Seorang gadis mengerjap-ngerjapkan matanya kala suatu cahaya mengusik penglihatannya di kegelapan. Dilihatnya sekeliling ruangan gelap ini guna memastikan, apakah ada seseorang di sekitar sini atau hanya ia seorang yang terduduk di sebuah sofa berwarna dongker ini.
Ia bergerak dari posisi duduknya kemudian kembali mengedarkan pandangannya dan matanya secara tak sengaja menemukan sesosok pria berjubah hitam tengah menatap ke arahnya dari kejauhan.
Entah keberanian dari mana, gadis itu melangkah ke arah si pria lalu bertanya akan keberadaannya saat ini. Pria itu berbalik badan dan menatap lurus ke mata gadis yang tampak kebingungan itu. Dijentikkannya tangan kanan dan secara mendadak ruangan yang sebelumnya gelap dengan sedikit cahaya mendadak terang benderang menampilkan isi ruangan secara jelas.
Lantaran silau yang teramat, gadis itu menutup matanya dengan punggung tangan. Beberapa saat setelah dirasa matanya sudah bisa menetralisir cahaya itu, ia menggeledah seisi ruangan dengan sorot matanya.
Pria berjubah hitam tadi kini sudah berganti tempat, yang semulanya di depan si gadis dan kini berada tepat di samping gadis itu.
"Namamu Salsa. Kau ingat?" tanyanya dengan suara rendah.
Gadis itu mengangguk. "Iya, Salsabila Keysia. Tapi ini di mana?" jawab sekaligus tanyanya akan pertanyaan pria berjubah hitam itu.
"Tempat ini akan menjadi tempat tinggal sementaramu untuk beberapa waktu ke depan."
Gadis yang bernama Salsa itu memiringkan kepalanya lalu bertanya, "Maksudmu dengan tempat tinggal sementara?"
"Tak usah pedulikan itu, Salsa. Yang kini harus kau lakukan adalah, cari dan temukan pemuda ini," jawab pria berjubah hitam itu sembari memberikan sebuah polaroid pada Salsa.
"Dia ... siapa?"
Seolah sudah siap akan pertanyaan Salsa barusan, pria itu mengeluarkan secarik kertas dari dalam sakunya kemudian memberikan kertas tersebut pada Salsa. Setelahnya ia berujar, "Ini alamat, tempat bersekolah, biodata lengkap, dan hal lain yang kau butuhkan untuk mencarinya."
"Tapi kenapa aku harus mencarinya? Apa hubungannya denganku?" tanya si gadis untuk kesekian kalinya.
Tidak menjawab, pria itu justru memberikan Salsa sebuah amplop cukup besar yang di dalamnya berisi banyak polaroid. Dengan dahi mengernyit, Salsa menerima amplop tersebut pun rasa bingung menyertainya.
"Cari semua hal yang ada di polaroid itu, rasa penasaran serta dendammu akan segera terhapuskan," ujar si pria dengan nada cukup menekan.
"Penasaran dan dendam? Apa maksudmu sebenarnya?" tanya Salsa sedikit meninggikan intonasinya lantaran pertanyaan yang tak kunjung dijawab sedari tadi.
Pria itu tertawa ringan lantas berkata, "Cari pemuda itu, kupastikan kau bisa menemukan siapa pelaku dari kasus pembunuhan adikmu."
Hai! Jangan lupa tinggalkan jejak keberadaan kamu di sini dengan:
Vote, comment, dan share cerita ini ke teman-teman kamu biar kita bisa menikmati ceritanya~bersama~
-Sunny🌞
2 Februari 2025
YOU ARE READING
I'm (not) Dead
Mystery / ThrillerKehidupan Jay yang semula tenang tanpa adanya gangguan dari seorang pun, kini harus musnah. Seorang gadis yang tak jelas dari mana asalnya, tiba-tiba saja mendatangi kediaman Jay lalu meminta pertolongan padanya. Jika dimintai tolong suatu hal yan...
