4

137 12 4
                                    


Pagi tiba, seperti biasa Rachel bangun kesiangan lagi.

"Pagi paman" sapanya saat turun dari kamar.

"Pagi sayang, mau sarapan"

"Nggak udah telat" jawabnya lalu meminum susu yang telah disiapkan Richard.

"Sudah kuduga, kamu tu kebiasaan coba deh bangun lebih pagi"

"Nggak bisa paman udah ya Rachel berangkat, bye"

"Eh tunggu" ucap Richard menghentikan Rachel.

"Ada apa paman"

"Nih bawa, kemaren kamu ga sarapan kan disekolah" ucapan Richard memberikan kotak bekal pada Rachep.

"Ya kan udah telat" jawab Rachel mengambil kotak itu.

"Ya makanya paman bawain bekal sekarang, karna kamu nanti pasti ga bakal sarapan disekolah"

"Hehe iya, makasih paman sayang aku berangkat, bye"

"Bye, hati hati"

"Ok paman" jawab Rachel.

Diapun keluar dari rumah dan didepan rumahnya sudah ada tukang ojek yang menunggunya.

....

Kini Rachel telah sampai di sekolah nya. Didepan gerbang pun telah terlihat para pengurus OSIS yang berjaga. Rachel berjalan kearah gerbang dengan santai.

"Kamu kemari" panggil salah seorang pengurus OSIS.

"Ya"

"Kamu yang kemaren telat kan, telat lagi kamu"

"Hemm"

"Kalo ditanya itu jawab jangan cuma hamhem saja"

"Iya" jawab Rachel.

"Karna kamu telat lagi maka kamu akan dihukum, sekarang kamu bersihkan seluruh halaman dengan bersih" ucap gadis itu sambil menunjuk halaman sekolah.

"Ris ini nggak keterlaluan, halaman sekolah kita luas" ucap temannya OSIS nya yang juga tengah menjaga.

"Biarkan ini pantas untuknya karna dia sudah telat dua kali dihari pertamanya sekolah, mau jadi apa dia baru masuk sekolah saja sudah selalu telat"

"Tapi Ris bukannya-"

"Sudahlah Refan kau diam saja aku yang berwenang disini jadi kau cukup diam saja"

"Terserahlah, aku akan kembali berkeliling" ucap Refan dan berlalu pergi dari sana.

"Kenapa masih disini laksanakan tugasmu sekarang" bentak gadis itu.

"Ya" jawab Rachel lalu pergi dari sana.

....

Terlihat Rachel yang tengah membersihkan halaman dengan sapu lidi. Dia menyapu halaman itu dengan bersih, mulai dari daun yang berjatuhan dari pohon, hingga bungkus makanan para siswa dia sapu.

Saat tengah menyapu tiba tiba segerombolan gadis berjalan melewatinya. Namun saat didepannya salah satu dari gadis itu melemparkan gelas plastik minuman kearahnya. Gadis itu menengok padanya.

"Ups maaf ga sengaja, aku pikir tadi tukang kebun"

"Eh bukannya emang tukang kebun ya liat deh dia nyapu halaman" sahut gadis lain.

"Eh iya, mengapa kau jadi tukang kebun?, apa kau tak mampu membayar sekolah ini makanya jadi tukang kebun?"

"Hahaha kasian sekali harus jadi tukang kebun demi bisa sekolah disini"

"Makanya kalau tidak mampu membayar tidak usah sekolah disini"

"Hahahaha" tawa mereka meninggalkan Rachel yang hanya diam menahan amarahnya.

Misterius GirlWhere stories live. Discover now