05[nyari duit dari mana?]

Mulai dari awal
                                    

"Gimana? Ada perkembangan gak?"

Aksa mengangguk malas,"iya."

"Rame?"

"Rame banget."

"Oke bagus. Terus katanya ada karyawan baru? Udah liat belum?"

Senyum lebar langsung tertera di wajah tampan Aksa," udah,kerjanya bagus bet dia. Paling bagus dari karyawan lain."

"Oh iya kah? Siapa namanya? Ar,Ar"

"Argya pah." Aksa masih berada di parkiran cafe,masih duduk di atas motor ninja hitam nya.

"Oh Argya"

"Dah dulu pah,mo balik."

PIP*

Aksa menaruh handphone nya kembali di kantung Hoodie nya,lalu memakai helm full face nya,sebelum menyalakan mesin dia menatap Argya yang sedang mencuci piring di westafel.

"Bangke,gue culik juga lu." Gumam Aksa gemas.

.

"Mau bareng gak Gya?" Argya menggeleng.

"Gak usah,rumah kita aja beda arah. Nanti lu malah bolak balik.''

" Gak papa kalo sama lu mah." Lintang nge-wink kearah Argya,dan lelaki pendek hanya menggeleng kan kepalanya kecil.

"Gak usah, makasih. Gue udah mesen goc*Ar kok."

"Yaudah gue duluan ya." Lintang menjalankan motor Vario warna merahnya dan pergi meninggalkan Argya.

Argya mendudukkan bokongnya di kursi depan cafe,dia sudah pulang dari kerjanya. Dan sekarang sudah jam setengah sembilan malam,Argya juga sudah memesan goc*Ar,tinggal menunggu saja.

Dan pasti nanti sesampai di rumah Argya sudah disambut oleh kak Stella.

"Adek Argya?" Argya mendongak lalu mengangguk,dan tersenyum.

Argya naik di jok belakang motor bang ojek," kayak yang di hp ya bang."

.

"Ni bang, makasih."

"Sama sama." Bang ojek nya tersenyum lalu pergi meninggalkan karangan rumah Argya.

Cklek

Argya membuka pintu rumahnya,sebelum masuk seperti biasa dia membuka sepatu sneaker nya dan menaruh nya di rak sepatu.

"Udah pulang?" Argya menatap dimana sudah ada wajah kak Stella.

Argya tersenyum,lalu mengangguk cepat,Argya salim pada kak Stella,"kak Stella lagi masak pasti?"

"Iya dong! Mau makan apa? Eh tapi kakak udah masak udang." Kak Stella melangkah menuju dapur.

Argya cuma ngintilin kak Stella dari belakang," yes udang!"

"Mandi dulu sana."

"Iya."

Argya lari menuju kamarnya dan masuk kedalam kamar,membuka lemari mengambil satu pasangan pakaian yang akan dia pakai,lalu pergi menuju kamar mandi.

Butuh waktu 10 menit akhirnya Argya selesai dengan acara mandinya,Argya gak lama lama mandinya.

Argya keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju keluar kamar,dia sudah mengganti kemejanya menjadi kaos berwarna navy.

"Sini dek!" Argya tersenyum lalu berjalan menuju meja makan.

Dan beberapa menit akhirnya makan malam sudah selesai,dengan kak Stella yang mengerjakan pekerjaan nya di meja makan,dan Argya dapat bagian mencuci piring.

Argya mencuci piring yang tadi kotor bekas dirinya makan dengan kakaknya,setelah selesai seperti biasa di susun di rak piring.

Argya membalikkan badan dan menatap kak Stella yang masih fokus sama laptopnya," emang ada banyak kak? Kerjaannya?"

"Enggak sedikit lagi,kamu kekamar sana belajar terus tidur."kak Stella mengatakan itu tanpa menoleh.

Argya mengangguk,lalu pergi meninggalkan kak Stella. Dia masuk kedalam kamar dan berjalan menuju meja belajar,dia duduk di kursi belajar.

"Huft." Argya menghela nafas kecil, membenamkan wajahnya di lipatan tangan.

"Dari mana gue dapet duit buat beli hp?" Gumam nya.

"Gaji gue aja keluarnya nanti bulan depan,lah ini malah Minggu depan?!" Argya mengacak rambutnya frustasi.

"Lagian juga,kenapa gue nabrak dia waktu itu?!"

"Bangke!!"

Drrtt

Drrtt

Drrtt

+6243×××××
calling you 📞

"Siapa ini?" Gumam Argya saat melihat nomor asing yang menelpon nya itu.

Argya memencet tombol hijau,"halo?"

Gak ada sautan,dan itu membuat dahi Argya mengkerut,"halo? Siapa ya?"

"Gue."

Ah,Argya tau siapa ini. Ini Aksa,suara Aksa.

"Oh... Mas Aksa! Kenapa?"

"Gak."

"Kok belum tidur?"

"Masih sore."

"Sore gundul mu! Mau tengah malem juga."

"Lah,lu sendiri?"

"Ya.... Masih belajar gue."

"Ngapain belajar?"

"Biar pinter." Argya menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi belajar, tangannya memainkan pulpen diatas meja belajar.

"Bukannya udah?"

"Biar tambah pinter! Gue kan mau jadi dokter."

"Oh mau jadi Bu dokter?"

"Lah kok 'bu' si?! 'pak' dong! Gue laki ya."

Dapat terdengar suara tawa rendah Aksa dari sana,dan entah kenapa itu buat Argya tersenyum.

"Yaudah,abis belajar langsung tidur. Biar gak telat."

"Hem." Handphone Argya ia apit diantara cuping dan bahu nya,lalu tangannya membuka salah satu buku paket, membacanya dengan teliti.

Tapi tiba tiba pikirannya teringat,"lah? Mas Aksa kenapa bisa nelpon gue?! Kan hp nya rusak?"

"Ini telepon rumah."ah ternyata Aksa belum mematikan sambungan telepon.

















TBC.

🍆💦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍆💦

Babay~

[BOYS LOVE] MAS AKSA✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang