part 23

9K 505 15
                                    

Happy reading 📖

Jangan lupa vote and coment 🤍

Jangan lupa juga share cerita ini ke teman kalian biar pada ikutan baca 😃

Eitss, jangan lupa juga mampir ke Instagram aku @its_anggirestiana

°°°

Weekend kali ini, Tere terpaksa harus pulang ke rumah orang tuanya karena paksaan sang mama. Padahal, niat hati ingin memanjakan diri ke salon namun urung karena permintaan sang mama.

Ia tadi juga sudah mengirim pesan kepada Aksa bahwa hari ini ia sedang berada di rumah orang tuanya. Bukan apa! Aksa itu termasuk orang yang tidak tahu diri, meskipun weekend terkadang boss-nya itu selalu meminta Tere untuk datang ke apartemennya dengan alasan ada banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan.

'Anggap saja kamu lembur.' Begitu katanya, setiap Tere mengeluarkan protes.

"Lho. Sibuk banget keliatannya mah. Emang siapa sih yang mau datang?" Tanya Tere pada sang mama. "Pantesan aja bell udah aku pencet berkali-kali tapi orang rumah nggak ada yang buka pintu. Ternyata lagi pada sibuk disini." Lanjut Tere sebelum sang mama menjawab pertanyaan-nya.

"Aduh. Maaf yah, mama sama bibi nggak denger." ucap Rena meminta maaf, namun tangannya masih fokus menyiapkan potongan brownis yang sedang ia tata ke atas piring.

"Non mau makan? Biar bibi siapkan." Tawar bi Ina—asisten rumah tangga Tere.

"Boleh bi." Jawab Tere sambil mendekat ke arah mama-nya. Sedangkan bi Ina langsung menyiapkan makan untuk Tere.

Tuh kan, Pantes aja Tere selalu order makanan, wong dia aja selalu disiapin sama bibi kalau mau makan.

"Tumben banget mama nyiapin beginian." ucap Tere saat sudah duduk di kursi pantry.

"Keluarga calon kakak kamu malam ini mau ke sini." jawab Rena sambil membuka apron yang ia kenakan.

Tere hanya mendengus mendengar itu, seolah tak peduli.

Setelah beberapa saat ia baru menyadari sesuatu. Keluarga calon kakaknya. Astaga!!! Nggak mungkin ini keluarganya Aksa kan yang akan datang bertamu.

"Mah. Kalau boleh tahu, siapa yah keluarga calonnya ka Angel?" Tanya Tere untuk memastikan.

"Keluarga pak Pranaja. Kamu gimana sih, Anaknya, kan boss kamu." Jawab Rena yang saat ini sudah selesai dengan kegiatannya dan langsung mengajak Tere ke meja makan.

Tere tidak siap dengan jawaban sang mama. Perasaan-nya campur aduk. Tapi dia menegaskan bahwa ini adalah perasaan takut ketahuan kalau sebenarnya dia adalah anak dari pak Pradana. Namun kenapa sesakit ini rasanya. Ia tidak tahu harus bersikap bagaimana jika nanti benar Aksa akan menjadi kakak iparnya.

"Jadi, Dia mau di jodohin sama pak Aksa?" Tanya Tere saat mereka berdua sudah duduk di meja makan.

Kemudian Tere langsung memakan makanan yang tadi sudah di siapkan bi Ina.

Rena tersenyum jahil tanpa sepengetahuan Tere. Benar kata suaminya, bahwa putri bungsunya itu mungkin saja menyukai Aksa.

"Kalau kamu yang di jodohin gimana?" Pertanyaan tiba-tiba itu membuat Tere tersedak.

Khuk khuk khuk

Astaga!!! Kenapa Tere mudah sekali tersedak. Tidak, ini bukan salahnya. Tapi salahkan saja orang-orang yang selalu memberikan pertanyaan dengan tiba-tiba seperti itu. Kemarin Aksa, sekarang mama-nya! Besok siapa lagi yang akan membuatnya tersedak seperti ini.

Ex Boss! My Husband [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang