Teresha

I'm okay

Cie khawatir 😂

Aksa terkekeh membacanya. Seketika, penat karena masalah pekerjaan hilang begitu saja hanya karena membaca pesan dari Tere. Perempuan-nya selalu menggemaskan menurutnya, 'khawatir' tentu saja ia khawatir karena Tere tidak kunjung membalas pesannya kemarin malam. Dengan cepat Aksa mendial nomor Tere untuk mendengar suara yang sudah dirindukannya itu.

"Hallo, mas!" ucap suara disebrang sana.

"Kamu take off, jam berapa? Biar nanti aku jemput." Lanjut Tere disebrang sana dengan antusias.

"Aku nggak jadi pulang hari ini. Tiba-tiba ada klien yang minta bertemu besok disini," jawab Aksa memberitahu.

Disebrang sana, Tere menghela napas kecewa. Meskipun begitu ia tetap berkata, "It's oke. Aku ngerti," ucapnya penuh pengertian.

"Makasih, karena kamu udah mau mengerti."

"Kata Om Pradana, hari ini kamu udah mulai bekerja, right?" tanya Aksa kemudian.

"Hmmm... Ternyata jadi CEO nggak se-enak yang aku pikirin,"

"Nah, udah tahu kan rasanya sekarang jadi CEO gimana," goda Aksa pada Tere.

"Makanya cepet halalin aku biar aku nggak usah capek kerja," ucap Tere tanpa sadar.

"Lho, jadi kamu nggak mau cepet-cepet tunangan ternyata mau langsung aku halalin?" Aksa semakin gencar menggoda Tere.

Sedangkan disisi lain Tere sedang duduk di sebuah restoran Italia setelah tadi menyelesaikan meeting dan dia menyuruh Amira untuk kembali ke kantor lebih dulu.

Sekarang pipi-nya sudah merah menahan malu. Bisa-bisanya ia berkata seperti itu pada Aksa, dan untung saja laki-laki itu tidak ada dihadapannya. Kalau ada, mau di taruh dimana mukanya yang cantik ini.

'Gila lo Ter, nanti dikiranya ngebet nikah lagi sama doi.' gumamnya pada diri sendiri.

"Ya... ya, ya udah lah! Sana kamu balik kerja." suruh Tere mengalihkan pembicaraan.

"Benar mau langsung dihalalin?" tanya Aksa lagi, masih bersemangat menggoda Tere.

"Lha, emang selama ini aku haram apa sampe harus dihalalin?" jawab Tere random. Biar saja Aksa mentertawakan dirinya disebrang sana.

Benar saja, disebrang sana Aksa terkekeh geli mendengar ucapan Tere yang sangat random itu. "Ngaco kamu," ucapnya.

"Terus, Ibu CEO satu ini udah makan siang apa belum?" tanya Aksa sengaja memanggil Tere dengan sebutan 'Ibu'.

"Enak aja kamu manggil aku Ibu, anak aja aku belum punya." protes Tere tak terima karena Aksa memanggilnya dengan sebutan Ibu

"Kalau begitu, nanti kamu jadi ibu dari anak-anak aku aja, gimana?"

Sial! Mendengar itu Tere tak kuasa menahan senyuman yang berhasil terbit dari bibirnya. Sepertinya tidak baik Aksa lama-lama tinggal di Jogja. Karena baru 2 hari ia disana sudah pintar gombal seperti ini.

"Kemana nih perginya Pak Aksa, yang sikapnya dingin kayak es batu? Sekarang kok udah pinter gombalin anak orang sih?" tanya Tere meledek Aksa. Ia juga ikut-ikutan memanggil Aksa dengan sebutan 'Pak'. Ah! Rasanya sudah lama dia tidak memanggil Aksa dengan sebutan itu.

"Cuma sama kamu," jawab Aksa serius.

"Emang harusnya begitu, awas aja kalau kamu ketahuan gombalin perempuan lain." ancam Tere serius pada Aksa.

Ex Boss! My Husband [ On Going ]Where stories live. Discover now