PART:5❄

813 96 19
                                    

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

Pukul setengah sembilan pagi, dipagi minggu yang cerah. Gadis dengan yang masih memakaian pakaian bangun tidur, baju kaos kebesaran, celana training kebesaran juga dan rambut dicpol keatas. Beserta apron yang melekat ditubuhnya.

Kini dia tengah sibuk didapur, mengingat mulai hari ini dan entah sampai kapan. Dirinya tidak akan lagi dibuatkan sarapan oleh bibi yang berada dikediaman orangtuanya, pasalnya gadis itu kan sudah tidak tinggal bersama orangtuanya.

Shin sora, pagi ini gadis itu. Hanya membuat sarapan sederhana, dikarenakan bahan yang tersedia hanya itu yang ada. dadar gulung, sosis dan roti bakar. Satu-satu mulai selesai dibuat sora.

"astaga! Hei, kau mengejutkanku."

Gadis itu memekik, ketika membalikan badannya. Hendak membawa dua piring dikedua tangannya, yang berisikan dadar gulung dan sosis, menuju meja makan. Yang letaknya dua langkah dibelakang, dimana sora berdiri.

"kenapa berdiri dibelakangku, hah?"

Yang ditanya hanya mengedikan bahunya, lalu melangkah kearah lemari es.

"ck."sora memutar bola matanya malas, sambil menaruh dua piring ditangannya keatas meja makan.

Lalu kembali kearah kompor, untuk mengecek apa roti yang berada didalam alat pemanggang roti sudah matang atau belum.

Setelah roti menyembul keluar, sora mengeluarkan dan menaruh diatas piring putih kosong yang memang sudah disiapkan untuk meletakan roti, itu.

Kembali membawa rotinya kearah meja makan, yang kini kursinya sudah terisi. Oleh seseorang yang sudah membuat sora terkejut pagi-pagi.

Meletakan piring roti, lalu sora melepaskan apron yang masih melekat ditubuhnya. Menyampirkan disandaran kursi dan mendudukan dirinya didepan laki-laki yang sudah lebih dulu duduk.

"sarapan kita pagi ini, hanya ini."ucap sora mengambil selembar roti bakar.

Yang disebrang mendongak dan menatap sora. "tidak ada apa-apa didalam lemari es?"

"tidak."jawab sora sekenanya, lalu mulai mengambil roti panggang. Yang kematangannya pas, lalu mengolesi permukaan roti yang sedikit kecoklatan itu dengan selai coklat. Kesukaannya.

Yang disebrang juga mulai melakukan hal sama dengan yang dilakukan oleh sora. Meski kini ia tengah mengambil dadar gulung, lalu memasukan telur itu kedalam mulutnya.

"kenapa bereskpresi seperti, itu? Apa tidak enak, ya?"sora menaruh roti yang tinggal separuh dipiring, lalu meneguk susu miliknya sedikit. Pertanyaan yang terlontar dari mulut sora yang masih mengunyah, itu. Karna melihat laki-laki disebrangnya, memberikan ekspresi yang seperti tidak percaya.

Mendapat pertanyaan seperti itu, sunghoon mengembalikan ekspresinya. "enak."jawabnya, melanjutkan makannya.

Setelah itu keheningan yang hanya menyelimuti meja makan. Beradunya sumpit besinya yang mereka pegang masing lah, yang memecahkan sedikit keheningan.

MARRIAGE WITH ICE PRINCE -sunghoon[ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang