang nya menghilang kala melihat perut Yuu.

"Tidak juga" lidahnya kelu, Wakasa bingung ingin mengeluarkan suara apa. Pikirannya kosong, di tatapnya Yuu yang kini sedang berbicara dengan pelayan. Wanita itu terlihat cantik dengan pipi yang chubby. Tetapi sayang, si cantik itu bukan milik Wakasa.

Dapat Wakasa lihat jari jemari Yuu di hiasi dengan dua buah cincin. Dapat juga ia pastikan satunya cincin tunangan dan satunya pasti cincin pernikahan. Jadi, apakah ia harus mundur?

"Jadi, Imaushi-kun, apa yang ingin kau bahas dengan ku?" Yuu kini menatapnya sepenuhnya. Binar indah itu menatap Wakasa tepat di netra malasnya. Perasaan berdebar yang dulu terasa menyenangkan kini terasa meresahkan.

Married by Accident [Imaushi Wakasa][✅] Where stories live. Discover now