Chapter 5 🎶

3.1K 519 106
                                    

"Ah jadi begitu ceritanya." kata Jay dengan santun. Matanya tak bisa berhenti menatap indahnya wajah Yang Jungwon yang imut dan menggemaskan.

Sedari tadi Jay mendengarkan Jungwon curhat panjang kali lebar. Bagaimana Jungwon dan Sunoo sudah memimpikan perjalanan ke Paris bersama selama bertahun-tahun hingga menemukan iklan menggiurkan dari Putangina sampai agen travel bodong itu berhasil membawa Jungwon dan Sunoo ke Paris, walaupun endingnya harus berakhir tragis.

Jungwon tidak bisa menahan dirinya lagi untuk menangis, jadi dia sudah tidak peduli kalau di sebelahnya itu Jay, orang yang sempat dia jutekin tadi. Jay, yang tentu saja sudah kepalang jatuh hati, tetap setia menemani Jungwon sampai ia membaik.

Omong-omong, mereka berdua ini tidak keluar dari bus. Mereka terlanjur dibawa oleh supir bus sampai pemberhentian terakhir, karena Jungwon pun keasyikan curhat. Saat sadar, semua penumpang sudah turun di halte terakhir, Jay dan Jungwon juga harus ikut turun.

"Aduh, kita di mana?" tanya Jungwon masih khawatir. Ia memandangi banyak sekali gedung-gedung klasik ala Paris, di saat yang sama Jay hanya terpaku berdiri di sebelahnya.

"Kita dimana ih?!" Jungwon kini memaksa.

"Champs Elysées." kata Jay, "Coba lihat ke tengah-tengah itu."

Jay menyentuh bahu Jungwon, menuntun pemuda manis itu untuk melihat jalan besar yang paling indah sedunia yang juga menyajikan sebuah landmark besar yang terkenal di Paris itu.

"Selamat datang di Champs Elysées." kata Jay, "La plus belle avenue du monde."

Jungwon yang tadi sempat terpana memandangi jalan besar Champs Elysées langsung mengalihkan perhatiannya pada Jay yang baru saja berbicara bahasa Perancis dengan sangat fasih.

Mulut Jungwon menganga cukup lebar saking terpesonanya dengan aksen Jay yang manis. Jay yang sadar ditatap seperti itu berusaha menahan tawanya. Selama beberapa detik Jungwon masih menganga karena terkejut. Baru kali ini dia mendengar orang Korea bisa bicara Perancis dengan fasih.

Jiwa iseng Jay akhirnya muncul, ia mencoba mengarahkan telunjuknya ke mulut Jungwon yang masih menganga, membuat Jungwon kaget dan akhirnya sadar dia sudah berbuat hal yang memalukan.

"Ih apa-apaan sih!" seru Jungwon.

"Hahaha awas nanti ada lalat Paris masuk ke mulut kamu." kata Jay.

"Kota bersih gini mana ada lalat!" tukas Jungwon. "Oh ya... tadi,,, yang Perancis Perancis itu apa artinya?"

"Ahh... La plus belle avenue du monde?" ulang Jay. "Artinya Jalan Terindah di Dunia. Champs Elysées ini Fifth Avenue nya New York. Bedanya disini vibesnya lebih romantis."

Jay menegaskan kata romantis tepat saat menangkap kedua mata Jungwon, di saat yang sama Jungwon juga sedang menatap Jay sangat lama. Kedua pemuda ini sudah larut dalam efek panah cupid Paris yang ajaib.

Jay mengulurkan tangan kanannya pada Jungwon, "Ayo jalan, jangan sampai nyasar"

Jungwon awalnya ragu menyambut tangan itu, tapi setelah melewati hari-hari yang berat, Jungwon tidak ingin hari ini berakhir buruk. Maka, ia pun menyambut tangan Jay yang halus itu.

"Kita mau ke mana?" tanya Jungwon setelah tangannya terkunci oleh tangan Jay.

"Kita susuri jalan Champ Elysées, terus makan croissant."

"Gue... nggak punya uang." suara Jungwon jadi lebih pelan karena malu.

"Bukan masalah." kata Jay sambil mengedipkan mata.

Jay dan Jungwon memulai perjalanan mereka di Champs Elysees. Pertama-tama mereka memesan croissant di sebuah toko di pinggir jalan besar nan romantis itu. Mereka sepakat tidak memakannya di dalam toko karena tidak sabar ingin mengunjungi tempat lainnya.

flâneur | sungsun x jaywon ✔Where stories live. Discover now