AS17 - Make

1.5K 154 24
                                    


”You make me feel like dangerous woman.“

⭐⭐⭐

      Sepasang motor sport hitam dan putih itu melaju di tengah jalanan sunyi. Kabut pagi yang tipis mengelilingi mereka bersama pias cahaya matahari.

Deruman suara motor mereka menjadi satu-satunya suara yang mengisi sepanjang jalanan.

Sesekali, kedua pemilik motor itu terlihat berpegangan tangan saat mereka berpapasan.

Motor putih yang dikendarai Chayra nampak melaju lebih dulu disertai kekehan gadis tersebut dalam helm full face-nya.

Sementara sang pengendara motor hitam adalah Xaquille. Mereka berangkat kembali ke sekolah bersama pagi ini.

Xaquille tersenyum geli melihat Chayra yang berambisi mendahuluinya. Di tengah jalanan mereka jadi terlihat seperti dua rival yang sedang balapan liar.

Sesampainya di sekolah, Xaquille lebih dulu turun dari motornya. Ia menghampiri gadis itu dan segera menggendong Chayra ala koala.

Untunglah ini masih sangat pagi. Jadi tak ada murid yang berkeliaran melihat mereka hingga menjadi pusat perhatian seperti biasa.

Pria itu membawanya ke rooftop. Memeluk gadisnya diantara udara dingin yang menusuk tulang.

Chayra menatap takjub pada matahari yang masih menampakkan sebagian dirinya. Ia balas mengusap lembut tangan kekar Xaquille yang melingkar di perutnya, memeluknya dari belakang.

”Gue udah menyadari semuanya...“ suara Chayra mengalun lirih.

Ia tersenyum tipis sebelum menetralkan ekspresi. ”Ada sesuatu yang lebih berat dari konflik antara Elmeir dan kakaknya.“

Ada jeda sesaat, Chayra memandang langit kosong. Xaquille hanya diam mendengarkan gadis itu, namun sedikit merasakan kegelisahan dalam hatinya.

”Dan itu adalah perasaan gue, Xaquille.“

Deg.

Pelukan Xaquille terlepas perlahan bersamaan dengan Chayra yang membalikkan tubuh menghadapnya.

Xaquille tersenyum, menyelipkan anak rambut Chayra ke belakang telinganya. Pria itu melepaskan jaket hitamnya, ingin memakaikan pada Chayra andai saja gadis tersebut tak memundurkan tubuhnya menjauh.

”Jangan pernah berpikir untuk pergi, Chayra.“ ucap Xaquille dengan cepat menarik tangan gadis itu hingga berada dalam rengkuhan nya.

”Gue gak berpikir seperti itu.“

”Dan jangan pernah sekalipun berpikir untuk memikirkannya.“

Chayra menatap mata kelabu itu. Mencoba menemukan candaan atau kebohongan namun nyatanya nihil.

Justru rasa khawatir dan takut itu terpampang jelas dalam mata Xaquille.

Gadis itu melepaskan rengkuhannya kemudian menumpukkan kedua tangan pada pembatas tembok rooftop, bersandar disana. Diikuti Xaquille yang mengeluarkan rokoknya, menghisap benda kecil itu sembari menghembuskan asapnya.

”Kenapa sih lo masuk kelas khusus?“ Chayra membuka suara setelah terjadi keheningan diantara mereka beberapa saat yang lalu.

Untuk sejenak, Xaquille hanya menatap intens gadis itu. Sedang mengagumi setiap detil kecantikan seorang Chayra Zamaair, gadis berdarah Lebanon tersebut.

ANGELASTRAY Where stories live. Discover now