13

410 44 3
                                    

.
.
.
.
.

" Perthh.." Saint menangkup wajah Perth dengan kedua tangannya.

Perth tersenyum sambil matanya masih terpejam. Ia berjaga malam karena dia menjaga kesayangannya, dia merasa begitu takut kesayangannya tidak akan bangun lagi, tapi melihat bagaimana Saint bernafas normal seperti biasanya, Perth bisa bernafas lega dan tertidur.

"Bangun.. aku lapar" Kata Saint dengan cemberut. Perth membuka matanya dengan senyum karena melihat wajah matenya itu sangat lucu, dia mencium Saint dengan lembut lalu bangun.

Tapi, sebuah tangan menggenggam tangannya mencegahnya untuk berdiri, Saint hanya mencengkeram tangannya.

" Kenapa my love?" Saint hanya menunduk memandang lantai kamar mereka, Perth dengan lembut mengangkat kepalanya

" Katakan saja"

" Aku.." Saint menatap pasangannya dengan mata berkaca-kaca dan pipi merona.

"Kakiku ....... aku tidak bisa menggerakkannya
bebas, terasa seperti jeli... maaf"gumamnya dan melihat kebawah lagi. Perth memegang dagunya dan menciumnya lagi dan memeluknya.

" Kenapa kamu harus minta maaf my love ... tidak apa-apa dan itu adalah normal. Jangan khawatir, karena kamu tidur untuk waktu yang lama wajar kakimu menjadi kaku, tidak apa-apa, aku bisa mengendongmu.." Kata Perth sambil mengusap punggung Saint.

"Tapi... kita akan-telanjang... di kamar mandi.. dan..." kata Saint lagi dengan wajah memerah. Perth tertawa melihat matenya. Sangat mengemaskan.

" Lalu? ada masalah dengan itu? Kita mate, bukan? Aku sudah melihatmu telanjang.. jadi apa masalahnya?" ucap Perth dengan wajah mengoda dan tersenyum lebar ke arah Saint.

" Peerthh ~~ !!" Saint memukul dada Perth.

" Justeru hal itu menganggu aku, bagaimana jika tubuhku tidak baik seperti sebelum ini karena aku tidur begitu lama? Bagaimana jika -" Perth memotong ucapan Saint dengan mencium Saint dalam, dan dengan sedikit menghisap bibir bawah Saint.

" mmphh.. ahh..." Lidah Perth masuk ke dalam gua yang panas Saint. Saint merintih melihat tingkah Perth, merasakan lidah di dalam mulutnya. Ciuman mereka semakin panas. Perth mengakhiri ciuman dengan mengigit leger Saint, dan itu membuat Saint mendesah nikmat.

" Per~~~ ahh.. Pppeee.. " Perth terus mencium dan menghisap leher Saint. Saint tidak bisa berpikir jernih, apa lagi setelah dari tidur panjang.

Perth melihat matenya begitu mengemaskan dan dia tersenyum lebar. Sebenarnya, dia ingin bercinta dengan Saint sekarang saat melihat Saint begitu gemas membuatnya sulit untuk menahan diri.

Tetapi dia mengingatkan dirinya sendiri, Saint baru bangun dari tidurnya yang panjang dan masih dalam keadaan penyembuhan. Perth hanya tersenyum dan mencium kesayangannya lalu mengendong Saint ala bridal.

" Aku akan membantumu mandi, jangan khawatir, aku tidak akan nakal, kamu tetap harus sehat dulu. Tetapi bila sudah waktunya, bersiaplah, tubuhku sudah sangat merindukanmu, sayang" Perth mencium hidung Saint sambil mengangkatnya ke kamar mandi mereka. Wajah Saint memerah begitu keras.

***************

" Meann..." Plan memanggil suaminya sambil yang memeluknya dari belakang. Mean tersenyum dan memeluknya kembali suami yang cantik.

"Ada apa bayiku ?" Plan tersenyum dengan pangilan Mean kepadanya.

" Aku tidak enak badan, perutku terasa sangat berat, mungkin aku tidak bisa muncul di ruang makan, maaf." Kata Plan dengan wajah khawatir.

Be My Side (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang