26

1.1K 93 5
                                    

"buka yang lebar mulutnya" aku menyuapi Rama semangkuk bubur ayam kesukaannya

"ini dalem mulut masih ada" aku tertawa gemas melihat mulut Rama yang penuh dengan bubur Ayam tetapi tetap ku suap terus

"lucu deh kamu" Rama melihat kearah ku dengan penuh tatapan tertekan, ia terus menelan bubur itu secara perlahan

"lucu lucu, kalau aku keselek gimana?" setelah bubur yang di mulutnya berhasil ditelan Rama pun mulai mengocehi ku

"lebih lucu" jawab ku yang membuat Rama semakin greget dengan ku

Rama terdiam, tatapan nya begitu dalam, aku yang semula tertawa karena tingkah lucu nya kini ikut larut dalam tatapan Rama

"aku ga habis pikir kalau ga ada keajaiban dari tuhan, pasti sekarang aku ga bisa liat mata coklat kamu" suasana berubah begitu saja setelah mendengar ucapan Rama, suasana yang awalnya ceria seketika terasa canggung

"udah ih jangan dibahas terus, aku ga suka tau" jawab ku yang trauma mengingat kejadian malam itu

Rama mengenggam tangan ku dengan sangat erat, ia membelai rambut ku dengan begitu lembut

"maafin aku ya, gara-gara aku sakit kita ga jadi ngerayain hari special kita" tatapan Rama menggambarkan perasaan menyesal nya, padahal ini bukan kesalahannya tapi karena hati lembut yang Rama punya ia tidak pernah takut untuk meminta maaf, sekalipun itu bukan kesalahannya

"ini kan bukan salah kamu, kenapa kamu minta maaf?" tanya ku yang berusaha membuat Rama tidak larut dalam rasa bersalah

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka menampilkan sosok gadis yang sebelumnya tidak pernah ku kenal dan ku temui, ia membawa seplastik roti dan susu.

Gadis itu berjalan ke arah aku dan Rama dengan senyuman Ramah nya

"Hai Ram!" sapa nya dengan baik, Rama pun tersenyum ke arahnya seperti mereka sudah kenal lama

"Hai Sha, lo ngapain kesini?" dugaan ku benar! Rama sudah mengenal gadis itu, mungkin itu teman Rama di masa SMP

"gua mau jenguk lo dong, liat ni gua udah bawain makanan kesukaan lo" gadis itu terlihat sangat bersemangat bertemu dengan Rama, aku merasa jika ia memiliki perasaan yang lebih dari sekedar teman

"waahhh makasih Sha, lo emang ga pernah berubah selalu aja baik ke gua" Rama menerima pemberian dari gadis itu dengan senang hati

"oiya Sha, kenalin ini Nayra pacar gua" kami pun saling melempar senyum satu sama lain

"ini siapa?" aku bertanya pada Rama dengan berbisik untuk menghilangkan rasa penasaran ku

"temen SMP aku" perkiraan ku pun benar, gadis ini adalah teman SMP Rama

"sorry ya gua baru sempet ketemu sama lo sekarang" ucap Marsha deng nada manja nya, jujur aku mulai risih dengan kehadiran Marsha disini

"gapapa kok" jawab Rama seraya melirik ku, aku yakin Rama merasakan hal yang sama dengan ku

"Lo makan bubur Ayam Ram?" Marsha merebut mangkuk bubur yang sedang ku pegang

"udah dingin kayak gini masih lo kasihin ke Rama?" Tanya Marsha, ia meletakkan bubur itu dan mulai mengambil roti yang ia bawa

"mending lo makan Roti dari gua deh" ia membuka sebungkus Roti dan menyuapi nya ke Rama

"eh gausah Sha, gua udah kenyang kok" Rama menolak pemberian dari Marsha, aku semakin heran dan yakin jika Marsha memendam perasaan suka nya terhadap Rama.

Setelah ditolak oleh Rama, Marsha pun sedikit kikuk ia menarik roti yang sudah ia sodorkan ke hadapan mulut Rama

"O.. Gitu ya" ujar Marsha yang terdengar seperti malu

----

Zayn dan Caca sedang berada di Taman sekolah, mereka seperti membicarakan hal yang sangat serius

"kita harus selidikin siapa dalang dibalik tindakan kriminal ini" kali ini Caca benar, Zayn setuju dengan rencana yang dimiliki Caca

"pinter! Kita harus cari tau karena kejadian ini bener-bener ga bisa dimaafin" Zayn dengan sangat semangat menerima rencana Caca. Ia sudah tidak sabar menghabisi orang yang berani mencelakai sahabatnya

----

"kamu yakin Al, mau bantuin aku nyelidikin kasus ini?" Kayra bertanya dengan suara yang sedikit lebih keras, saat ini Kayra sedang berada diatas motor menuju jalan pulang bersama Aldin

"Kak Rama itu kakak aku juga, jadi aku bakal cari sampek ketemu tu penjahat nya" Aldin pun menambah laju kendaraannya menuju lokasi kejadian

----

"udah sore, lo ga ada niatan pulang?" Waktu sudah menunjukan pukul 4 sore, Rama pun menyuruh Marsha untuk pulang sepertinya Rama sangat peka jika aku tidak merasa nyaman saat ada Marsha

"oiya, kalau gitu gua pulang ya Ram, semoga cepet sembuh" Marsha berpamitan pada Rama, ia pun tak lupa memberi pelukan yang tidak dibalas oleh Rama

"Sha Sha, badan gua masih sakit jangan di peluk" setelah mendengar alasan dari Rama, Marsha pun melepaskan pelukan nya dan pergi meninggalkan ruangan ini

Rama menatap ku dengan perasaan bersalah, ia merasa tidak enak dengan semua sikap Marsha tadi

"kok dia tau ya kalau kamu dirawat? Emang kamu bilang ke temen-temen kamu?" aku bertanya dengan Rama, aku merasa ada yang aneh karena yang ku tau Rama pun belum sempat mengecek hp nya, bagaimana mungkin si Marsha teman SMP Rama bisa tau jika Rama sedang di rawat

" lha iya ya, aku baru sadar" Rama pun ikut bingung dan curiga dengan Marsha

"Bunda mungkin yang ngasih tau" Aku berusaha berpositife thinking dan membuang semua rasa curiga ku terhadap Marsha

"Bunda?" Rama malah makin heran dengan pendapat ku

"Bunda ga kenal sama dia, keluarga aku ga ada yang kenal sama dia" Sambung Rama

"dukun mungkin dia" ujar Rama dengan wajah polosnya

"dukun beranak" sahut ku yang mampu memecahkan suasana meneganggkan diantara kami berdua

----

Mobil Zayn sudah terparkir di lokasi kejadian tak lama dari itu motor yang dikendarai oleh Aldin pun tiba. Zayn dan Caca yang awalnya ingin masuk ke tempat tersebut akhirnya berhenti setelah melihat Aldin dan Kayra

"kalian ngapain?" Zayn bertanya pada Aldin dan Kayra

"mau nyelidikin kejadiannya lha, kakak ngapain?" tanya Kayra yang ikutan bingung melihat Zayn dan Caca berada disini

"mau nyelidikin juga" Jawab Zayn

"yaudah kalau gitu bareng aja" Aldin mengajak Zayn dan Caca untuk menyelidiki semuanya bersama

"mau mulai dari mana?" tanya Caca yang kebingungan dengan langkah awal yang haru dilakukan

Kayra memperhatikan sekeliling guna memikirkan cara untuk menyelidiki kasus ini.  Mata nya tertuju pada benda kecil yang menempel disalah satu pet Shop yang berada disini

"Cctv" ucap Kayra. Aldin, Zayn dan Caca langsung memiliki ide setelah mendengar ucapan Kayra

"kita check CCTV" Idel Aldin sejalan dengan ide nya Zayn. Tanpa membuang waktu lama mereka semua bergerak ke pet Shop itu

sajak tentang RAMA (SUDAH TERBIT!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang