Chapter 7 💻

2.2K 381 9
                                    

Pagi itu Jay dan Sunghoon terbangun dengan malas. Rupanya mereka berdua memang tidak tidur semalaman dan malah berakhir membicarakan gebetan baru satu sama lain, tidak lain tidak bukan adalah dua sahabat gemas Jungwon dan Sunoo.

Padahal mereka baru bertemu belum lama tapi magnet cintanya sudah kepalang kuat.

"Enngh... Sunghoon ayo bangun udah siang..." Jay memanggil sahabatnya dibalik selimut, suaranya masih agak serak, rambutnya pun tampak berantakan.

"Duh.. Jay, udah siang banget ya? hhmh..." sahut Sunghoon di kasur sebelah, ia meraba-raba nakas untuk mengambil ponselnya dan melihat jam. Sudah pukul 11 siang. Sunghoon pun pelan-pelan duduk, sambil mengumpulkan seluruh kesadarannya. Dilihatnya Jay sedang menyeret kakinya menuju kamar mandi.

Sunghoon mengusap kedua matanya dan menepuk pipinya beberapa kali supaya tidak tertidur kembali. Cukup sulit karena dia benar-benar mengantuk, tapi suara telepon dari kamar hotelnya tiba-tiba mengagetkannya dan dengan cepat saja Sunghoon hilang rasa kantuknya.

Sunghoon langsung mengangkat telepon itu.

"Hello??"

"Hello Mr. Park? We're from the lobby."

"Yes?"

"We have a package for you. A staff from the South Korea ambassador just came and give us your bag. They said you lost it at the Metro."

Sunghoon membesarkan kedua matanya, benar-benar terkejut karena ternyata tasnya bisa kembali secepat itu. Ia ingin meneriaki Jay tapi lelaki itu sudah sibuk di kamar mandi, terdengar dengan suara air yang mengalir deras di sana.

"Oh finally, yes I lost it before. I'll go down in a minute. Thank You!"

Sunghoon menutup teleponnya dengan cepat kemudian melompat menuju kamar mandi dan mengetuk pintunya cepat.

"Jay gantian buruan! Mereka udah balikin tas gue! Ada di bawah!"

"Aduh Sunghoon....." keluh Jay dari dalam, suaranya sedikit tertahan. "Lo ngomong di saat yang nggak tepat... Ambil aja ke bawah langsung nggak usah cuci muka."

"Lo...Idih lo lagi 'setoran' ya?! Ih...."

"Ya apa lagi yang gue lakuin di kamar mandi abis bangun tidur Park Sunghoon?! Sana ambil sendiri aja."

"Hufft yaudah deh" Sunghoon meninggalkan Jay dengan kegiatannya di kamar mandi, ia pun mengambil sweater yang menggantung di balik pintu kemudian turun ke lobby untuk mengambil tas nya.

Sesampainya di lobby, ia bertemu dengan staff yang tadi meneleponnya. Ia tampak ramah dan menyapa Sunghoon tanpa mempedulikan tampilan Sunghoon yang benar-benar bareface dan belum dicuci sama sekali setelah bangun, dan jangan lupakan ujung-ujung rambutnya yang membentuk 'sprout'.

"Merci," kata Sunghoon pada staff itu. Ia tidak sabar untuk memeriksa seluruh isi tasnya maka Sunghoon mulai membuka resleting tasnya. Semua lengkap, paspor, dompet, dan beberapa dokumen penting lainnya ada di dalam sling bag warna hitam itu, ditambah lagi tidak ada yang sobek di bagian tasnya.

Sunghoon menghela napas lega saat tahu semuanya sudah lengkap, tapi ketika ia memegang dompetnya, hatinya berkata lain. Bayangan akan uang yang sudah dia tabung untuk jalan-jalan di Paris ada di sana.

Benar saja. Saat Sunghoon membuka dompetnya, seluruh uang Euro bahkan recehannya pun lenyap seketika. Pencopet itu hanya menyisakan kartu ATM, kredit, dan ID yang semuanya hanya berlaku di Korea.

"Eh... Sshi-bal!! [씨발 fuck!]" umpat Sunghoon. Ia merasa lega bisa mengumpat dengan bahasa ibu-nya ketimbang bahasa Perancis sehingga staff yang ada di depannya saat ini tidak merespon apa-apa. Ia hanya tersenyum pada Sunghoon kemudian menyambut tamu lain yang datang. Sadar ia sedang ditatap sinis oleh pengunjung itu, Sunghoon langsung kembali ke kamarnya.

flâneur | sungsun x jaywon ✔Where stories live. Discover now