8

764 91 83
                                    

8

sehun berjalan keluar dari ruang guru dan menuju ke area kelas-kelas dimana anak-anak seumuran jaemin berada dan menuntut ilmu. meski sebenarnya di taman bermain anak diajarkan untuk bersosialisasi sebagai salah satu modal penting dalam bermasyarakat. atau bermain untuk jae jae gendut.

sehun tersenyum melihat betapa warna warninya taman bermain ini. sehun merasa jika semua warna disini sangat mencolok untuknya tapi untuk anak-anak tentu ini hal yang mereka sukai. warna mencolok yang membuat anak-anak tertawa.

sehun tersenyum begitu melihat jaemin berada didalam kelasnya, semua anak memakai seragam sekolah tapi jaemin memakai baju santai yang membuatnya terlihat berbeda dari kebanyakan anak disana. jaemin duduk bersama beberapa anak bermain dengan beberapa mobil kecil yang disediakan oleh taman bermain.

tapi kesenangan jaemin terganggu oleh seorang anak yang berbadan lebih besar dari jaemin, bocah itu datang dan merebut mainan di tangan jaemin dan berkata jika itu miliknya.

"ini milikku" ucap anak itu membuat jaemin mengerutkan dahinya.

"bukan, milik bu gulu" jawab jaemin masih sambil duduk dengan nyaman dan melihat kearah bocah lain yang merebut mainannya.

"aku bermain dengannya kemarin"

"ya ambil taja" ucap jaemin lagi sambil mendengus lalu memulai main lagi dengan mobil lain. sehun tersenyum karena jaemin bisa mengendalikan dirinya dengan baik. dengusan jaemin terasa lucu untuk sehun.

tapi bukannya pergi setelah mendapatkan mainan miliknya bocah itu malah melemparkan mainan itu hingga mengenai kaki jaemin. jaemin yang merasa kesakitan bangkit dan mendorong bocah itu hingga terjatuh dan tangisanpun pecah.

sehun terkejut dengan sikap jaemin. biasanya jaemin hanya akan diam dan bersikap tenang meski saling berebut mainan dengan kwangmin. jaemin sangat jarang bersikap agresif meski dirinya penuh dengan kecemburuan.

sehun akan berjalan mendekat tapi seorang wanita berjalan lebih dahulu memasuki ruangan dan memeluk bocah yang menangis karena didorong oleh jaemin hingga jatuh. sedang jaemin hanya diam saja melihat wanita itu melotot kearahnya.

jaemin terlihat tidak takut tapi sehun tahu jaemin ketakutan jadi yang sehun lakukan adalah berjalan mendekat kemudian memeluk jaemin dan menggendongnya keluar dari kelas dan saat itulah jaemin menangis keras.

sehun melihat kaki jaemin memerah karena lemparan mainan yang membuat sehun tahu jika jaemin benar-benar merasa kesakitan. sehun menenangkan jaemin, menimangnya dan mengusap punggung jaemin juga berujar kata-kata menenangkan untuk meredakan tangisan jaemin.

"minta maaf" ucap seseorang yang membuat sehun menoleh kearah wanita yang berdiri di belakangnya dengan menggendong bocah yang melukai jaemin tadi.

"maksud anda?" tanya sehun dengan nada tenang.

"minta maaf, anak anda membuat anakku menangis. dia mendorong anakku hingga terjatuh. bukankah dia harus minta maaf?" kata wanita itu dengan angkuh membuat sehun tersenyum kemudian menurunkan jaemin yang masih sesenggukan untuk berdiri dengan kakinya sendiri kemudian berjongkok di depan jaemin.

"jae jae anak yang baik, jae jae harus minta maaf karena mendorong orang lain hingga menangis. membuat orang lain menangis nakal kan?" ucap sehun yang membuat jaemin menoleh kearah papanya.

sehun mengusap air mata jaemin dan mengangguk pelan. meyakinkan jika yang sehun katakan dan yang jaemin dengar adalah benar. jaemin kemudian menoleh dan melihat wanita yang mungkin saja ibu teman yang didorongnya hingga menangis tadi melihat juga kearahnya.

ANOTHER OUR BABY PT 2Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ